Ibu Hamil Naik Turun Tangga Berisiko Keguguran, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Januari 2021
Ibu Hamil Naik Turun Tangga Berisiko Keguguran, Benarkah?Ibu Hamil Naik Turun Tangga Berisiko Keguguran, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Kehamilan merupakan situasi yang membahagiakan bagi pasangan suami istri. Membaca berbagai informasi mengenai kehamilan kerap dilakukan saat menjalani kehamilan. Umumnya, ibu hamil disarankan untuk mengurangi aktivitas dan memperbanyak istirahat. Salah satunya menghindari kegiatan naik turun tangga. Hal ini dinilai dapat meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil.

Baca juga: Ibu Hamil, Perhatikan 6 Mitos dan Fakta Kehamilan Berikut Ini

Namun, tidak sedikit ibu hamil yang tetap ingin menggunakan tangga untuk tetap memiliki aktivitas fisik agar kesehatan tetap optimal. Lalu, apakah naik turun tangga diperbolehkan saat menjalankan kehamilan? Apakah kondisi ini benar memicu risiko keguguran? Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, simak ulasannya, di sini!

Bolehkah Ibu Hamil Naik Turun Tangga?

Banyak pantangan yang akan kamu dengar sepanjang menjalani kehamilan. Salah satunya adalah pantangan naik turun tangga. Naik turun tangga dianggap dapat meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil. Namun, benarkah kondisi ini dapat menyebabkan keguguran? Melansir dari Firstcry Parenting, selama ibu naik turun tangga dengan hati-hati, kebiasaan ini dapat dilakukan dan tidak akan memicu keguguran. Apalagi jika usia kehamilan masih di trimester pertama.

Tentunya, lakukan naik turun tangga saat kehamilan dinilai sehat oleh dokter kandungan. Ibu hamil dilarang naik turun tangga karena dikhawatirkan akan jatuh atau tergelincir dari tangga. Kondisi inilah yang dapat memicu berbagai gangguan kehamilan, salah satunya adalah keguguran.

Hindari naik turun tangga, ketika ibu mengalami beberapa kondisi ini.

  1. Jika ibu pernah mengalami keguguran sebelumnya.
  2. Ibu hamil yang sedang mengalami perdarahan atau kram perut sebaiknya hindari naik turun tangga.
  3. Ibu hamil sedang mengalami kondisi sakit kepala atau pusing.
  4. Ibu menjalani kehamilan kembar.
  5. Ibu memiliki gangguan kehamilan pada plasenta.
  6. Ibu mengalami tekanan darah tinggi atau rendah.
  7. Dokter menyarankan ibu hamil untuk melakukan bed rest pada kondisi kehamilan tertentu.

Baca juga: Mitos Bentuk Perut Ibu Saat Hamil

Tips Aman untuk Menggunakan Tangga saat Hamil

Jika kehamilan ibu dinyatakan sehat, tidak ada salahnya mencoba untuk menggunakan tangga. Namun, perhatikan kondisi tubuh dan jangan memaksa jika ibu sudah merasa tidak nyaman atau lelah. 

Berikut ini tips aman untuk menggunakan tangga saat hamil.

  1. Saat menggunakan tangga untuk naik atau turun, pastikan ibu memegang pegangan tangga untuk menghindari kecelakaan, seperti jatuh atau terpeleset.
  2. Pastikan pencahayaan terang saat ibu menggunakan tangga. Hindari menggunakan tangga saat kondisi gelap.
  3. Hindari membawa barang-barang saat menggunakan tangga.
  4. Gunakan tangga secara perlahan dan jangan terburu-buru.
  5. Beristirahatlah saat ibu merasa lelah ketika menggunakan tangga.
  6. Mintalah seseorang untuk menemani ketika akan menggunakan tangga.

Itulah beberapa tips aman yang bisa ibu perhatikan saat akan menggunakan tangga untuk naik maupun turun. Hal yang perlu dilakukan adalah mengunjungi rumah sakit terdekat ketika ibu merasakan adanya keluhan terhadap kehamilan setelah menggunakan tangga. Jangan ragu lakukan pemeriksaan agar keluhan yang dirasakan dapat diatasi dengan baik.

Naik Turun Tangga Dapat Berbahaya di Kehamilan Trimester Ketiga

Naik turun tangga juga dinilai efektif sebagai aktivitas fisik bagi ibu hamil. Namun, tidak ada salahnya mengurangi kebiasaan naik turun tangga saat usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Pada usia kehamilan ini, biasanya perut ibu telah membesar. Kondisi ini dapat memicu keseimbangan ibu semakin berkurang dan risiko terjatuh akan lebih besar.

Jatuh atau terpeleset di tangga membuat kandungan dapat mengalami trauma. Bahkan, kondisi ini dapat memicu gangguan kehamilan, seperti solusio plasenta, di mana kondisi plasenta terpisah dari rahim. Tentunya hal ini sangat membahayakan bagi ibu maupun bayi dalam kandungan.

Baca juga: Mitos Seputar Ciri-Ciri Hamil Anak Laki-Laki

Pada trimester ketiga, umumnya kaki ibu akan mengalami pembengkakan. Nah, naik turun menggunakan tangga dapat menyebabkan kaki menjadi lebih bengkak. Nyeri punggung dan sesak napas juga akan dapat dialami oleh ibu ketika terlalu sering naik turun tangga saat usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Untuk itu, tidak ada salahnya memilih menggunakan lift atau eskalator untuk menjaga kesehatan fisik ibu.

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2021. Can Falling During Pregnancy Cause a Misscarriage?
Firstcry Parenting. Diakses pada 2021. Climbing Stairs During Pregnancy - Safe of Unsafe?
Mom Junction. Diakses pada 2021. Climbing Stairs During Pregnancy: When Is It Safe and When to Avoid?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan