Ibu, Ini 4 Tips Cara Mengatasi Bayi Sering Kaget saat Tidur

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 September 2022

“Meski dianggap normal, kondisi bayi sering kaget saat tidur tetap harus diwaspadai. Sebab, kondisi ini bisa menjadi sinyal untuk berkomunikasi dengan ibu ketika bayi merasa tidak nyaman.”

Ibu, Ini 4 Tips Cara Mengatasi Bayi Sering Kaget saat TidurIbu, Ini 4 Tips Cara Mengatasi Bayi Sering Kaget saat Tidur

DAFTAR ISI


Halodoc, Jakarta – Secara alami, bayi yang baru saja lahir sudah dapat menunjukkan refleks, biasanya dapat berupa gerakan yang tiba-tiba. Kondisi bayi sering kaget saat tidur sebenarnya merupakan hal yang lumrah terjadi karena disebabkan oleh refleks alami ini. Namun, ibu tetap perlu mewaspadai kondisi ini. 

Kaget saat tidur pada bayi dapat disebabkan oleh kejutan dari suara keras, gerakan tiba-tiba, atau merasa seperti jatuh. Bayi mungkin akan merentangkan tangan dan kaki secara tiba-tiba ketika kaget. Kejadian inilah yang bisa menyebabkan bayi akan menangis. Respons kejutan yang tidak disengaja ini disebut juga refleks Moro. 

Beberapa Faktor yang Memicu Bayi Sering Kaget saat Tidur

Umumnya, penyebab bayi sering kaget saat tidur bervariasi. Faktor penyebabnya akan bergantung pada karakteristik bayi serta lingkungan sekitar.

Namun, berikut adalah faktor-faktor umum yang dapat memicu refleks Moro bayi:

  • Cahaya terang.
  • Suara bising dari luar.
  • Sentuhan tiba-tiba atau yang terasa dingin.
  • Gerakan cepat oleh seseorang di sekitar mereka.
  • Ditempatkan di dalam keranjang bayi.
  • Perubahan arah tiba-tiba.

Baca lebih lanjut: Apakah Normal Jika Bayi Baru Lahir Tidur Terus? Ini Faktanya

Bahaya Refleks Moro jika Tidak Segera Ditangani

Refleks Moro yang menjadi penyebab bayi sering kaget ini umumnya menghilang pada usia 6 hingga 7 bulan. Akan tetapi, ibu harus waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika masalah ini berlanjut pada bayi yang berusia lebih dari 7 bulan. Ada kemungkinan besar bahwa efek kejutan dari refleks Moro tidak dapat sepenuhnya berhenti.

Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat bayi yang sering kaget:

  • Mengalami stres atau hyperarousal.
  • Rasa cemas berlebih.
  • Koordinasi menurun.
  • Sulit melakukan gerakan mata.
  • Penurunan sistem kekebalan tubuh.
  • Hipersensitif terhadap kemampuan sensorik (sentuhan, gerakan, visual, atau suara).

Cara Mengatasi Bayi yang Sering Kaget saat Tidur

Setelah mengetahui bahaya dari bayi yang sering kaget saat tertidur, ibu tentu harus waspada dan memahami cara mengatasinya. Risiko refleks ini juga dapat membuat bayi tidak bisa tidur karena akan menangis dalam waktu yang lama.

Ini juga menjadi sinyal untuk berkomunikasi dengan orang tua ketika bayi merasakan ketidaknyamanan. Meski dianggap normal, kondisi bayi kaget saat tidur tetap harus diperhatikan oleh ibu.

Nah, berikut adalah beberapa saran atau hal yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi bayi yang sering kaget saat tidur.

1. Jangan Membedong Bayi Terlalu Erat

Bayi yang dibedong terlalu erat mungkin mengalami kesulitan tidur dan akan mengganggu tidurnya. Namun, bukan berarti ibu tidak bisa membungkus bayi dengan selimut. Ibu masih bisa melakukannya karena membedong bayi membuatnya merasa nyaman, seperti di dalam kandungan. 

Ibu juga bisa membedong bayi dengan kain yang lembut dan tidak terlalu tebal agar tidak mengurangi ruang gerak bayi saat tidur. Saat dibedong, leher dan kepala bayi harus tetap terbuka.

Baca juga: Saat Masih Bayi, Lebih Baik Tidur Pakai AC atau Kipas Angin?

2. Letakkan Bayi di Dekat Ibu

Usahakan agar tubuh bayi dekat dengan ibu agar ia merasa aman dan nyaman saat tidur. Selain itu, ibu juga bisa meletakkan bayi di pangkuan atau menggendong bayi sampai ia tertidur.

Jangan membuat gerakan tiba-tiba ketika ibu ingin meletakkannya di tempat tidur. Kondisi ini akan menyebabkan bayi kaget dan terbangun.

3. Kurangi Hal yang dapat Memicu Bayi Kaget

Cobalah untuk menjaga lampu tetap redup atau pada intensitas yang merata. Jika ada kebisingan luar yang tidak dapat dihindari (seperti lalu lintas) pertimbangkan untuk menggunakan mesin white noise atau musik yang menenangkan untuk meredamnya.

Jika ibu harus bergerak di sekitar bayi saat mereka tidur, lakukan dengan setenang mungkin. Tetap berhati-hati dan waspadai pemicu spesifik untuk si kecil, khususnya.

4. Beri Bayi Pijatan Lembut

Bayi yang terkejut menunjukkan bahwa dia tidak dapat menikmati tidurnya karena takut atau tidak nyaman di sekitarnya. Pijatan lembut dapat digunakan sebagai pilihan untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak. Ibu bisa memijat lembut bagian tubuh seperti tangan, kaki, dada, dan punggungnya sebelum tidur.

Apabila Si Kecil mengalami masalah kesehatan, segera periksakan ke dokter. Sebagai tindakan awal, ibu bisa konsultasi dengan dokter di Halodoc✔️ terlebih dahulu, supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk.

Referensi:
Dreamland Baby. Diakses pada 2022. How to Reduce and Ease Your Baby’s Moro reflex?
Healthline. Diakses pada 2022. How Long Does the Startle Reflex in Babies Last?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan