Ibu, Ini 6 Cara Mencegah Anak Menjadi Pelaku Bullying
“Mengajarkan anak mengenai seriusnya perilaku bullying penting agar anak tidak menjadi pembully. Orang tua perlu mencegah anak melakukan bullying dengan memberinya pengertian dan perhatian."
Halodoc, Jakarta – Bullying atau perundungan merupakan salah satu masalah yang umum terjadi pada anak-anak di usia sekolah. Permasalahan ini perlu mendapat tanggapan secara serius, karena bisa berdampak besar bagi kesehatan mental dan perilaku anak, baik yang menjadi korban maupun pelaku.
Kebanyakan orang tua biasanya lebih berjaga-jaga agar anak-anak mereka tidak menjadi target bullying. Namun, tidak menyadari bahwa mengajarkan anak agar tidak melakukan tindak perundungan juga tidak kalah penting.
Ibu tentu sudah melakukan yang terbaik untuk mendidik anak bertumbuh menjadi anak yang baik. Namun, tidak ada salahnya juga untuk mengajarkan pada anak mengenai betapa seriusnya perilaku bullying, baik secara fisik maupun verbal.
Simak cara mencegah anak menjadi pelaku bullying di sini!
Cara Mencegah Anak Menjadi Pelaku Bullying
Untuk mencegah anak menjadi pelaku bullying, ibu perlu memberitahu anak dengan serius bahwa bullying itu tidak boleh dan bisa membawa konsekuensi serius di rumah, sekolah, dan masyarakat bila terus dilakukan.
Bila anak kedapatan melakukan bullying di sekolah, cobalah untuk memahami alasan di balik perilakunya tersebut. Pada beberapa kasus, anak-anak merundung orang lain, karena mereka kesulitan mengelola emosi yang kuat, seperti kemarahan, stres atau rasa tidak aman. Pada kasus lain, anak-anak belum tahu cara yang sehat dalam mengatasi konflik atau memahami perbedaan.
Berikut beberapa cara mencegah anak menjadi pem-bully:
1. Tanggapi Bullying dengan Serius
Pastikan anak ibu memahami bahwa ibu tidak akan menoleransi perilaku bullying, baik di sekolah atau di mana pun. Tetapkan konsekuensi yang akan diberikan untuk perilaku tersebut dan patuhi itu. Bila ibu menghukum anak, pastikan ia memahami tujuan dari hukuman tersebut.
Misalnya, bila anak memukul saudaranya di rumah saat sedang bertengkar, segera hentikan hal itu. Ibu bisa mengajarkan pada Si Kecil cara yang lebih tepat untuk bereaksi saat sedang marah dan tanpa menggunakan kekerasan, seperti menjauh.
2. Ajari untuk Memperlakukan Orang Lain dengan Baik dan Sopan
Ajarkan anak bahwa mengejek orang lain yang berbeda darinya, seperti dari ras, agama, penampilan, kebutuhan khusus, jenis kelamin atau status ekonomi adalah perilaku yang salah.
Cobalah untuk menanamkan rasa empati kepada anak terhadap mereka yang berbeda. Ibu mungkin bisa coba mengajak anak bermain di sebuah kelompok komunitas, di mana anak-anak di dalamnya berbeda darinya.
3. Perhatikan Pergaulan Anak di Sekolah
Coba cari tahu apa yang mungkin memengaruhi perilaku anak di sekolah atau di manapun tempat anak melakukan bullying. Bicaralah dengan orang tua dari teman anak ibu, guru, guru konselor, dan lain-lain. Apakah ada anak-anak lain yang juga suka mengintimidasi? Seperti apa teman-teman dekat anak ibu? Tekanan seperti apa yang anak hadapi di sekolah.
Kemudian berbicaralah pada anak mengenai seperti apa pergaulan yang baik dan sehat. Dorong juga anak untuk beraktivitas atau bermain di luar sekolah. Tujuannya agar mereka bisa bertemu dan mengembangkan persahabatan yang baik dengan anak-anak lain.
4. Jaga Komunikasi Tetap Terbuka dengan Anak
Luangkan lah waktu untuk mengobrol dengan anak setiap hari. Ibu bisa bertanya mengenai pengalamannya di sekolah hari ini, atau adakah pelajaran yang anak rasa sulit, dan lain-lain. Dengan menjaga komunikasi dengan anak, ibu bisa lebih memahami perasaan dan masalah yang anak hadapi. Dengan begitu, ibu bisa membantu anak untuk mengatasi masalah mereka dengan cara yang positif.
5. Dorong Anak untuk Berperilaku Baik
Kata-kata penyemangat atau suportif bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah anak menjadi pem-bully, daripada disiplin yang negatif. Berilah pujian pada anak bila ia berhasil melakukan perbuatan yang terpuji, atau ketika mereka bisa menangani situasi dengan cara yang positif. Dengan begitu, anak akan lebih termotivasi untuk berperilaku baik.
6. Jadi Teladan yang Baik
Anak-anak belajar dari perilaku orang dewasa, jadi jadilah contoh yang baik bagi anak. Dengan memperlakukan orang lain dengan baik dan sopan, orang tua secara tidak langsung mencontohkan kepada anak-anak bagaimana seharusnya memperlakukan orang lain.
Bahkan, anak-anak juga bisa melihat bagaimana orang tua mereka mengelola stres dan konflik, serta bagaimana mereka memperlakukan teman, rekan kerja dan keluarga mereka.
Itulah beberapa cara mencegah anak melakukan bullying. Kamu pun bisa mengetahui lebih banyak Informasi tentang Bullying supaya kesehatan mental dan perkembangan anak tetap terjaga.
Untuk menjaga kesehatan anak, jangan lupa untuk memeriksakan kesehatannya secara berkala dengan buat janji medis di rumah sakit pilihan ibu melalui aplikasi Halodoc.
Dengan begitu, masalah kesehatan bisa ibu ketahui lebih awal dan mendapat penanganan sebelum terlambat. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.