halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
Stres
search
close

Stres

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa Itu Stres?
  • Jenis Stres
  • Penyebab Stres
  • Faktor Risiko Stres
  • Gejala Stres
  • Hubungi Psikiater Ini untuk Bantu Mengatasi Stres
  • Cek Kondisi Kesehatan Mental dengan Fitur Ini
  • Diagnosis Stres
  • Pengobatan Stres
  • Komplikasi Stres
  • Pencegahan Stres

Apa Itu Stres?

Stres adalah suatu bentuk tekanan fisik dan psikologis yang muncul saat menghadapi kondisi yang terasa berbahaya. Mudahnya, stres adalah cara tubuh memberikan tanggapan atas ancaman, tekanan, dan tuntutan yang muncul.

Penyebabnya bisa sangat beragam, mulai dari diri sendiri hingga faktor lingkungan.  Saat merasakan adanya ancaman, sistem saraf akan memberikan respons dengan cara merilis aliran hormon kortisol dan adrenalin.

Kedua jenis hormon ini bisa memicu munculnya reaksi pada tubuh, misalnya jantung yang berdetak lebih cepat, otot tubuh terasa menegang, napas memburu, dan tekanan darah yang mengalami peningkatan. 

Berbagai reaksi yang terjadi ini memiliki istilah respons stres atau “fight-or-flight”. Masalah ini bisa terjadi pada setiap orang, mulai dari anak hingga dewasa. Ketika terjadi tubuh akan menunjukkan sinyal waspada terhadap bahaya dan tantangan tersebut. 

Selain itu, reaksi tubuh yang muncul bisa positif atau negatif. Reaksi yang positif misalnya meningkatnya rasa waspada atau termotivasi ketika menghadapi tantangan. 

Sementara itu, reaksi negatif muncul dengan tanda kecemasan dan ketakutan, biasanya berbarengan dengan munculnya banyak keluhan fisik. 

Jenis Stres

Secara garis besar, kondisi ini terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu akut dan kronis. Berikut penjelasannya:

1. Stres akut

Stres akut bersifat jangka pendek yang bisa menghilang dengan segera. Kamu mendapatkannya saat menghadapi kondisi yang membahayakan.

Misalnya, menginjak pedal rem kendaraan sekuat tenaga saat merasakan bahwa kamu menabrak sesuatu. 

2. Stres kronis

Sementara itu, stres kronis adalah jenis yang terjadi dalam waktu yang lebih panjang, bisa berminggu-minggu hingga bulan. Misalnya, kamu sedang menghadapi masalah finansial atau menjalani rumah tangga yang penuh perdebatan. 

Kamu memang bisa merasa terbiasa dengan kondisi ini, sehingga tidak menganggapnya sebagai masalah serius.

Namun, kalau kamu tidak menemukan cara terbaik untuk mengendalikannya, masalah ini bisa memicu banyak masalah kesehatan. 

Penyebab Stres

Kondisi ini sebenarnya merupakan reaksi yang baik, karena bisa membantu seseorang menyadari situasi yang berbahaya atau mengancam, sehingga berusaha untuk keluar dari situasi tersebut.

Ada beberapa kondisi umum yang menjadi penyebab stres, yaitu: 

1. Pekerjaan

Beban kerja yang berat, tenggat waktu yang ketat, tuntutan yang tinggi, dan kurangnya kendali atas pekerjaan dapat menyebabkan kondisi ini. Konflik antara tuntutan kerja dan kehidupan pribadi juga dapat meningkatkan risikonya.

2. Masalah keuangan

Ketidakstabilan keuangan, hutang yang menumpuk, atau masalah keuangan lainnya dapat menciptakan ketegangan dan kecemasan secara  signifikan.

3. Perubahan hidup

Perubahan besar dalam hidup, seperti pernikahan, perceraian, kehilangan pekerjaan, pindah rumah, atau kematian seseorang yang dicintai, dapat menjadi sumber stres.

4. Konflik interpersonal

Konflik dalam hubungan interpersonal, baik di tempat kerja, dalam keluarga, atau di lingkungan sosial, dapat menyebabkan kondisi ini.

5. Mengidap penyakit

Penyakit serius, cedera, atau kondisi kesehatan kronis dapat menyebabkan kondisi ini. Baik rasa sakit fisik maupun perubahan dalam kualitas hidup dapat menjadi sumbernya.

6. Lingkungan sosial

Faktor-faktor sosial seperti isolasi sosial, kekerasan, diskriminasi, atau tekanan sosial dapat memicunya. Lingkungan yang tidak aman atau tidak stabil juga dapat meningkatkan risikonya.

7. Perubahan lingkungan

Penyebab selanjutnya adalah perubahan lingkungan yang drastis, seperti bencana alam, perubahan iklim, atau polusi lingkungan, dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan.

8. Tuntutan keluarga

Tuntutan yang tinggi dalam peran sebagai pasangan, orang tua, atau anggota keluarga lainnya dapat menciptakan kondisi ini. Perubahan dalam dinamika keluarga atau tanggung jawab yang berlebihan juga dapat meningkatkan risikonya.

9. Ketidakpastian masa depan

Ketidakpastian dalam karir, pendidikan, atau kehidupan secara umum dapat menyebabkan stres. Rasa tidak aman dan kekhawatiran tentang masa depan dapat menciptakan ketegangan emosional.

Faktor Risiko Stres

Meski bisa terjadi pada siapa saja, bahkan anak dan remaja. Namun, kondisi ini ternyata lebih rentan terjadi pada seseorang dengan kondisi berikut:

  • Kurang tidur atau mengalami insomnia.
  • Tidak mendapatkan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan.
  • Kondisi kesehatan fisik dan mental yang tidak baik. 
  • Pernah mengalami peristiwa traumatis pada masa lalu.
  • Memiliki riwayat masalah kesehatan mental atau stres. 

Gejala Stres

Penyebabnya memang sangat beragam, dan tak sedikit orang tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami masalah psikis ini karena menganggapnya sebagai kelelahan biasa.

Namun, sebaiknya kamu mengetahui apa saja gejalanya yang umum terjadi, antara lain:

  • Merasa sangat kelelahan.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Lebih mudah marah dengan orang lain.
  • Merasa khawatir, cemas, atau takut.
  • Insomnia atau memiliki kesulitan untuk tidur.
  • Pusing.

Selain itu, masalah ini juga bisa terlihat dari perubahan baik fisik maupun mental. 

Gejalanya juga cukup variatif, bergantung pada bagaimana seseorang menyikapi kondisi tersebut.

Namun secara luas, gejalanya bisa terbagi menjadi:

1. Gejala emosi

Ketika seseorang mengalami stres, gejala emosi yang muncul antara lain:

  • Rasa frustasi.
  • Sangat mudah gusar.
  • Perubahan suasana hati yang sangat signifikan.
  • Rasa bingung dan tidak berguna.
  • Kesulitan untuk menenangkan pikiran.
  • Depresi.
  • Adanya kecenderungan untuk menghindar dari orang lain.

2. Gejala fisik

Kemudian, gejala yang bisa terlihat dari fisik seseorang yang mengalaminya, yaitu:

  • Pusing.
  • Diare.
  • Lemas.
  • Mual.
  • Gangguan tidur.
  • Jantung berdebar.
  • Sembelit.
  • Nyeri pada otot.
  • Penurunan gairah seksual.
  • Telinga kerap berdenging.
  • Kaki dan tangan dingin dan mengeluarkan keringat.
  • Tubuh gemetar.
  • Kesulitan menelan.
  • Mulut kering. 

Jika mengalami gejala-gejala di atas, kamu bisa cek tingkat stress kamu melalui stress checker di Halodoc untuk mengetahui lebih lanjut tindakan tepat yang perlu dilakukan.

Hubungi Psikiater Ini untuk Bantu Mengatasi Stres

Jika kamu mengalami stres yang tak kunjung mereda, jangan ragu untuk bicara dengan psikiater di Halodoc.

Selama sesi konseling, mereka bisa memberikan saran yang tepat dalam mengatasi kendala yang kamu alami. 

Nah, berikut ini terdapat beberapa psikiater yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.

Mereka juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya:

  • dr. Mariati Sp.KJ
  • dr. Ni Made Mayuni M.Biomed, Sp.KJ
  • dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
  • dr. A.A. Gede Agung Satrya Megada Sp.KJ
  • dr. Silvana R. R. br Ginting M.Ked(KJ), Sp.KJ

Konsultasi di Halodoc juga aman dan privasi kamu pastinya terjaga.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.  Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Cek Kondisi Kesehatan Mental dengan Fitur Ini

Apakah kamu masih bingung dengan kondisi kesehatan mental kamu?

Sebelum mengambil kesimpulan sendiri, ada baiknya kamu melakukan cek kesehatan mental mandiri menggunakan tes-tes sederhana yang ada di Halodoc.

Nah, berikut beberapa tes kesehatan mental yang bisa kamu coba:

Cek Stres

Tes sederhana untuk mengukur tingkat stres yang kamu rasakan. 

Tes Depresi

Pemeriksaan ini bisa mengukur tingkat depresi yang kamu alami. Tes ini singkat dan valid secara ilmiah serta telah digunakan oleh tenaga kesehatan. 

Pemeriksaan ini ini berisi 9 pertanyaan menggunakan skala 0 sampai 3 untuk menghitung skor akhir. 

Jangan khawatir, skor kamu bersifat rahasia dan ahli kesehatan mental hanya dapat melihat informasimu jika kamu membagikannya.

Tes Gangguan Kecemasan 

Ini adalah tes gangguan kecemasan dengan tes Generalized Anxiety Disorder-7. Ini adalah tes yang singkat dan valid secara ilmiah, serta telah digunakan oleh tenaga kesehatan. 

Tes ini berisi 7 pertanyaan menggunakan skala 0 sampai 3 untuk menghitung skor akhir. 

Jangan khawatir, skor kamu bersifat rahasia dan ahli kesehatan mental hanya dapat melihat informasimu jika kamu membagikannya.

Apabila tes tersebut menunjukkan adanya gangguan kesehatan mental, segera hubungi psikolog atau psikiater di Halodoc untuk mendapat penanganan terbaik.

Diagnosis Stres

Guna mendapatkan diagnosis yang akurat, dokter akan meminta pengidap mengisi lembar kuesioner guna mengetahui berapa tingkat stres yang pengidap rasakan. 

Dokter menggunakan kuesioner The Perceived Stress Scale (PSS-10), suatu alat pemeriksaan psikologi yang fungsinya membantu menentukan kadar stres.

Selain itu, dokter juga melakukan sesi wawancara guna mengetahui apa yang menjadi penyebabnya.

Ketika sesi ini, sebaiknya kamu menceritakan pada dokter semua hal atau penyebab kondisi ini yang kamu rasakan secara jujur. 

Setelah memperoleh gambaran dari hasil pengisian kuesioner maupun wawancara, dokter dapat menentukan apakah seseorang mengalami tipe akut atau kronis. 

Apabila masalah ini memicu munculnya kelainan kesehatan lain, dokter mungkin akan menyarankan kamu untuk melakukan pemeriksaan penunjang, mulai dari MRI hingga CT scan. 

Pengobatan Stres

Sebenarnya, kamu bisa mengatasinya secara mandiri. Meski begitu, manajemen stres tidak membuat masalah ini menghilang sepenuhnya. Pengelolaan ini bertujuan agar kamu tetap bisa beraktivitas. 

Adapun tindakan mengelola stres yang bisa kamu lakukan, antara lain: 

1. Mengidentifikasi apa yang menjadi penyebabnya

Identifikasi penyebab stres bisa membantu kamu mengetahui apa saja faktor yang menjadi pemicu munculnya masalah mental ini.

Misalnya kondisi rumah, hubungan dengan pasangan, hingga masalah pekerjaan. 

2. Mencari solusi

Apabila kamu sudah mengetahui apa yang menjadi penyebab stres, selanjutnya cukup mencari solusi yang bisa mengatasinya.

Mulailah dari solusi yang paling mudah kamu lakukan. 

3. Diskusikan dengan tenaga profesional

Apabila kamu tidak berhasil menemukan penyebab stres, tidak ada salahnya diskusi dengan tenaga profesional.

Dokter mungkin menyarankan kamu melakukan konseling, terapi perilaku kognitif, atau melakukan terapi emotional freedom technique (EFT). 

Sementara itu, apabila masalah ini mengarah pada kondisi medis, dokter mungkin akan meresepkan obat.Selain itu, kamu juga bisa menemukan cara mengatasi stres lainnya melalui artikel berjudul Ini Cara Menghilangkan Stres yang Mudah dan Ampuh.

Komplikasi Stres

Stres yang tidak segera mendapat penanganan bisa memicu banyak kondisi kesehatan yang serius, antara lain:

  • Masalah mental lainnya, seperti gangguan kepribadian, kecemasan berlebihan, hingga depresi. 
  • Masalah pada jantung, seperti aritmia atau detak jantung abnormal, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung. 
  • Gangguan pola makan, sehingga bisa mengarah pada obesitas dan binge eating disorder. 
  • Gangguan pada periode menstruasi.
  • Terjadi penurunan gairah seksual.
  • Mengalami masalah pada kulit, seperti psoriasis, eksim, atau jerawat.
  • Kerontokan rambut.
  • Masalah pada sistem pencernaan, misalnya gastritis dan GERD.

Pencegahan Stres

Salah satu tindakan yang efektif untuk mencegahnya adalah menerapkan pola hidup sehat. Cara ini termasuk:

  • Mendapatkan cukup tidur setiap harinya.
  • Meluangkan waktu untuk melakukan berbagai hal yang menjadi hobi. Misalnya, mendengar musik, menonton, membaca buku, dan pergi berbelanja.
  • Pastikan mendapatkan asupan gizi yang seimbang setiap hari.
  • Olahraga rutin setidaknya 30 menit setiap hari.
  • Melakukan sosialisasi dengan orang lain yang bisa memberi efek positif. 
  • Menerapkan teknik relaksasi atau meditasi.

Ketahui pula 4 Cara Menjaga Kesehatan Mental Meski Sedang Stres.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera buat janji ke psikolog atau psikiater terbaik jika kamu mengalami stres yang tidak kunjung mereda. Sebab, jika berlarut-larut bisa sangat berbahaya untuk fisik dan mental. 

Gejala berikut menandakan kamu harus segera mengunjungi tenaga profesional:

  • Sulit mengendalikan ketakutan dan rasa panik.
  • Tidak mampu melakukan aktivitas harian.
  • Sulit melupakan peristiwa yang memunculkan trauma.
  • Kerap merasa pusing atau peningkatan detak jantung.
  • Sering mengalami insomnia.
  • Memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup.

Penanganan sesegera mungkin akan memudahkan dokter maupun psikolog dalam mengidentifikasi penyebab stres yang kamu alami.

Dengan begitu, penanganan bisa segera dilakukan. Hubungi dokter ahli di Halodoc✔️ dengan klik gambar di bawah ini.

Chat Dokter Terpercaya Bersama Halodoc
Referensi:
NHS. Diakses pada 2024. Stress
Mind. Diakses pada 2024. Causes of Stress.
Healthline. Diakses pada 2024. Everything You Need to Know About Stress.
Diperbarui pada 30 Juli 2024

Pertanyaan Seputar Stres

Banyak pikiran negatif itu bisa mempengaruhi stamina tubuh ya?

Ditanyakan oleh: siwdyn_

Dijawab oleh: dr Rizal Fadli

Ketika pikiran dipenuhi oleh hal yang negatif, lambat laun itu akan memunculkan stres yang akhirnya mengacaukan apa yang sedang dijalani.

Menurut riset, 99 persen penyakit muncul karena pikiran dan akibat stres. Parahnya lagi, kondisi ini termasuk dalam penyakit pikiran yang berakibat pada penurunan sistem imun terhadap virus atau bakteri.

Ketika stres, biasanya penyakit mudah masuk. Pasalnya, sistem imun berkurang dan dapat membuat tubuh menjadi lemas, mudah sakit, dan kurang bergairah.

Sebaiknya jangan biarkan pikiran negatif terus berada dalam pikiran, karena dapat membuat otak rentan mengalami stres.

Akibatnya, antibodi atau sistem kekebalan kita menurun.

Stres pada seorang akan otomatis mengubah cara kerja sistem imun.

Kondisi ini juga bisa menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit berupa menurunnya sel-sel yang bertugas untuk melawan penyakit dan sulit sembuh.

Stres yang sudah berlebihan atau berjalan sangat lama akan membuat tubuh letih dan akhirnya melemahkan penyediaan hormon adrenalin sertamenurunkan sistem imun.

Bagaimana cara menghilang pikiran stres dok?

Ditanyakan oleh: sheillamajid

Dijawab oleh: dr Rizal Fadli

Studi menunjukkan bahwa stres dapat menjadi penyebab atau faktor yang berkontribusi terhadap sebagian besar penyakit serius.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres, antara lain:

  • Pergi ke tempat tenang. Mencari tempat yang tenang adalah langkah pertahanan yang sangat baik terhadap efek stres kronis. Cara ini cukup efektif membantu dalam menghadapi kondisi yang sedang dirasakan dan menjaga pikiran tetap sehat.
  • Cari tahu penyebab stres. Langkah ini sedikit lebih individual dan perlu ditelusuri secara mendalam lewat diri sendiri. Kondisi ini dapat membuat seseorang yang mengalaminya kesulitan memecahkan masalah. Namun, ketika kamu sudah berada dalam posisi yang lebih tenang, penyebab dan solusinya akan lebih mudah diketahui.
  • Lakukan hobi yang menyenangkan. Bagian penting lain dari manajemen stres adalah melakukan kegiatan yang bisa membantu menghadapi penyebabnya. Daripada terus-menerus memikirkan sesuatu yang membebani pikiran, temukan kegiatan yang mampu menghilangkan kondisi tersebut.

Hubungi juga dokter atau psikolog, supaya stres yang dialami bisa diatas dengan baik.

Gangguan stres dan depresi itu apa harus menjalani pengobatan ke psikolog?

Ditanyakan oleh: hellenaps_30

Dijawab oleh: dr Fadhli Rizal Makarim

Gangguan stres akut dan depresi merupakan dua hal yang berbeda.

Stres merupakan sebuah tekanan psikologis oleh sebab apapun (pekerjaan, keluarga, sekolah, maupun sosial) yang dapat memberikan perubahan zat aktif pada otak, sehingga memengaruhi kinerja otak (menjadi kurang produktif atau muncul gejala lainnya).

Sedangkan depresi merupakan gangguan penurunan mood seseorang karena stres yang berlebihan.

Selama kamu masih dapat mengelola dengan baik dan tidak menimbulkan keluhan atau gangguan dalam beraktivitas, maka pengidap belum memerlukan bantuan psikiater (dokter spesialis kejiwaan).

Jika ingin berkonsultasi terkait pengelolaan yang baik, kamu bisa melakukan kunjungan ke psikolog.

Namun, apabila masalah ini sudah sampai menimbulkan depresi dan gangguan aktivitas sehari-hari (tidak mau bekerja, tidak mau bersekolah, atau lainnya), maka perlu mendapatkan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang komprehensif.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp