Ibu, Ini 6 Cara Mengatasi Stres pada Anak Remaja
“Stres pada remaja bisa dipicu oleh tugas sekolah dan tuntutan nilai akademis dari kedua orang tua. Salah satu cara mengatasinya adalah menyeimbangkan kegiatan sekolah dan waktu beristirahat.”

Halodoc, Jakarta – Ada beberapa kondisi yang menjadi pemicu stres pada remaja. Beberapa di antaranya tugas sekolah, tanggung jawab mempertahankan nilai akademis, hubungan percintaan, kurang tidur dan konflik keluarga.
Atas kondisi – kondisi tersebut dapat berdampak pada pola pikir dan waktu tidur yang berujung pada munculnya masalah fisik. Misalnya, sakit kepala, peningkatan detak jantung dan munculnya perasaan gelisah.
Untuk membantu mengatasi stres pada remaja, ibu bisa menyeimbangkan waktu belajar dan istirahatnya. Selain itu, ibu juga dapat mengajaknya berolahraga dan memberikan asupan dengan nutrisi yang seimbang.
Tips Mengatasi Stres pada Remaja
1. Menyeimbangkan Tugas dan Waktu Bermain
Mengerjakan tugas sepulang sekolah memang menjadi salah satu rutinitas dan tanggung jawab anak. Tapi, pastikan mereka memiliki waktu untuk melakukan kegiatan yang disukai.
Misalnya, bermain dengan hewan peliharaan, bermusik, berolahraga atau menonton film kesukaannya. Meski hanya dilakukan beberapa menit setiap hari, kegiatan tersebut dapat membantu memulihkan tenaga dan menurunkan stres anak.
2. Menjadwalkan Kegiatan Anak Setiap Hari
Cara ini dilakukan agar kehidupan anak bisa lebih teratur dan memiliki waktu luang untuk bermain. Mulai dari bangun tidur, sarapan dan pergi sekolah. Kemudian, beristirahat sepulang sekolah.
Jelang malam, jadwalkan anak untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Setelah semua tanggung jawabnya selesai, biarkan mereka melakukan hal-hal yang disukai. Memaksanya belajar terus-menerus justru bisa memicu stres.
3. Membantu Menyelesaikan Tugasnya
Membantu menyelesaikan pekerjaan rumah anak bukan berarti ibu yang harus mengerjakannya. Ibu bisa mengajarkannya langkah demi langkah jika anak tidak mampu mengerjakan salah satu tugasnya.
4. Berikan Asupan Makanan Sehat
Salah satu makanan yang direkomendasikan adalah mengonsumsi alpukat. Buah ini mengandung glutathione. Senyawa ini dapat mencegah kerusakan oksidatif pemicu stres akibat ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh.
Alpukat juga mengandung lutein, beta karoten, vitamin E dan folat yang dapat membantu meningkatkan fungsi otak anak. Dengan begitu, mereka bisa menyerap ilmu pelajaran lebih maksimal.
5. Mencukupi Waktu Tidur Anak
Tidur dapat membantu otak mengatasi stres yang tengah dialami. Saat tidur, manusia melalui 5 tahapan penting. Pertama, kerja otak jadi lambat sehingga tubuh terasa lebih rileks.
Tahap kedua, seseorang tidak bisa mendengar atau merespons suara di sekitarnya karena sudah berada di alam bawah sadar. Tahap ketiga dan keempat, tubuh mulai melakukan perbaikan fisik. Di fase ini, sel darah putih bekerja untuk memperbaiki kerusakan sel di seluruh tubuh.
90 menit kemudian, seseorang memasuki tahap terakhir, yakni REM (Rapid Eye Movement) atau tidur pulas. Di tahap ini, otak akan membantu memperbaiki stres. Caranya bisa disalurkan lewat mimpi atau dipindahkan menuju alam bawah sadar.
6. Ajarkan Teknik Menarik Napas Dalam
Menarik napas dalam-dalam bisa membantu meredakan perasaan negatif dalam diri, salah satunya stres. Caranya, tarik napas selama 4 detik, tahan selama 7 detik dan mengembuskannya selama 8 detik.
Jika beberapa langkah di atas tidak dapat mengatasi stres pada remaja, ibu bisa tanya dokter untuk mendiskusikan masalah ini. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan anak, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.