Ibu, Ini Ciri-Ciri Anxiety pada Remaja yang Perlu Diwaspadai
"Remaja yang mengalami anxiety atau kecemasan rentan stres sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Salah satu ciri yang bisa orang tua kenali adalah anak yang tampak gelisah, khawatir dan tegang."

Halodoc, Jakarta – Anxiety ternyata bukan hanya menyasar orang dewasa saja, remaja juga rentan mengalaminya. Hal ini tentu saja berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, prestasi disekolah dan interaksi sosialnya.
Ada sejumlah faktor yang bisa memicunya, mulai dari tekanan akademik, masalah keluarga, perubahan fisik dan hormonal, tekanan dari teman sebaya sampai tuntutan sosial. Oleh sebab itu, orang tua perlu jeli untuk mendeteksi ciri-ciri anak remaja yang cemas.
Waspadai Ciri-Ciri Anxiety pada Remaja
Mengetahui ciri-ciri anxiety, bisa membantu orang tua dalam mencari perawatan untuk anak remajanya. Berikut tanda-tanda kecemasan pada anak remaja:
1. Cemas berlebihan
Remaja yang mengalami anxiety cenderung merasa gelisah, khawatir, atau tegang secara berlebihan dalam berbagai situasi.
2. Mengalami serangkaian gejala fisik
Anxiety umumnya disertai dengan dengan gejala fisik seperti sakit perut, sakit kepala, mual, gangguan tidur, gemetar, keringat berlebihan, atau napas tersengal-sengal.
3. Ketegangan otot
Ciri-ciri selanjutnya adalah ketegangan otot yang berlebihan, seperti menggigit kuku, menggenggam tangan, atau menggerak-gerakkan kaki.
4. Gangguan tidur
Anak yang mengalami anxiety seringkali mengalami kesulitan tidur, seperti sulit untuk tidur atau terbangun dengan mudah di malam hari.
5. Konsentrasi terganggu
Anxiety dapat membuat remaja sulit berkonsentrasi dalam melakukan tugas-tugas sekolah atau aktivitas sehari-hari lainnya.
6. Ketakutan berlebihan
Remaja yang mengidap kecemasan seringkali memiliki ketakutan atau fobia yang berlebihan terhadap situasi atau objek tertentu, seperti takut berbicara di depan umum atau takut terhadap ketinggian.
7. Perubahan perilaku
Anxiety bisa memengaruhi perilaku mereka, seperti menghindari situasi yang membuat mereka cemas, menarik diri dari interaksi sosial, atau mengalami perubahan drastis dalam pola makan.
8. Gangguan emosional
Mereka juga bisa mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, mudah marah, mudah menangis, atau memiliki perasaan depresi.
Lantas, Benarkah Remaja Indonesia Rentan Alami Gangguan Mental?
9. Kekhawatiran berlebihan terhadap penilaian orang lain
Selain itu, mereka juga bisa khawatir berlebihan terkait dengan penilaian orang lain terhadap mereka, takut dianggap gagal atau tidak diterima.
10. Gangguan dalam hubungan sosial
Kecemasan dapat membuat remaja sulit untuk berinteraksi sosial, merasa tidak nyaman dalam situasi sosial, atau menghindari pertemuan dengan teman sebayanya.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Cara terbaik untuk mengatasi anxiety pada remaja adalah membawanya ke psikolog atau psikiater.
Selain meminta bantuan profesional, ada beberapa hal lain yang bisa orang tua untuk membantu anak remajanya mengatasi kecemasan:
- Mengelola stres. Ajari anak untuk berlatih pernapasan dalam, melakukan hobinya untuk mengurangi tingkat stres dan anxiety.
- Berolahraga secara teratur. Coba ajak anak untuk olahraga bersama. Sebab, aktivitas fisik dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan suasana hati.
- Menjaga pola tidur yang sehat. Tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu menjaga keseimbangan emosional dan mengurangi anxiety.
- Berbicara dengan orang terpercaya. Berbagi perasaan dan pikiran dengan orang tua, teman, atau anggota keluarga yang mereka percaya dapat memberikan dukungan emosional dan perspektif yang berharga.
- Mengatur waktu dengan baik. Ajari mereka untuk mengelola waktu dengan baik untuk tugas-tugas sekolah dan kegiatan lainnya. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan sekaligus anxiety.
- Jangan membandingkan anak. Hindari membandingkan anak dengan anak lainnya secara berlebihan. Hal ini bisa meningkatkan rasa cemas dan rendah diri.
- Terapkan gaya hidup sehat. Dorong anak untuk konsumsi makanan bergizi dan mencari koping stres terbaik untuk membantu menjaga kesehatan mental dan mengurangi anxiety.
Nah, itulah beberapa ciri anxiety yang perlu orang tua waspadai. Jika butuh konsultasi dengan psikolog anak tentang hal ini, jangan ragu menghubunginya melalui aplikasi Halodoc!
