Ibu, Ini Indikasi Remaja Memiliki Kecenderungan untuk Bunuh Diri

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 Desember 2022

"Remaja rentan mengalami depresi yang berujung bunuh diri. Orang tua perlu mengetahui tanda-tanda kecenderungan bunuh diri pada remaja untuk bisa mencegahnya."

Ibu, Ini Indikasi Remaja Memiliki Kecenderungan untuk Bunuh DiriIbu, Ini Indikasi Remaja Memiliki Kecenderungan untuk Bunuh Diri

Halodoc, Jakarta – Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami depresi sampai gangguan mental. Apabila tidak ditangani dan semakin berlarut, gangguan mental ini bisa berujung pada keinginan bunuh diri. Ada sejumlah faktor yang memicu keinginan bunuh diri pada remaja. 

Selain gangguan mental, pengalaman traumatis, dan kurangnya akses ke layanan kesehatan bisa menjadi faktor pemicunya. Disini, peran orang tua sangat penting untuk mencegah situasi fatal tersebut. Salah satunya dengan mengenali tanda-tanda kecenderungan bunuh diri pada anak remaja

Tanda Remaja Punya Kecenderungan Bunuh Diri

Melansir dari Cleveland Clinic, tanda seseorang punya keinginan untuk bunuh diri, antara lain:

  • Terlihat sedih dan murung sepanjang waktu. 
  • Tiba-tiba menjadi tenang setelah murung terus menerus. 
  • Menarik diri dari orang lain. Misalnya, memilih untuk menyendiri daripada bertemu dengan teman-temannya. 
  • Kehilangan minat atau kesenangan pada aktivitas yang sebelumnya disukai.
  • Perubahan kepribadian, penampilan, pola tidur.
  • Kurang peduli dengan penampilan dirinya. 
  • Menunjukkan perilaku berbahaya atau menyakiti diri sendiri. Contohnya mengemudi sembarangan, melakukan hubungan seks yang tidak aman, atau konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.
  • Telah melewati peristiwa traumatis. Misalnya, bullying, pelecehan seksual, atau mendapatkan kekerasan. 
  • Sering berbicara tentang perasaan yang putus asa, tidak punya alasan hidup, menjadi beban bagi orang lain, merasa terjebak atau berada dalam rasa sakit emosional yang parah.
  • Mulai membereskan urusan pribadinya, seperti mengunjungi teman dan anggota keluarga, memberikan barang pribadi, membuat surat wasiat dan membersihkan kamar.
  • Mengancam bunuh diri atau berbicara tentang keinginan untuk mati.

Apa Pemicunya?

Pemicunya bisa berasal dari lingkungan, orang lain atau dirinya sendiri. Berikut berbagai faktor pemicu bunuh diri:

1. Faktor individual

  • Pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya. 
  • Mengidap depresi dan gangguan mood, skizofrenia dan gangguan kecemasan.
  • Memiliki penyakit kronis. 
  • Punya masalah keuangan atau berurusan dengan hukum.
  • Memiliki masalah alkohol atau penyalahgunaan zat lainnya.

2. Faktor Hubungan

  • Pernah mengalami pelecehan fisik, emosional atau seksual; 
  • Diabaikan atau diintimidasi. 
  • Berakhirnya hubungan percintaan.
  • Perceraian orang tua.
  • Ditinggal mati oleh orang yang terkasih. 

3. Faktor Lingkungan

  • Malu untuk meminta bantuan, terutama bantuan untuk kondisi kesehatan mental.
  • Melihat potensi peningkatan jumlah bunuh diri atau sering menonton liputan media tentang kematian akibat bunuh diri.

Cara Mencegah Bunuh Diri pada Remaja

Jika ibu melihat tanda-tanda di atas pada anak, jangan pernah tinggalkan dirinya sendirian. Usahakan ibu selalu berada disisinya dan buat dirinya setenang mungkin sampai bisa mendapatkan bantuan. 

Jangan takut untuk bertanya apakah anak mengalami depresi atau berpikir untuk bunuh diri. Dengarkan tanpa menghakimi. Dalam beberapa kasus, anak hanya perlu tahu bahwa orang tuanya peduli dan bersedia mendengarnya bicara tentang perasaan mereka. Setelah kondisinya tenang, dorong mereka untuk mendapatkan bantuan dari profesional.

Jika ibu punya pertanyaan lain seputar masalah kesehatan, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik. Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Teen depression.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Recognizing Suicidal Behavior.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan