Ibu, Ini Perbedaan USG Fetomaternal dengan USG 4D

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Februari 2023

“Ultrasonografi (USG) fetomaternal dan USG 4D adalah prosedur yang dapat mengetahui kondisi janin. Perbedaannya, fetomaternal bisa memberikan gambaran lebih detail.”

Ibu, Ini Perbedaan USG Fetomaternal dengan USG 4DIbu, Ini Perbedaan USG Fetomaternal dengan USG 4D

Halodoc, Jakarta – USG jadi salah satu prosedur pemeriksaan ibu hamil. Tujuannya mengetahui tumbuh kembang janin dan mendeteksi kelainan dalam kandungan sejak dini.

Jenisnya, termasuk USG fetomaternal dan 4D. USG fetomaternal berfungsi mendeteksi potensi kelainan ibu hamil dan janin. Sementara USG 4D berguna mendeteksi kondisi perkembangan janin.

Perbedaan USG Fetomaternal dan USG 4D

USG fetomaternal dan 4D tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya berfungsi untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan. Perbedaannya meliputi:

USG fetomaternal

Metode ini memberikan gambaran lebih detail ketimang jenis USG lainnya. Prosedurnya dilakukan dengan memantulkan gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) dari aliran sel darah merah.

USG fetomaternal berfungsi untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan. Kegunaan lainnya, yakni memastikan ia mendapatkan cukup oksigen dari plasenta. Prosedur juga dapat digunakan jika:

  • Tingkat indeks massa tubuh yang terlalu rendah atau tinggi.
  • Memiliki kehamilan kembar dua atau lebih.
  • Riwayat gangguan kronis, seperti hipertensi atau diabetes.
  • Ketidakcocokan rhesus dengan suami dan berdampak pada kehamilan.
  • Menjalani kebiasaan tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol.
  • Mengidap infeksi flu tulang atau sindrom menampar pipi pada 20 minggu pertama kehamilan.
  • Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.
  • Riwayat pernah hamil atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
  • Riwayat keguguran atau bayi meninggal saat proses persalinan.

USG 4D

USG 4D adalah pengembangan dari metode USG 2D dan 3D. Fungsinya untuk mengamati detak jantung dan aliran darah, hingga mendeteksi kelainan, seperti bibir sumbing pada janin. 

Prosedurnya ini dilakukan menggunakan transducer USG 2D yang menangkap 20 sampai 30 pantulan dengan cepat atau matrix array USG 3D. Perangkat ini bisa menampilkan video dalam janin.

Ibu hamil setidaknya melakukan prosedur 4D satu kali selama kehamilan. Frekuensinya lebih tinggi lagi pada ibu dengan kondisi kehamilan yang berisiko menyebabkan gangguan.

Singkatnya, USG 4D dapat memberikan gambaran terkait kondisi ibu hamil dan janin di setiap trimester kehamilan. Selain itu, tujuan dari pemeriksaan ini meliputi:

  • Memprediksi perkiraan hari lahir.
  • Mengetahui jumlah janin dalam kandungan.
  • Mendeteksi kondisi kehamilan, seperti ektopik.
  • Menentukan jenis kelamin bayi.
  • Memantau masalah di area rahim, ovarium, serviks, atau plasenta.
  • Menemukan cacat pada janin sebelum persalinan.
  • Memantau detak jantung janin.
  • Menantukan usia dan perkembangan fisik janin.
  • Mengetahui posisi janin di dalam kandungan.
  • Memahami seberapa banyak volume cairan ketuban.

Prosedur pemeriksaan USG bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit. Metode ini biasanya memakan waktu selama 30 sampai 60 menit. Tidak ada larangan setelah melakukan USG, jadi, ibu bisa langsung beraktivitas.

Mengingat fungsi pentingnya, setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan prosedur ini secara rutin. Tujuannya, yakni meminimalisir gangguan yang menyebabkan bahaya pada ibu, juga janin.

Mau tahu lebih jauh mengenai perbedaan USG 2D, 3D, dan 4D? Baca selengkapnya di artikel ini: “USG 2D, 3D dan 4D, Apa Bedanya?

Silakan tanya dokter kandungan untuk lebih lengkapnya terkait dengan prosedur. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan download Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Babycentre. Diakses pada 2023. Doppler scans.
Stanford Medicine. Diakses pada 2023. Fetal Ultrasound.
Very Well Family. Diakses pada 2023. Should You Get a 3D or 4D Ultrasound?
Baby Centre. Diakses pada 2023. What Are 3D and 4D Ultrasound Scans?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan