halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Screening Fetomaternal

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Fetomaternal merupakan subspesialis bidang kandungan dan kebidanan (obstetri dan ginekologi) yang berfokus pada deteksi dan mendiagnosis kelainan pada fetal (janin) dan maternal (ibu).

Screening fetomaternal dilakukan dengan ultrasonografi (USG) yang disebut USG fetomaternal. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari tahu adanya kelainan sedini mungkin, sehingga bisa segera dilakukan penanganan atau pengobatan.

Screening fetomaternal meliputi pemeriksaan kelainan genetik, masalah pembentukan organ, kelahiran prematur, serta risiko keguguran.

Tujuan Screening Fetomaternal

Tujuan screening fetomaternal adalah untuk mendeteksi adanya kelainan atau masalah pada kandungan atau kondisi kesehatan ibu sedini mungkin.

Dengan begini,  penanganan dan pengobatan bisa diberikan sedini mungkin.

Manfaat Screening Fetomaternal

Screening fetomaternal bisa mendeteksi dini beberapa masalah ibu dan janin berikut:

  • Kelainan genetik dan gangguan pembentukan organ pada janin.
  • Kelahiran prematur.
  • Kemungkinan terjadinya keguguran.
  • Stillbirth atau bayi yang lahir dalam keadaan meninggal.
  • Kelainan kromosom.

Adapun keunggulan screening fetomaternal adalah bisa mengetahui secara detail kondisi organ janin dan mampu mendeteksi kelainan bawaan secara dini dan komprehensif.

Kapan Harus Melakukan Screening Fetomaternal?

Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan pada ibu hamil yang memiliki kehamilan risiko tinggi.

Namun, screening fetomaternal tetap bisa dilakukan sekalipun kehamilan tidak berisiko risiko tinggi jika ingin melakukan pemeriksaan yang lebih detail. 

Ibu hamil dengan risiko tinggi adalah ibu yang terdeteksi memiliki penyakit infeksi seperti HIV/TORCH, ibu dengan kehamilan kembar, atau kehamilan dengan bayi IUGR (Intrauterine Growth Restriction).

Selain itu, screening fetomaternal juga direkomendasikan untuk ibu dengan kondisi berikut:

  • Hamil di bawah usia 20 tahun atau di atas 30 tahun,
  • Memiliki lebih dari 4 anak.
  • Jarak kelahiran anak kurang dari dua tahun.
  • Mengalami kesulitan pada kehamilan atau persalinan yang lalu.
  • Pernah mengalami keguguran sebelumnya.
  • Memiliki kondisi darah tinggi, kelainan jantung, anemia, asma dan diabetes, masalah sumbatan darah, posisi plasenta abnormal, gangguan tumbuh kembang janin dan masalah kelainan rhesus.
  • Ingin mengetahui apakah ada kelainan genetik pada janin.

Screening fetomaternal biasanya dilakukan pada:

  • Usia kehamilan pertama, yaitu 11-13 minggu ditambah 6 hari. 
  • Trimester kedua, yaitu 18-23 minggu ditambah 6 hari.
  • Atau sesuai anjuran dokter kandungan.

Prosedur Screening Fetomaternal

Screening fetomaternal hanya dilakukan oleh dokter subspesialis fetomaternal dengan gambaran yang sama dengan USG 4D.

Namun, pemeriksaan ini dilakukan lebih menyeluruh dan lebih detail. Itu sebabnya, biasanya pemeriksaan USG fetomaternal akan memakan waktu lebih lama dari pemeriksaan USG biasa.

Prosedur screening fetomaternal dilakukan dengan memeriksa secara detail kondisi organ janin, mulai ujung kepala sampai ujung kaki untuk mencari ada atau tidaknya kelainan.

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan ketebalan tulang belakang janin, aliran darah jantung, posisi rongga perut, hingga kondisi otak janin.

Sedangkan waktu yang diperlukan sekali melakukan pemeriksaan berkisar antara 30-45 menit tergantung kondisi Ibu dan janin.

Di Mana Melakukan Screening Fetomaternal?

Screening fetomaternal bisa dilakukan di rumah sakit ibu dan anak atau klinik yang menyediakan layanan pemeriksaan tersebut.

Bila ibu mengalami keluhan atau masalah kesehatan yang mengkhawatirkan selama kehamilan, coba hubungi saja dokter melalui aplikasi Halodoc.

Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa tanya dokter dan minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Eka Hospital. Diakses pada 2023. Mengenal Apa Itu Fetomaternal?
Rumah Sakit Pelni. Diakses pada 2023. Apa itu pemeriksaan USG Fetomaternal ?
Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris. Diakses pada 2023. Serba-serbi Skrining USG Fetomaternal Yang Wajib Kamu Pahami

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp