Ibu, Kenali 8 Fakta Penting Mengenai Stunting pada Anak

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Juni 2023

“Stunting pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Meski begitu, umumnya kondisi ini disebabkan oleh gangguan nutrisi atau kurangnya asupan gizi yang dibutuhkan.”

Ibu, Kenali 8 Fakta Penting Mengenai Stunting pada AnakIbu, Kenali 8 Fakta Penting Mengenai Stunting pada Anak

Halodoc, Jakarta – Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak-anak. Kondisi ini terjadi karena masalah gizi kronis yang memicu anak memiliki tinggi badan di bawah angka normal alias kerdil.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), stunting menyebabkan anak memiliki perawakan pendek akibat gangguan pertumbuhan yang sebagian besar terjadi karena masalah nutrisi.

Asupan nutrisi pada masa-masa awal kehidupan anak adalah hal yang sangat penting. Jika asupan gizi si kecil tidak tercukupi dalam jangka waktu yang lama, akibatnya bisa meningkatkan risiko terjadinya stunting

Nah, berikut fakta-fakta penting mengenai stunting pada anak yang perlu ibu ketahui. 

Fakta Penting Stunting pada Anak 

Kabar buruknya, angka stunting di Indonesia masih tinggi dan cenderung mengkhawatirkan. Padahal, ada banyak dampak jangka panjang dari stunting.

Ada beberapa fakta seputar stunting, di antaranya: 

1. Angka stunting masih tinggi

Angka stunting di Indonesia sebenarnya sudah menurun setiap tahunnya. Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022, mengalami penurunan sebanyak 2,8 persen dibanding tahun lalu, yaitu 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. 

Akan tetapi, angka ini masih jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menetapkan indeks keparahan stunting terbilang krisis jika angkanya lebih atau sama dengan 15 persen. Dengan kata lain, angka stunting Indonesia masih berada di level yang tinggi.

2. Bukan karena genetik

Anak dengan masalah pertumbuhan atau memiliki tubuh pendek sering disebut sebagai “masalah keturunan”. Padahal, stunting pada anak sama sekali bukan karena masalah genetik. 

Stunting adalah gangguan yang terjadi karena masalah nutrisi dan faktor lingkungan. Kalaupun ada yang diturunkan dari orang tua ke anak adalah cara makan dan jenis nutrisi yang anak konsumsi. Sebab, nutrisi sangat memengaruhi pertumbuhan anak.

3. Stunting terjadi sejak dalam kandungan

Nyatanya, kekurangan nutrisi penyebab stunting bisa menyerang sejak anak berada dalam kandungan. Secara umum, stunting adalah “kesalahan” pemberian asupan gizi yang dinilai kurang dari jumlah yang dibutuhkan.

Pemberian gizi yang cukup seharusnya sudah dimulai, bahkan sejak anak masih berada di dalam kandungan, hingga usia dua tahun.

4. 1000 hari yang menentukan 

Faktanya, untuk mencegah stunting, asupan nutrisi yang baik perlu sejak awal masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Hal ini dikenal dengan periode 1000 hari pertama kehidupan. 

Sepanjang waktu ini merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk stunting. Pada 1000 hari pertama ini, penting untuk memastikan si kecil mendapatkan kebutuhan dasar termasuk nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi.

Untuk mencegah anak stunting, ketahui gizi yang tepat untuk ibu hamil di laman berikut,  “Top 5 Gizi untuk Ibu Saat Hamil”.

5. Memicu masalah kesehatan

Stunting harusnya menjadi satu masalah yang mendapat perhatian khusus. Pasalnya, selain menyebabkan anak yang lahir bertubuh lebih pendek, stunting juga bisa memicu masalah lainnya.

Masalah yang muncul akibat stunting, antara lain:

  • Perkembangan yang terhambat.
  • Sistem imun yang rendah dan mengakibatkan anak mudah sakit.
  • Gangguan sistem metabolisme.
  • Penurunan fungsi kognitif.
  • Masalah gizi yang sangat parah bisa menyebabkan kematian pada bayi dan anak. 
  • Stunting pada anak berkaitan dengan perkembangan otak dan IQ yang rendah.

6. Risiko penyakit jangka panjang

Dalam jangka panjang, stunting juga bisa memicu terjadinya penyakit berbahaya. Risiko penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus, hipertensi, obesitas, dan jantung koroner meningkat pada anak dengan stunting.

Ada beberapa faktor yang bisa memicu anak stunting, tapi yang paling sering adalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Selain itu, stres pada ibu hamil ternyata juga berpengaruh dan menyebabkan anak lahir stunting.

 7. Tak hanya berperawakan pendek

Ciri umum stunting yang paling menonjol adalah anak bertubuh pendek. Selain itu, ciri-ciri lainnya yaitu:

  • Wajah yang tampak lebih muda dari anak seusianya.
  • Pertumbuhan gigi yang terlambat.
  • Berat badan balita yang sulit naik atau bahkan cenderung menurun.
  • Kesulitan kesulitan konsentrasi serta memori dalam belajar. 

Dari ciri-ciri tersebut, stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan dan tampilan fisik anak, tetapi juga kemampuan otak anak.

8. Peran ibu dalam pencegahan stunting

Ibu berperan besar dalam pencegahan stunting pada anak. Sebab, pencegahan bisa ibu lakukan sejak masa hamil. Bagi ibu hamil penting sekali untuk melakukan pemeriksaan secara teratur dan hindari asap rokok. Penuhi juga nutrisi janin dengan mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung zat besi, asam folat, dan yodium.

Ketika bayi lahir usahakan memberikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 bulan, dan iringi juga dengan MPASI yang memadai. Lalu, jangan lupa ikuti program imunisasi dasar agar mencegah anak dari terinfeksi penyakit. 

Untuk memantau pertumbuhan anak, lakukan pemeriksaan teratur dari usia 0-12 bulan setiap sebulan sekali, setiap 3 bulan ketika anak berusia 1-3 tahun, dan setiap 6 bulan sekali ketika anak berusia 3-6 tahun.  

Nah, masih penasaran tentang fakta stunting pada anak? Ibu bisa langsung tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc. Ibu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat dan dapatkan tips untuk tumbuh kembang anak dari ahlinya. Yuk download Halodoc sekarang. 

Referensi: 
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2021. Mencegah Anak Berperawakan Pendek.
Badan Litbangkes. Diakses pada 2021. Riskesdas 2018: Proporsi Stunting Balita Menurun.
World Health Organization. Diakses pada 2021. Stunting in a nutshell.
Yankes.kemenkes. Diakses pada 2023. Ciri Anak Stunting.
Sehat Negeriku. Kemkes. Diakses pada 2023. Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan