Ibu, Kenali Penyebab Janin Cegukan dalam Kandungan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Januari 2023

“Selain menendang, berguling, dan menonjol, ibu hamil juga dapat merasakan janin saat dirinya mengalami cegukan. Ini menjadi pertanda refleks janin dan pertumbuhan normal dari sistem pernapasan dan sistem sarafnya.”

Ibu, Kenali Penyebab Janin Cegukan dalam KandunganIbu, Kenali Penyebab Janin Cegukan dalam Kandungan

Halodoc, Jakarta – Janin cegukan ditandai dengan hentakan lembut dari dalam perut yang biasanya terjadi berkali-kali dengan jeda. Selain itu, akan muncul sensasi rasa berkedut atau kejang kecil dari dalam rahim.

Cegukan pada janin merupakan pertanda jika mereka berkembang dengan baik. Ini adalah pergerakan diafragma bayi, yakni otot yang memisahkan rongga dada dan perut ketika mereka mulai belajar bernapas. 

Ada berbagai kondisi yang menyebabkan janin mengalami cegukan. Seperti refleks janin dan pertanda bahwa sistem pernapasan serta sistem sarafnya sedang berada dalam perkembangan yang normal.

Penyebab Janin Cegukan dalam Kandungan

Janin cegukan dalam kandungan adalah kondisi yang terjadi ketika kehamilan menginjak usia 8 hingga 10 minggu. Kondisi tersebut berbarengan dengan kemampuan janin untuk mengisap dan menelan.

Janin cegukan juga merupakan tonggak perkembangan janin yang seiring dengan pertumbuhannya, seperti:

1. Sistem pernapasan

Janin cegukan bisa menjadi pertanda peningkatan kemampuan bayi dalam menghirup dan menghembuskan cairan ketuban. Ini adalah pertanda baik bahwa diafragma mereka berkembang dengan baik. Proses tersebut dimulai ketika kehamilan menginjak minggu ke-10. 

2. Sistem saraf

Cegukan janin menunjukkan aktivasi saraf yang mengontrol diafragma. Cara tersebut memastikan bahwa otak dan sumsum tulang belakang mereka melakukan tugasnya dengan baik. Sederhananya, cegukan menjadi isyarat jika bayi memiliki perkembangan neurologis yang mumpuni untuk bertahan hidup di luar rahim.

3. Refleks bayi

Selain bernapas, bayi di dalam kandungan juga berlatih menyusu, mengisap jempol, dan menguap. Semua aktivitas ini juga menyebabkan janin cegukan. 

Waspadai Cegukan yang Tidak Normal

Cegukan pada janin biasanya akan mereda dengan sendirinya setelah kehamilan memasuki usia 32 minggu. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan peningkatan kemampuan bernapasnya.

Namun, ibu hamil perlu memeriksakan diri jika janin masih mengalami cegukan di usia 32 minggu. Apalagi, jika terjadi beberapa kali dalam sehari dan berlangsung selama 15 menit di setiap sesinya.

Pemeriksaan juga sudah bisa dilakukan ketika kehamilan menginjak 28 minggu. Di tahap ini, cegukan yang menjadi pertanda gangguan ditandai dengan durasi yang lama dan terasa lebih keras.

Kondisi tersebut bisa menjadi pertanda dari:

  • Perubahan tekanan darah dan detak jantung janin.
  • Penumpukan karbondioksida pada darah janin.
  • Pertanda kerusakan otak janin.
  • Masalah pada tali pusat sebelum persalinan.
  • Keguguran.

Jika cegukan pada janin masih dalam kisaran normal, kondisi ini tidak memerlukan penanganan medis khusus. Sebab, ini justru menjadi pertanda mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.

Cegukan janin dapat mereda dengan sendirinya jika ibu hamil mengubah posisi duduk, posisi tidur, berjalan, dan minum air. Selain itu, ibu juga bisa mengonsumsi makanan tinggi protein guna membantu janin menjadi lebih rileks.

Namun, jika langkah di atas tidak mampu meredakan cegukan bayi dalam kandungan, silakan tanya dokter untuk mengetahui langkah penanganannya. Dapatkan juga informasi lain seputar kehamilan dan pola hidup sehat lainnya dengan mendownload Halodoc sekarang juga.

Referensi:
The BUMP. Diakses pada 2023. Fetal Hiccups: Why Do Babies Get Hiccups in the Womb?
Healthline. Diakses pada 2023. My Baby Hiccups in the Womb: Is This Normal?
Medical News Today. Diakses pada 2023. What causes hiccups in babies in the womb?