DAFTAR ISI

• Berat Badan Ideal Anak Menurut WHO
• Faktor Apa Saja yang Dapat Memengaruhi Berat Badan Anak?
• Apa Kata Studi tentang Pola Makan dan Kondisi Tubuh Anak
• Rekomendasi Susu Penambah Berat Badan Anak
• Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Pantau Pertumbuhan Anak

---

Memantau perkembangan anak adalah salah satu tugas penting orang tua. Sering kali, hal ini menimbulkan kebingungan bagi ibu dan ayah karena anak terlihat lebih besar atau lebih kecil daripada anak-anak lain di sekitarnya. 

Tiap anak akan tumbuh dengan waktu dan kecepatan yang berbeda, jadi keberagaman dalam berat dan tinggi badan anak adalah hal yang normal. Hal yang harus orang tua prioritaskan adalah memastikan anak tumbuh secara stabil dan sehat. 

Meskipun begitu, tetap ada juga yang disebut berat badan ideal. Biasanya data bisa membantu orang tua untuk mengetahui apakah berat badan  anak termasuk normal, kurang, atau justru lebih. 

Nah, bagi ibu dan ayah, penting untuk mengetahui data ini untuk menunjang pemantauan perkembangan anak. Simak selengkapnya pada artikel berikut ini!

Berat Badan Ideal Anak Menurut WHO

Lantas bagaimana rekomendasi berat badan ideal anak menurut WHO? Berikut berat badan ideal anak usia 1 hingga 10 tahun berdasarkan standar WHO:

1. Berat badan ideal anak 1 tahun menurut WHO

Pada usia 1 tahun, berat badan ideal anak yaitu:

• Perempuan berkisar antara 7,0 hingga 11,5 kg.
• Laki-laki berada di rentang 7,7 hingga 12,0 kg. 

2. Berat badan ideal anak 2 tahun 

Berat badan ideal anak 2 tahun menurut WHO, yaitu:

• Perempuan 9,0 hingga 14,8 kg.
• Laki-laki memiliki rentang 9,7 hingga 15,3 kg.

Pertumbuhan ini masih dalam kategori normal apabila tetap berada dalam kisaran yang direkomendasikan oleh WHO.

3. Berat badan ideal anak 3 tahun menurut WHO

Pada usia 3 tahun, anak perempuan idealnya memiliki berat badan 10,8 hingga 18,1 kg, sementara anak laki-laki sekitar 11,3 hingga 18,3 kg. Pola pertumbuhan tetap mengikuti perkembangan alami, dengan kenaikan berat badan yang seimbang.

4. Berat badan ideal anak 4 tahun

Berat badan ideal anak 4 tahun menurut WHO adalah:

• Perempuan berkisar antara 12,3 hingga 21,5 kg.
• Laki-laki berada di rentang 12,7 hingga 21,2 kg.

5. Berat badan ideal anak 5 tahun menurut WHO

Di usia 5 tahun, anak perempuan seharusnya memiliki berat badan antara 13,7 hingga 24,9 kg, sedangkan anak laki-laki berkisar antara 14,1 hingga 24,2 kg.

6. Berat badan ideal anak 6 tahun

Berat badan ideal anak 6 tahun menurut WHO, yaitu:

• Perempuan berkisar antara 15,3 hingga 27,8 kg. 
• Laki-laki berada dalam rentang 15,9 hingga 27,1 kg.

7. Berat badan ideal anak 7 tahun 

• Perempuan 16,8 hingga 31,4 kg.
• Laki-laki memiliki kisaran 17,7 hingga 30,7 kg.

8. Berat badan ideal anak 8 tahun menurut WHO

Ketika berusia 8 tahun, anak perempuan umumnya memiliki berat badan antara 18,6 hingga 35,8 kg. Sementara anak laki-laki berada di rentang 19,5 hingga 34,7 kg.

9. Berat badan ideal anak 9 tahun menurut WHO

Berat badan anak perempuan yang sehat berkisar antara 20,8 hingga 41,0 kg. Sedangkan anak laki-laki memiliki kisaran berat antara 21,3 hingga 39,4 kg.

10. Berat badan ideal anak 10 tahun

Berat badan ideal anak 10 tahun menurut WHO, yaitu:

• Perempuan berada dalam rentang 23,3 hingga 46,9 kg.
• Laki-laki memiliki kisaran 23,2 hingga 45,0 kg.

Penting untuk dipahami bahwa, rentang berat badan ini bersifat umum dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetika, pola makan, dan aktivitas fisik.

Jika berat badan anak berada di luar rentang yang direkomendasikan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau dokter spesialis gizi guna memastikan pertumbuhan dan kesehatannya tetap optimal.

Faktor Apa Saja yang Dapat Memengaruhi Berat Badan Anak?

Berat badan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

• Genetik: Faktor genetik dari orang tua dapat memengaruhi metabolisme dan kecenderungan berat badan anak.
• Nutrisi: Asupan makanan yang bergizi seimbang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat memengaruhi berat badan.
• Aktivitas Fisik: Tingkat aktivitas fisik memengaruhi jumlah kalori yang dibakar. Anak yang aktif cenderung memiliki berat badan yang lebih sehat.
• Kondisi Kesehatan: Beberapa kondisi medis atau penyakit dapat memengaruhi berat badan anak.
• Lingkungan: Lingkungan tempat anak tumbuh, termasuk akses ke makanan sehat dan fasilitas olahraga, juga berperan penting.

Ibu bisa cari tahu juga, 6 Rekomendasi Susu untuk Bantu Mengoptimalkan Berat Badan Anak.

Apa Kata Studi tentang Pola Makan dan Kondisi Tubuh Anak?

Sebuah studi berjudul Dietary patterns and their association with body composition: A comprehensive study among children and adolescents (2020) meneliti hubungan antara pola makan dan kondisi tubuh pada anak-anak dan remaja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pola makan yang kaya akan buah, sayuran, dan biji-bijian utuh berkaitan dengan kondisi tubuh yang lebih sehat.

Sebaliknya, pola makan tinggi gula dan lemak jenuh berhubungan dengan peningkatan lemak tubuh.

Temuan ini menekankan pentingnya pola makan seimbang dalam menjaga kesehatan tubuh pada usia muda. 

Tips Menjaga Berat Badan Ideal Anak

1. Berikan makanan sehat dan bergizi, hindari makanan manis berlebihan, serta jangan paksa anak makan jika sudah kenyang.

2. Ajak anak berolahraga setiap hari dengan aktivitas yang menyenangkan seperti berjalan, bersepeda, atau berenang. Durasi dan jenis olahraga disesuaikan dengan usia anak.

3. Terapkan pola hidup sehat bersama anak, seperti makan sayur dan buah serta rutin berolahraga agar anak lebih termotivasi.

4. Berikan waktu istirahat yang cukup. Pastikan anak tidur cukup karena hormon pertumbuhan dilepaskan saat tidur, yang berpengaruh pada perkembangan tubuhnya.

5. Biasakan anak sarapan agar energinya terjaga, sistem pencernaan sehat, dan berat badannya lebih stabil.

Rekomendasi Susu Penambah Berat Badan Anak

Menjaga berat badan ideal anak bisa dibantu lewat susu penambah berat badan yang bisa menjadi pilihan pendamping asupan gizi harian. Berikut pilihannya:

1. Nutrinidrink Powder Vanilla 400 g

Pilihan pertama yang bisa ibu gunakan adalah Nutrinidrink Powder Vanila 400 g. 

Susu ini merupakan susu bubuk khusus untuk anak usia 1–12 tahun yang kekurangan gizi atau berat badan belum mencapai ideal. 

Diformulasikan dengan energi tinggi, yaitu sekitar 1,5 kcal per ml cairan larutannya, sehingga cocok sebagai pelengkap asupan anak yang sulit memenuhi kebutuhan kalorinya hanya dari makanan padat. 

Dosis dan aturan penggunaan: 

• 3 sajian per hari untuk membantu memenuhi kebutuhan energi. 
• Hanya digunakan sesuai petunjuk dokter atau ahli gizi sesuai kebutuhan masing-masing individu. 

Nomor registrasi: ML562409020738

Mulai dari: Rp190.500 per kaleng. 

Dapatkan Nutrinidrink Powder Vanilla 400 g di Apotek Online Halodoc. 

2. SGM Eksplor Gain Optigrow 1 Vanilla Susu Bubuk 400 g

SGM Eksplor Gain Optigrow 1 Vanilla 400 g adalah susu formula yang dirancang khusus untuk anak di atas usia 1 tahun yang mengalami risiko gagal tumbuh, kekurangan gizi, atau memiliki berat badan yang kurang.

Susu ini dibuat sebagai produk pangan olahan keperluan medis khusus, sehingga penggunaannya disarankan dengan resep dokter atau anjuran ahli gizi, terutama untuk anak yang benar-benar memerlukan dukungan gizi, bukan hanya sebagai tambahan biasa.

Dosis dan aturan konsumsi: 

• Dosis takaran disesuaikan pada petunjuk dokter atau ahli gizi. 

Nomor registrasi: MD862411027116

Mulai dari: Rp107.000 per box. 

Dapatkan SGM Eksplor Gain Optigrow 1 Vanilla Susu Bubuk 400 g di Apotek Online Halodoc. 

3. Enfamil A+ Premature 400 g

Enfamil A+ Premature adalah susu formula yang dirancang khusus untuk bayi sangat prematur dengan kandungan Whey Protein. 

Dilengkapi dengan kandungan nutrisi untuk si kecil yang lahir dengan kondisi prematur dan berat lahir rendah selama di rumah sakit. 

Penggunaan dan cara konsumsi susu ini perlu disesuaikan atas anjuran dari dokter. 

Nomor registrasi: ML562409054383

Mulai dari: Rp294.700 per kaleng. 

Dapatkan Enfamil A+ Premature 400 di Apotek Online Halodoc. 

Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Pantau Pertumbuhan Anak

Kalau ibu atau ayah masih memiliki pertanyaan tentang cara menjaga kesehatan anak, jangan ragu untuk langsung melakukan konsultasi lebih lanjut dengan hubungi dokter anak melalui aplikasi Halodoc.

Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis anak di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.

Mereka juga memiliki rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya:

1. dr. Erlin Sp.A

Rekomendasi dokter anak pertama yang bisa ibu hubungi adalah dr. Erlin Sp.A.

Ia mendapatkan gelar dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atmajaya Jakarta pada 2005.

Setelah itu, ia melanjutkan studi ke San Juan De Dios Educational Foundation, Filipina, pada 2013 dan Universitas Sam Ratulangi Manado hingga akhirnya mendapatkan gelar dokter anak pada 2019.

Dokter Erlin kini berpraktik di Bogor dan tergabung sebagai anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Berbekal pengalaman selama 19 tahun, dr. Erlin Sp.A. mampu memberikan layanan konsultasi kesehatan anak di Halodoc, termasuk dalam memantau tumbuh kembang anak. 

Selain itu, ia juga bisa memberikan konsultasi terkait DBD dan penyakit tropis, pencernaan anak, bayi lahir kecil dan prematur, kesehatan remaja, hormon anak dan alergi serta imunitas anak. 

Chat dr. Erlin Sp.A mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc

Dokter Dandung Bawono Sp.A, M.Sc merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. 

Ia berhasil meraih gelar dokter umum pada 2004 dan kemudian melanjutkan studi di kampus yang sama hingga akhirnya mendapatkan gelar dokter spesialis anak pada 2009. 

Ia kini berpraktik di Gondokusuman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan tergabung sebagai anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Dengan pengalaman selama 20 tahun, dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait tumbuh kembang anak.

Selain itu, dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc juga bisa memberikan konsultasi terkait DBD dan penyakit tropis, pencernaan anak, alergi dan imunitas anak.

Chat dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc mulai dari Rp 99.000,- di Halodoc

3. dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A

Rekomendasi dokter lain yang bisa ibu hubungi, yaitu dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A.

Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, pada 2001.

Kemudian ia melanjutkan studinya ke Universitas Sam Ratulangi, Manado hingga akhirnya mendapat gelar dokter spesialis anak pada 2019.

Kini dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A berpraktik di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, dan tergabung sebagai anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Berbekal pengalaman selama 13 tahun, dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A. bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait tumbuh kembang anak. 

Ibu juga bisa berkonsultasi dengan dokter Gracia terkait nafsu makan dan nutrisi anak, perkembangan anak, DBD dan penyakit tropis, pencernaan anak, alergi dan imunitas anak, serta bayi lahir kecil dan prematur.

Chat dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. 

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apa lagi? Ayo pakai Halodoc sekarang!

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Referensi: 

WHO. Diakses pada 2025. Weight-for-age.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

Babycenter. Diakses pada 2025. Average weight and growth chart for babies, toddlers, and kids.

Nutrients. Diakses pada 2025. Dietary patterns and their association with body composition: A comprehensive study among children and adolescents.