Ibu, Ketahui soal IUGR yang Ancam Perkembangan Janin
Intrauterine Growth Restriction (IUGR) adalah kondisi ketika janin tidak bertumbuh dengan baik, sehingga berukuran lebih kecil dari usia kehamilannya.

DAFTAR ISI:
- Apa Itu IUGR?
- Penyebab IUGR
- Faktor Risiko IUGR
- Gejala IUGR
- Diagnosis IUGR
- Komplikasi IUGR
- Pengobatan IUGR
- Pencegahan IUGR
- Kapan Harus ke Dokter?
Intrauterine Growth Restriction (IUGR) atau Restriksi Pertumbuhan Intrauterin adalah kondisi ketika bayi dalam kandungan tidak tumbuh sesuai dengan standar ukuran yang diharapkan.
Kondisi ini memerlukan perhatian khusus karena dapat memengaruhi kesehatan jangka pendek dan panjang bayi.
Apa Itu IUGR?
IUGR adalah kondisi saat janin lebih kecil dari ukuran normal untuk usia kehamilan. Janin dengan IUGR memiliki berat badan di bawah persentil 10 untuk usia kehamilan mereka.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan memerlukan pemantauan ketat selama kehamilan.
Keterlambatan pertumbuhan pada janin dapat mengindikasikan adanya masalah pada plasenta yang tidak menyalurkan nutrisi dan oksigen yang cukup.
Selain itu, kondisi medis tertentu pada ibu juga dapat memengaruhi pertumbuhan janin.
Jika punya keluhan atau informasi lebih lanjut seputar kehamilan, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.
Penyebab IUGR
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan IUGR, di antaranya:
- Masalah pada Plasenta: Plasenta yang tidak berfungsi dengan baik dapat menghambat suplai nutrisi dan oksigen ke janin.
- Kondisi Medis Ibu: Hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan gangguan pembekuan darah pada ibu dapat memengaruhi pertumbuhan janin.
- Infeksi: Infeksi selama kehamilan, seperti TORCH (Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex), dapat menyebabkan IUGR.
- Kelainan Kromosom: Kelainan genetik pada janin dapat memengaruhi pertumbuhan.
- Kehamilan Ganda: Kehamilan kembar atau lebih dapat meningkatkan risiko IUGR karena persaingan nutrisi.
- Gaya Hidup Ibu: Nutrisi buruk, merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang selama kehamilan dapat menyebabkan IUGR.
Menurut WHO, nutrisi ibu yang buruk selama kehamilan merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya IUGR, terutama di negara berkembang.
Faktor Risiko IUGR
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya IUGR:
- Riwayat IUGR pada kehamilan sebelumnya
- Kehamilan di usia remaja atau di atas 35 tahun
- Jarak kehamilan yang terlalu dekat
- Kondisi sosial ekonomi yang rendah
Ketahui juga informasi lebih dalam tentang Persalinan – Gejala, Metode, dan Faktor Risikonya di sini.
Gejala IUGR
IUGR seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada ibu hamil. Kondisi ini biasanya terdeteksi saat pemeriksaan kehamilan rutin.
Beberapa indikasi yang mungkin ditemukan meliputi:
- Ukuran perut ibu hamil lebih kecil dari yang diharapkan untuk usia kehamilan
- Kenaikan berat badan ibu hamil kurang dari normal
- Gerakan janin yang terasa lebih sedikit dari biasanya
Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika terdapat indikasi IUGR untuk memastikan diagnosis dan menentukan langkah penanganan yang tepat.
Diagnosis IUGR
Diagnosis IUGR biasanya dilakukan melalui beberapa pemeriksaan:
- Pemeriksaan Fisik: Pengukuran tinggi fundus (jarak dari tulang kemaluan ke puncak rahim) untuk memperkirakan usia kehamilan.
- USG (Ultrasonografi): Untuk mengukur ukuran janin, termasuk berat badan, lingkar kepala, lingkar perut, dan panjang tulang paha. USG juga dapat menilai jumlah air ketuban dan aliran darah ke plasenta.
- Doppler USG: Untuk mengevaluasi aliran darah dalam pembuluh darah janin dan plasenta.
Kementerian Kesehatan RI menekankan pentingnya pemeriksaan antenatal rutin untuk mendeteksi dini potensi masalah kehamilan, termasuk IUGR.
Komplikasi IUGR
IUGR dapat meningkatkan risiko komplikasi pada janin dan bayi baru lahir, di antaranya:
- Kelahiran Prematur: Bayi dengan IUGR lebih mungkin lahir prematur.
- Hipoksia: Kekurangan oksigen saat persalinan.
- Hipotermia: Suhu tubuh rendah setelah lahir.
- Hipoglikemia: Kadar gula darah rendah setelah lahir.
- Infeksi: Peningkatan risiko infeksi setelah lahir.
- Masalah Pernapasan: Sindrom gangguan pernapasan (RDS).
- Keterlambatan Perkembangan: Gangguan perkembangan fisik dan mental jangka panjang.
- Kematian Janin atau Bayi: Dalam kasus yang parah, IUGR dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan (stillbirth) atau kematian bayi setelah lahir.
Bayi yang mengalami IUGR mungkin memerlukan perawatan intensif setelah lahir untuk mengatasi komplikasi yang mungkin timbul.
Pengobatan IUGR
Penanganan IUGR bertujuan untuk memantau kondisi janin dan mengoptimalkan kesehatan ibu. Beberapa langkah penanganan yang mungkin dilakukan meliputi:
- Pemantauan Ketat: Dokter akan melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi janin melalui USG dan Doppler USG secara berkala.
- Perbaikan Nutrisi Ibu: Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan suplemen kehamilan sesuai anjuran dokter.
- Istirahat Cukup: Istirahat yang cukup dapat membantu meningkatkan aliran darah ke plasenta.
- Pengobatan Kondisi Medis Ibu: Jika IUGR disebabkan oleh kondisi medis ibu, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai.
- Persalinan: Jika kondisi janin memburuk atau sudah mendekati usia kehamilan cukup bulan, dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk melakukan persalinan lebih awal. Metode persalinan akan disesuaikan dengan kondisi ibu dan janin.
Tidak ada pengobatan khusus untuk IUGR, tetapi penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan peluang bayi untuk tumbuh sehat.
Pencegahan IUGR
Meskipun tidak semua kasus IUGR dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini:
- Perencanaan Kehamilan: Merencanakan kehamilan dengan baik dan memastikan kondisi kesehatan optimal sebelum hamil.
- Pemeriksaan Kehamilan Rutin: Melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) secara teratur sesuai jadwal yang dianjurkan dokter.
- Nutrisi Seimbang: Mengonsumsi makanan bergizi seimbang selama kehamilan dan memenuhi kebutuhan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan janin.
- Gaya Hidup Sehat: Menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang selama kehamilan.
- Pengelolaan Kondisi Medis: Mengelola kondisi medis yang ada, seperti hipertensi dan diabetes, dengan baik.
Pencegahan IUGR dimulai dengan menjaga kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.
Kapan Harus ke Dokter?
Ibu hamil sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala seperti:
- Penurunan gerakan janin
- Ukuran perut yang lebih kecil dari perkiraan usia kehamilan
- Kenaikan berat badan yang tidak sesuai
- Adanya faktor risiko IUGR
Konsultasi dengan dokter di Halodoc memungkinkan deteksi dini dan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Tunggu apa lagi? Yuk hubungi dokter dengan klik banner di bawah ini!



