Ibu Perhatikan Penyakit yang Ditularkan Lewat ASI
“Ada beberapa penyakit yang ditularkan lewat ASI pada bayi. Oleh karena itu, ibu menyusui harus waspada. Terutama jika mengidap penyakit infeksi seperti HIV, hepatitis, cacar air, dan lain-lain.”

Halodoc, Jakarta – Istimewanya momen menyusui tidak bisa dirasakan oleh ibu dengan penyakit tertentu. Sebab, ada beberapa penyakit yang ditularkan lewat ASI, sehingga ibu tidak diperbolehkan menyusui bayi.



Padahal, ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Selain kaya nutrisi, ASI juga mengandung antibodi yang bisa membuat bayi terlindungi dari berbagai penyakit.
Penyakit yang Ditularkan Lewat ASI
Memang ada penyakit yang ditularkan lewat ASI, sehingga ASI benar-benar tidak boleh diberikan pada bayi. Namun, ada juga kondisi di mana ASI masih boleh diberikan tapi tidak secara langsung, atau harus diperah dan diberikan lewat botol.
Berikut ini beberapa penyakit yang ditularkan lewat ASI, yang penting untuk diketahui:
1. Infeksi HIV
Salah satu virus yang dapat menular lewat ASI adalah HIV. Pada ibu menyusui yang mengidap HIV, tidak dianjurkan untuk menyusui sama sekali karena penularan virus bisa terjadi lewat ASI.
Jadi, dapat dikatakan bahwa HIV adalah salah satu penyakit yang ditularkan lewat ASI. Jika ibu mengidap HIV, disarankan untuk memberi susu formula saja pada bayi, untuk menghindari terjadinya penularan.
2. Tubercolosis (TBC)
Meski tidak menular lewat cairan ASI, tuberkulosis (TBC) sangat mudah menular melalui droplet atau cairan dari saluran pernapasan. Droplet ini dapat menyebar saat bersin, batuk, ataupun menghembuskan napas.
Oleh karena itu, ibu menyusui yang mengidap TBC aktif disarankan untuk tidak menyusui bayi secara langsung. Namun, ASI masih bisa diberikan dengan diperah dan dimasukkan ke botol susu.
Saat berdekatan dengan bayi, ibu yang mengidap TBC juga disarankan untuk memakai masker.
Namun jika ibu sudah mendapat pengobatan dan dinyatakan aman, yaitu saat TBC yang diidap tak lagi pada fase menular, ibu dapat kembali melakukan kontak dengan buah hatinya. Namun, ada baiknya untuk tidak buru-buru dan melakukannya setelah yakin bahwa kondisi ibu sudah aman.
3. Cacar Air
Ibu juga sebaiknya menghindari memberi ASI jika didiagnosa terinfeksi virus varicella-zoster (VZV). Virus ini merupakan penyebab dari cacar air yang mengharuskan ibu untuk dipisahkan dengan sang bayi.
Si Kecil diwajibkan untuk dipisahkan dengan ibu selama penyakit ini masih dalam periode menular. Saat hal ini terjadi ada baiknya agar bayi dirawat oleh orang lain yang dipercaya.
Karena cacar air bukan penyakit yang ditularkan lewat ASI secara langsung, ibu masih diperbolehkan untuk memberi ASI pada bayi. Dengan cara diperah alias tidak melakukan kontak langsung dengan bayi.
4. Hepatitis
Penyakit yang bisa ditularkan lewat ASI selanjutnya adalah hepatitis. Penularan hepatitis A dan E lewat proses menyusui sebenarnya sangat jarang.
Ibu yang mengidap hepatitis B dan C juga masih bisa memberi ASI pada bayi. Namun, karena hepatitis B dan C dapat menular lewat darah, ibu perlu hati-hati jika ada luka pada payudara.
Pada kondisi tersebut, proses menyusui harus dihentikan untuk sementara hingga luka benar-benar sembuh.
Untuk menurunkan risiko penularan hepatitis B, bayi juga perlu mendapatkan vaksinasi hepatitis B selama 1 tahun secara lengkap.
Agar lebih aman, pastikan ibu selalu berdiskusi dengan dokter selama masa menyusui Si Kecil.
Nah, itulah beberapa penyakit yang ditularkan lewat ASI. Hal ini penting untuk dipahami agar penyakit yang diidap ibu tidak tertular pada bayi yang disusui. Oleh karena itu, ibu menyusui juga harus mengetahui status kesehatannya.
Jika mengidap penyakit tertentu, atau mengalami keluhan kesehatan apapun, segera download aplikasi Halodoc untuk membicarakannya pada dokter. Terutama jika sedang menyusui bayi.