
DAFTAR ISI
- Pertumbuhan pada Bayi
- Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Bayi
- Tips Meningkatkan Berat Badan Bayi yang Kurang
- Kapan Harus Memantau Pertumbuhan Bayi ke Dokter?
- Hubungi Dokter Ini Jika Punya Pertanyaan Terkait Pertumbuhan Bayi
Pertumbuhan bayi adalah proses peningkatan ukuran dan kompleksitas fisik bayi sejak lahir hingga mencapai usia tertentu.
Proses ini mencakup kenaikan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, serta perkembangan organ dan sistem tubuh.
Pertumbuhan merupakan salah satu indikator penting kesehatan dan kesejahteraan bayi.
Pertumbuhan pada Bayi
Kehadiran buah hati di tengah-tengah keluarga tentu membawa kebahagiaan bagi pasangan yang mendambakan keluarga kecil yang bahagia.
Pertumbuhan bayi sejak di dalam kandungan hingga lahir ke dunia pun akan memberikan rasa takjub. Apalagi jika melihat buah hati tumbuh dari hari ke hari.
Nah, pertumbuhan bayi sejak lahir hingga usia balita seringkali terasa cepat bagi orang tua.
Oleh karena itu, setiap momen kebersamaan menjadi sangat berharga. Yuk, ketahui tahapan pertumbuhan bayi yang umum berikut ini.
Bayi Baru Lahir (Newborn)
Ketika baru lahir, bayi harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungan baru yang berbeda dari kondisi di dalam rahim, karena itu wajar jika bayi yang baru lahir sering menangis.
Tangisan juga menjadi satu-satunya cara mereka berkomunikasi dan memberi respons atas kondisi yang mereka alami.
Berikut ini adalah hal yang terjadi pada bayi yang baru lahir:
1. Kulit Masih Keriput
Kondisi ini terutama akan dialami bayi yang lahir melalui proses persalinan normal. Pada wajah, mata, dan bibir mereka kemungkinan masih agak bengkak dan keriput.
Namun, hal ini wajar karena pengaruh dari proses persalinan normal yang memiliki jalan yang lebih sempit.
Meski begitu, hal ini tidak terjadi pada bayi yang lahir dengan cara Caesar. Kulit bayi yang baru lahir juga keriput akibat terlalu lama berendam di dalam cairan ketuban.
Selain itu, kulit yang keriput ini juga disebabkan karena daging dan lemak di bawah lapisan kulit bayi belum terisi.
2. Kemampuan Dasar
Setiap bayi lahir dengan kemampuan naluriah untuk mempertahankan hidupnya, yaitu mencari puting, mengisap dan menggenggam.
Karena itu, bayi yang baru lahir biasanya diletakkan dalam posisi tengkurap di atas dada ibu agar ia berusaha mencari puting dan mengisap ASI.
Cara ini juga bermanfaat untuk melatih kemampuan motorik dan sensorik mereka.
Usia 1 Bulan
Kegiatan bayi berusia satu bulan lebih banyak diisi dengan tidur karena bayi masih butuh banyak istirahat dan tidur yang banyak dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Pada usia ini, bayi juga belum bisa membedakan siang dan malam sehingga waktu tidurnya masih belum teratur seperti orang dewasa.
Karena itulah, orangtua yang memiliki bayi yang baru lahir harus siap-siap begadang untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Begini tahapan perkembangan bayi pada usia 1 bulan:
- Bayi mulai bisa menggerakkan tangan dan kakinya untuk menunjukkan ketertarikannya pada sesuatu di sekitarnya.
- Kemampuan bayi mengisap ASI semakin kuat, baik disusui langsung melalui payudara maupun dengan botol susu.
- Bayi sering rewel dan menangis ketika merasa lapar.
- Jari bayi sudah bisa menggenggam benda secara reflek, jika ibu memasukkan jari ke dalam tangannya.
- Bayi belum bisa mengangkat dan menopang kepalanya dengan otot-otot lehernya.
- Pigmen mata bayi belum berkembang dengan sempurna. Jadi warna bola mata mereka masih dapat berubah dari waktu ke waktu.
- Bayi bisa tiba-tiba menggerakkan tubuhnya secara reflek seperti kejang dalam rangka belajar menyelaraskan gerakan tubuhnya. Karena itu, ibu perlu memegangnya cukup kuat ketika menggendongnya.
Usia 2 Bulan
Memasuki usia dua bulan, penglihatan bayi sudah semakin berkembang dan dapat melihat benda yang terletak cukup jauh.
Otak dan pendengaran bayi berusia dua bulan juga semakin baik sehingga ia bisa menikmati musik yang diperdengarkan.
Si Kecil juga sudah mampu memberi respons, seperti tersenyum atau menendang-nendangkan kaki.
Ia juga suka mengisap jempol dan memasukkan barang ke dalam mulutnya.
Ini tahapan perkembangan bayi pada usia dua bulan:
- Mata bayi sudah bisa mengikuti benda yang bergerak ke sana kemari.
- Tangannya bisa membuka dan menutup.
- Gerakan yang tiba-tiba seperti kejang sudah tidak terjadi lagi, karena gerakan bayi sudah semakin teratur.
- Otot lehernya semakin kuat sehingga Si Kecil bisa mengangkat kepala hingga 45 derajat dengan bantuan topangan ibu.
- Bayi mulai mengenali suara yang sering didengar dan bisa mendengarkan bunyi-bunyi di sekitarnya.
Berikut Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa dihubungi seputar kesehatan anak.
Usia 3 Bulan
Bayi berusia tiga bulan sudah bisa meraih dan menggenggam benda yang menarik perhatiannya.
Ia juga mulai bisa menggulingkan badannya ke samping saat sedang berbaring.
Ini tahapan perkembangan bayi pada usia tiga bulan:
- Karena sudah bisa membuka dan menutup genggaman tangannya, Si Kecil jadi suka bermain-main sendiri dengan tangannya.
- Bayi sudah bisa meraih dan menggenggam benda yang menarik di sekitarnya.
- Bayi juga sudah bisa membedakan permukaan yang kasar, halus, berbulu atau berongga.
- Tendangan Si Kecil juga jadi lebih kencang karena sendi lutut dan panggulnya semakin fleksibel.
Usia 4 Bulan
Memasuki usia empat bulan perkembangan bayi akan mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Pada usia ini, penglihatan bayi sudah jauh berkembang.
Selain itu, usia empat bulan sudah memiliki waktu tidur yang lebih konsisten dibandingkan sebelumnya.
Berikut ini perkembangan bayi empat bulan yang perlu diketahui:
- Bayi sudah lebih mahir untuk berguling dan meraih sesuatu.
- Sudah lebih mudah untuk mengenali anggota keluarga lainnya selain orang tua.
- Bayi sudah bisa merespons obrolan orang tua dengan ocehan atau gestur pada wajah bayi.
Usia 5 Bulan
Pada usia ini bayi akan lebih aktif sehingga ibu perlu lebih waspada terhadap kegiatan dan aktivitas yang dilakukan bersama bayi.
- Di usia lima bulan, bayi akan lebih sering mengoceh atau babbling, berguling, dan meraih sesuatu objek yang menarik.
- Bayi juga sudah mampu untuk duduk dengan bantuan.
- Pada usia ini bayi juga sudah bisa menggenggam suatu objek dengan lebih kuat.
Usia 6 Bulan
Pada usia ini bayi sudah lancar untuk merangkak sehingga membutuhkan kewaspadaan yang cukup tinggi.
Bayi juga lebih tertarik dengan keadaaan sekitar dan mengeksplorasi apa pun yang membuat ia penasaran.
Untuk itu, pastikan anak berada dalam lingkungan yang aman dan sehat.
- Bayi sudah dapat berdiri dengan bantuan.
- Bayi sudah memasuki usia MPASI. Pastikan ibu memberikan kebutuhan nutrisi dan vitamin yang tepat untuk tumbuh kembang anak.
Usia 7 Bulan
Bayi tujuh bulan sudah mengonsumsi makanan padat selain ASI.
Pastikan ibu juga memperhatikan kondisi pencernaan anak, seperti frekuensi buang air besar hingga bentuk atau tekstur feses yang dikeluarkan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada reaksi negatif dari MPASI yang dikonsumsi oleh anak.
Pada usia ini, bayi juga sudah sangat mahir merangkak. Hal ini membuat bayi merangkak lebih cepat.
Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan anak, pastikan bayi menggunakan celana yang cukup tebal agar bagian lutut tidak mengalami iritasi.
Usia 8 Bulan
Pada usia ini bayi sudah lebih mahir dalam berbicara dan bergerak.
Bayi di usia ini juga sudah bisa berusaha untuk meraih benda-benda yang berada lebih tinggi dari mereka.
- Secara keseluruhan bayi akan semakin besar dan kuat. Bayi sudah dapat memutar leher mereka lebih fleksibel untuk melihat kondisi sekelilingnya.
- Pergerakannya akan jauh lebih aktif sehingga membuat ibu kesulitan saat memandikan atau menggantikan popok.
- Kemampuan berbicara bayi juga akan terdengar lebih jelas.
Usia 9 Bulan
Kemampuan sosial bayi di usia sembilan bulan sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Bayi usia sembilan bulan sudah mengenali dirinya sendiri sehingga akan menoleh saat namanya dipanggil.
Bayi juga akan bereaksi terhadap perasaan yang dirasakannya. Seperti misalnya merasa senang saat bermain, bayi akan tertawa, tetapi saat bayi sedih, maka bayi bisa menangis.
- Bayi sudah bisa menyebut kata “mamama” atau “papapa”.
- Di usia ini bayi juga sudah menunjukkan gestur tertentu. Misalnya saat ingin digendong, maka ia akan mengangkat tangannya.
- Gemar menjatuhkan barang di dekatnya.
- Duduk tanpa bantuan.
- Memindahkan benda yang digenggam dari tangan satu ke tangan yang lain atau ke tempat lain.
Usia 10 Bulan
Tentunya ibu akan melihat berbagai perkembangan yang dimiliki oleh anak.
Pada usia ini kemampuan bayi berkomunikasi hingga bermain menunjukkan peningkatan yang sangat pesat.
- Bayi sudah dapat menunjuk apa yang ia inginkan.
- Bayi juga sudah mahir memasukkan makanan pada mulut. Waspada terhadap barang-barang kecil yang berbahaya untuk anak.
- Bayi juga sudah bisa mengikuti instruksi yang diberikan oleh orangtua, seperti misalnya melambaikan tangan saat berpisah atau tepuk tangan.
Usia 11 Bulan
Di usia ini, bayi juga sudah mahir untuk memanjat sederhana, misalnya memanjat sofa atau tempat tidur.
Beberapa kemampuan lainnya, antara lain:
- Koordinasi antara mata dan gerakan bayi sudah semakin meningkat.
- Anak mulai memilih makanan yang ia sukai. Pastikan ibu memberikan menu MPASI yang beragam dan bernutrisi agar kesehatan bayi tetap optimal.
- Sudah bisa mengekspresikan hal-hal yang disukai atau tidak dengan nada suara, tindakan, dan ekspresi wajah.
Usia 12 Bulan
Memasuki usia satu tahun, bayi sudah dapat melakukan permainan sederhana dengan orangtua. Di usia ini, bayi juga sudah mengerti mengenai kata “berhenti”.
Bahkan, bayi sudah bisa memanggil papa dan mama dengan lebih jelas.
Bayi juga sudah mulai bisa berjalan tanpa bantuan atau memasukkan barang sederhana ke dalam kotak.
Nah, memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin anak selama masa tumbuh kembang menjadi kewajiban orang tua.
Selain MPASI, ibu bisa memberikan suplemen untuk anak agar tumbuh kembangnya semakin optimal.
Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Bayi
Berat badan bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
- Genetik: Faktor keturunan dari orang tua dapat mempengaruhi berat badan bayi.
- Nutrisi: Asupan nutrisi yang cukup dari ASI atau susu formula sangat penting untuk pertumbuhan bayi.
- Kondisi Kesehatan: Kondisi medis tertentu seperti infeksi atau gangguan pencernaan dapat memengaruhi berat badan bayi.
- Prematuritas: Bayi yang lahir prematur mungkin memiliki berat badan lebih rendah dan membutuhkan waktu untuk mengejar pertumbuhan.
Tips Meningkatkan Berat Badan Bayi yang Kurang
Jika berat badan bayi berada di bawah standar ideal, ada beberapa tips yang dapat dilakukan:
- Pastikan pemberian ASI atau susu formula cukup: Konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi untuk memastikan bayi mendapatkan asupan yang sesuai.
- Perhatikan posisi menyusui: Pastikan bayi melekat dengan benar pada payudara agar mendapatkan ASI secara efektif.
- Berikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang bergizi: Setelah usia 6 bulan, berikan MPASI yang kaya nutrisi dan sesuai dengan usia bayi.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika bayi mengalami kesulitan makan atau memiliki masalah kesehatan lain, segera konsultasikan dengan dokter.
Kapan Harus Memantau Pertumbuhan Bayi ke Dokter?
Penting untuk memantau pertumbuhan bayi secara berkala ke dokter atau tenaga medis. Segera konsultasikan jika:
- Berat badan bayi tidak naik selama beberapa bulan berturut-turut.
- Bayi menunjukkan tanda-tanda kesulitan makan atau masalah pencernaan.
- Ada kekhawatiran lain terkait pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) merekomendasikan pemantauan pertumbuhan bayi secara rutin di posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya.
Hubungi Dokter Ini Jika Punya Pertanyaan Terkait Pertumbuhan Bayi
Apabila ibu atau ayah memiliki pertanyaan terkait tumbuh kembang Si Kecil, segera hubungi dokter spesialis anak di Halodoc untuk mendapat informasi yang tepat.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa ibu hubungi:
- dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc
- dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A
- dr. Lingga Pradipta Sp.A
- dr. Bayu Kurniawan Sp.A, M.Biomed
- dr. Dwi Lestari Avianti Sp.A, M.Ked.Klin
Itulah beberapa dokter yang bisa ibu hubungi untuk informasi lengkap terkait pertumbuhan anak.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga ibu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Diperbarui pada 20 Oktober 2025
Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2025. Baby’s First Year Guide.
What to Expect. Diakses pada 2025. Baby Development Month by Month.
CDC. Diakses pada 2025. Important Milestones: Your Child By One Year.
Grow By Web MD. Diakses pada 2025. Baby Development: Your 10 Month Old.
Grow By Web MD. Diakses pada 2024. Baby Development: Your 11 Month Old.
FAQ
1. Berat Badan Bayi 3 Bulan: Apa yang Ideal?
Berat badan bayi 3 bulan atau bb bayi 3 bulan adalah salah satu indikator penting untuk menilai tumbuh kembangnya.
Menurut standar WHO (World Health Organization), berat badan ideal bayi 3 bulan adalah:
- Bayi laki-laki: 5.4 – 7.5 kg
- Bayi perempuan: 4.8 – 6.9 kg
Perlu diingat bahwa angka ini adalah rentang rata-rata. Variasi kecil masih dianggap normal. Yang terpenting adalah kenaikan berat badan bayi terjadi secara konsisten dari bulan ke bulan.


