Ibu, Waspadai Gejala Polio pada Balita

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 April 2023

“Polio merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf dan rentan terjadi pada anak-anak. Gejala polio pada balita bisa dibedakan berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya.”

Ibu, Waspadai Gejala Polio pada BalitaIbu, Waspadai Gejala Polio pada Balita

Halodoc, Jakarta – Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini utamanya menyerang saraf di sumsum tulang belakang atau batang otak. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.

Di Indonesia kini kasus polio relatif jarang terjadi karena adanya program vaksinasi. Namun, di beberapa daerah di mana kurangnya program imunisasi, polio bisa saja mengancam nyawa anak-anak. Karena itu, ibu harus tetap waspada dan mengenali gejala polio pada anak.

Gejala Polio pada Balita

Polio dibagi menjadi beberapa jenis yaitu abortif, non-paralitik, paralitik dan sindrom pasca polio. Anak yang terinfeksi virus polio mungkin tidak akan menunjukan gejala tertentu. Namun, pada beberapa kasus gejala polio mirip dengan flu.

Berikut adalah gejala polio berdasarkan jenisnya:

1. Polio abortif

Polio abortif merupakan jenis polio yang paling ringan. Gejalanya mirip dengan flu dan berlangsung 2 hingga 3 hari. Berikut adalah gejalanya:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit perut.
  • Kehilangan selera makan.
  • Mual.
  • Muntah.

2. Polio non-paralitik

Jenis polio ini lebih parah dibandingkan jenis sebelumnya, gejalanya pun juga berlangsung lebih lama beberapa hari. Selain flu, gejala polio non-paralitik meliputi:

  • Nyeri di bagian leher.
  • Sakit atau kaku pada lengan atau kaki.
  • Sakit kepala parah.
  • Kaku di bagian tulang belakang dan leher.
  • Refleks menurun.
  • Kelemahan otot.

3. Polio paralitik

Polio paralitik merupakan jenis polio yang paling serius dan jarang terjadi. Awalnya, penyakit ini memiliki gejala seperti polio non-paralitik, kemudian berkembang menjadi lebih parah dan bisa menyebabkan kelumpuhan.

Berikut ini merupakan gejala polio paralitik:

  • Rasa sakit yang hebat.
  • Sangat sensitif terhadap sentuhan.
  • Merasa kesemutan atau sensasi menusuk.
  • Kejang otot atau kedutan.
  • Kelemahan otot yang berkembang menjadi kelumpuhan.

4. Sindrom pasca-polio

Sindrom pasca-polio biasanya terjadi beberapa dekade setelah anak sembuh dari polio. Jadi, gejala ini bisa muncul saat anak sudah dewasa.

Berikut ini beberapa gejala umum sindrom pasca-polio:

  • Kelemahan dan nyeri otot yang progresif.
  • Kelelahan.
  • Berkurangnya massa otot.
  • Masalah pernapasan atau menelan.
  • Gangguan pernapasan ketika tidur, seperti sleep apnea.
  • Mudah merasa kedinginan.

Cara Mencegah Infeksi Polio pada Anak

Cara paling efektif untuk mencegah polio adalah dengan melakukan vaksinasi. Ada dua jenis vaksin untuk mencegah polio yang dibedakan berdasarkan cara pemberiannya. 

Pertama vaksin polio suntik atau Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV), yaitu vaksin polio yang diberikan dengan cara menyuntik di bagian kaki atau lengan anak. Kedua vaksin polio oral atau Oral Poliovirus Vaccine (OPV), yang diberikan dengan cara meneteskan vaksin ke mulut. 

Pemberian vaksin polio harus dilakukan pada anak sebanyak empat kali dan diberikan sesuai dengan jadwalnya. Untuk vaksin IPV, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarakan untuk memberikan di usia 2 bulan, 4 bulan,  6-18 bulan, dan 6-8 tahun.

Sementara untuk vaksin OPV dapat diberikan saat bayi lahir, usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6-18 bulan. Jika vaksin polio terlambat diberikan, jangan mengulangi pemberiannya dari awal dan tetap lanjutkan vaksin sesuai dengan jadwal yang disarankan.

Selain vaksin ada cara lainnya lho untuk mencegah polio, yuk ketahui cara mencegah polio di laman berikut, “Catat, Ini 4 Cara Mencegah Penyakit Polio.” 

Adakah Efek Samping Vaksin Polio?

Vaksin IPV aman untuk anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Namun, pada beberapa anak IPV dapat menyebabkan reaksi alergi. Reaksi ini bisa terjadi karena vaksin IPV mengandung sejumlah kecil antibiotik seperti streptomisin, polimiksin B, dan neomisin. Pada anak yang alergi terhadap antibiotik mungkin akan merasakan efek samping dari vaksin ini. 

Reaksi alergi biasanya akan muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah suntikan. Jika anak mengalami gejala di bawah ini, maka segera hubungi dokter:

  • Reaksi kulit, seperti gatal-gatal dan kulit memerah atau pucat.
  • Tekanan darah rendah.
  • Penyempitan saluran pernapasan.
  • Denyut nadi lemah dan cepat.
  • Mual, muntah, atau diare.
  • Pusing atau pingsan.

Itulah gejala polio pada anak yang harus ibu waspadai. Agar anak terhindar dari penyakit ini, jangan lupa memberikan anak imunisasi polio sesuai dengan jadwalnya. 

Kalau ibu membutuhkan obat atau vitamin yang dapat menunjang pertumbuhan anak, ibu bisa cek kebutuhan obat dan vitamin melalui aplikasi Halodoc.

Pastinya obat yang tersedia di Halodoc sudah ber BPOM dan sesuai dengan resep dokter. Yuk, download Halodoc sekarang juga untuk akses obat yang lebih mudah. 

Referensi:
Mayoclinic. Diakses pada 2023. Polio.
CDC. Diakses pada 2023. What is Polio.
IDAI. Diakses pada 2023. Melengkapi / Mengejar Imunisasi (Bagian II)

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan