Ibuprofen Vs. Asam Mefenamat: Lebih Ampuh Mana Atasi Nyeri?
Ibuprofen dan asam mefenamat merupakan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Daftar Isi:
- Apa Itu Ibuprofen dan Asam Mefenamat?
- Bagaimana Cara Kerja Ibuprofen dan Asam Mefenamat?
- Efektivitas Ibuprofen dan Asam Mefenamat dalam Meredakan Nyeri
- Kondisi Nyeri yang Dapat Diobati
- Efek Samping dan Kontraindikasi
- Dosis dan Aturan Pakai
- Interaksi Obat
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasinya, seringkali diperlukan obat pereda nyeri.
Dua jenis obat yang umum digunakan adalah ibuprofen dan asam mefenamat. Namun, dari keduanya, mana yang kira-kira lebih efektif?
Yuk, bahas lebih lanjut mengenai obat ibuprofen dan asam mefenamat!
Apa Itu Ibuprofen dan Asam Mefenamat?
Ibuprofen dan asam mefenamat adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang umum digunakan untuk meredakan nyeri.
Obat ini bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat kimia dalam tubuh yang menyebabkan peradangan dan nyeri.
Obat ini juga bekerja dengan cara yang serupa, menghambat produksi prostaglandin untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
Bagaimana Cara Kerja Ibuprofen dan Asam Mefenamat?
Ibuprofen dan asam mefenamat bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berperan dalam produksi prostaglandin.
Dengan menghambat COX, produksi prostaglandin berkurang, sehingga peradangan dan nyeri mereda.
Kamu sedang cari obat pereda nyeri? Simak rekomendasinya pada artikel berikut: Ini 5 Pilihan Obat Penghilang Nyeri yang Ampuh di Apotek
Efektivitas Ibuprofen dan Asam Mefenamat dalam Meredakan Nyeri
Sebuah studi dalam Pain Research (2021) membandingkan potensi analgesik ibuprofen, parasetamol, dan asam mefenamat. Hasilnya menunjukkan bahwa, ibuprofen 600 mg, asam mefenamat 500 mg, dan parasetamol 600 mg memiliki potensi yang setara dalam meredakan nyeri.
Namun, studi lain menunjukkan hasil yang berbeda, misalnya:
- Penelitian dalam Molecular Pain (2018) menunjukkan bahwa pada kasus dismenore (nyeri haid), ibuprofen mungkin lebih efektif dibandingkan asam mefenamat.
- Meta-analisis dalam Pharmaceuticals (2021) menemukan bahwa ibuprofen 400 mg lebih efektif daripada beberapa analgesik non-opioid tradisional setelah operasi gigi molar ketiga.
Kondisi Nyeri yang Dapat Diobati
Baik ibuprofen maupun asam mefenamat dapat digunakan untuk mengatasi berbagai jenis nyeri, seperti:
- Sakit kepala.
- Sakit gigi.
- Nyeri otot.
- Nyeri sendi.
- Nyeri haid (dismenore).
- Nyeri pasca operasi.
Efek Samping dan Kontraindikasi
Meskipun efektif, ibuprofen dan asam mefenamat dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum meliputi:
- Sakit perut.
- Mual.
- Diare.
- Sakit kepala.
- Pusing.
Pada kasus yang jarang, OAINS dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius, seperti:
Perdarahan saluran cerna.
- Ulkus peptikum.
- Gangguan ginjal.
- Reaksi alergi yang parah.
Obat ini tidak dianjurkan bagi orang dengan kondisi berikut:
- Alergi terhadap ibuprofen, asam mefenamat, atau OAINS lainnya.
- Riwayat ulkus peptikum atau perdarahan saluran cerna.
- Gangguan ginjal atau hati yang parah.
- Wanita hamil (terutama trimester ketiga).
Dosis dan Aturan Pakai
Dosis ibuprofen dan asam mefenamat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan nyeri, serta kondisi kesehatan individu. Berikut adalah dosis umum yang biasa digunakan:
- Ibuprofen
200-400 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal adalah 1200 mg per hari, kecuali atas petunjuk dokter.
- Asam Mefenamat
500 mg sebagai dosis awal, diikuti dengan 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Durasi penggunaan tidak boleh lebih dari 7 hari.
Obat ini sebaiknya diminum setelah makan untuk mengurangi risiko sakit perut. Selalu ikuti petunjuk dokter atau informasi pada label obat.
Interaksi Obat
Ibuprofen dan asam mefenamat dapat berinteraksi dengan obat lain, seperti:
- Obat pengencer darah (warfarin).
- Aspirin.
- Obat hipertensi (ACE inhibitor, ARB).
- Diuretik.
- Antidepresan (SSRI).
Konsultasikan dengan dokter jika sedang mengonsumsi obat lain sebelum menggunakan ibuprofen atau asam mefenamat.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami efek samping yang serius setelah mengonsumsi ibuprofen atau asam mefenamat, seperti:
- Nyeri dada.
- Sesak napas.
- BAB berdarah atau berwarna hitam.
- Muntah darah.
- Bengkak pada wajah, bibir, atau lidah.
- Ruam kulit yang parah.
Jika nyeri tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan sendiri, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Baik ibuprofen maupun asam mefenamat efektif untuk meredakan nyeri. Pilihan terbaik tergantung pada kondisi spesifik dan respons individu terhadap obat.
Jika kamu mengalami nyeri dan memerlukan saran medis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga!


