Ini 3 Langkah Pemeriksaan Anti-Toxoplasma yang Perlu Diketahui

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 September 2022

“Pemeriksaan anti-toxoplasma dilakukan untuk mendeteksi infeksi yang saat ini atau dulu pernah terjadi. Prosedurnya berupa tes serologis, TORCH, dan pengujian molekuler.”

Ini 3 Langkah Pemeriksaan Anti-Toxoplasma yang Perlu DiketahuiIni 3 Langkah Pemeriksaan Anti-Toxoplasma yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Toksoplasma adalah infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma gondii (T. gondii), salah satu parasit yang paling umum di dunia. Pada ibu hamil, infeksi toxoplasma dapat mengakibatkan komplikasi serius. Itulah perlunya dilakukan pemeriksaan anti-toxoplasma. 

Pemeriksaan anti-toxoplasma merupakan tes darah yang menentukan apakah seseorang memiliki serum antibodi terhadap parasit (T. gondii). Perlu diketahui, tubuh hanya membuat antibodi setelah parasit T. gondii menginfeksi tubuh. Jumlah dan jenis antibodi yang kamu miliki menunjukkan apakah infeksi baru terjadi, atau terjadi beberapa waktu lalu. 

Lantas, bagaimana langkah pemeriksaan anti-toxoplasma? 

Prosedur Pemeriksaan Anti-toxoplasma

Pemeriksaan anti-toxoplasma dilakukan untuk mendeteksi infeksi saat ini atau di masa lalu oleh parasit T. gondii. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk:

  • Wanita sebelum atau selama kehamilan, untuk menentukan apakah ia sebelumnya telah terpapar T. gondii atau terpapar selama kehamilan.
  • Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah (immunocompromised) dan memiliki gejala seperti flu.
  • Seseorang yang memiliki tanda atau gejala toxoplasmosis.
  • Bayi yang belum lahir, dengan menguji cairan ketuban.

Ada beberapa prosedur pemeriksaan anti-toxoplasma, yaitu:

  1. Tes serologis (antibodi)

Ketika seseorang terinfeksi T. gondii, sistem kekebalan tubuh merespons dengan memproduksi antibodi terhadap parasit. Dua jenis antibodi toksoplasma dapat ditemukan dalam darah, yaitu IgM (Imunoglobulin M) dan IgG (Immunoglobulin D). 

Antibodi IgM adalah yang pertama diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi toksoplasma. Mereka muncul di sebagian besar individu dalam satu atau dua minggu setelah paparan awal. 

Terkadang, beberapa bulan setelah infeksi awal, tingkat (titer) antibodi IgM turun di bawah tingkat yang dapat dideteksi pada kebanyakan orang. IgM tambahan dapat diproduksi ketika T. gondii menginfeksi kembali, dan ketika seseorang memiliki infeksi kronis. 

Sementara itu, antibodi IgG diproduksi oleh tubuh beberapa minggu setelah infeksi awal dan memberikan perlindungan jangka panjang. Tingkat IgG meningkat selama infeksi aktif, kemudian stabil saat infeksi toksoplasma sembuh dan parasit menjadi tidak aktif. Setelah seseorang terpapar T. gondii, ia akan memiliki sejumlah antibodi IgG yang terukur dalam darahnya selama sisa hidup dan dianggap kebal dari infeksi lagi. 

Selain itu, pengujian antibodi juga dapat dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan TORCH. Pemeriksaan tersebut untuk mendeteksi sekelompok infeksi yang dapat mempengaruhi bayi yang belum lahir. Sesuai dengan akronim TORCH, infeksi yang diuji mencakup toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan virus herpes simpleks.

  1. Pengujian molekuler (DNA)

Pengujian molekuler dapat dilakukan untuk mendeteksi dan mengukur DNA T. gondii dalam sampel darah, cairan serebrospinal (CSF), atau cairan ketuban.

Pemeriksaan Anti-toxoplasma pada Bayi

Menurut studi yang diterbitkan di Journal of The Pediatric Infectious Diseases Society, jika toksoplasma tidak diobati segera, maka kemungkinan bayi tertular adalah sekitar:

  • 25 persen pada trimester pertama.
  • 54 persen pada trimester kedua.
  • 65 persen pada trimester ketiga.

Jika seorang wanita sedang hamil terinfeksi toksoplasmosis, ada kemungkinan bayi akan tertular. Jadi, dokter perlu melakukan tes lebih lanjut, yaitu:

  • Amniosentesis

Dokter dapat melakukan amniosentesis setelah 15 minggu pertama kehamilan. Pemeriksaan dilakukan menggunakan jarum yang sangat halus untuk mengeluarkan sejumlah kecil cairan dari kantung ketuban. Cairan ketuban kemudian diuji di laboratorium untuk mengetahui informasi tentang tanda-tanda toksoplasmosis. 

  • USG

Meskipun USG tidak dapat membantu untuk mendiagnosis toksoplasmosis, namun cara ini dapat menunjukkan tanda-tanda kemungkinan bayi mengalami infeksi. Contohnya, seperti penumpukan cairan di otak. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Toxoplasmosis Test
Testing. Diakses pada 2022. Toxoplasmosis Testing
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Toxoplasmosis

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan