Ini 4 Kondisi yang Memerlukan Tes Kreatinin Fosfokinase
“Tes kreatinin fosfokinase adalah suatu pemeriksaan yang kerap digunakan untuk memeriksa gangguan pada otot. Pemeriksaan ini perlu dilakukan segera, sehingga penanganan yang tepat bisa dilakukan.”

Halodoc, Jakarta – Otot termasuk salah satu bagian tubuh yang bisa mengalami gangguan. Namun, tidak banyak tindakan yang bisa digunakan untuk memeriksa kondisi otot. Nah, salah satu pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah tes kreatinin fosfokinase.
Pemeriksaan ini berguna untuk mengukur jumlah kreatin fosfokinase di dalam tubuh. Saat kadar enzim ini terlalu banyak, berarti otot-otot bisa jadi sedang terluka atau mengalami cedera. Beberapa kondisi yang terjadi bisa jadi membahayakan, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan segera.
Ada beberapa kondisi yang bisa terdeteksi dengan tes kreatinin fosfokinase. Sehingga, penanganan dini bisa dilakukan agar masalahnya tidak menimbulkan masalah yang serius.
Beberapa Kondisi yang Terdeteksi dengan Tes Kreatinin Fosfokinase
Penyedia layanan kesehatan umumnya melakukan pemeriksaan ini untuk mendiagnosis dan memantau beberapa masalah pada otot, seperti:
1. Penyakit Otot
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan masalah pada otot, antara lain:
- Distrofi Muscular Dystrophy (DMD): Gangguan ini merupakan kondisi bawaan langka yang menyebabkan pengidapnya mengalami kelemahan, kerusakan, sehingga kehilangan fungsi otot rangka.
- Rhabdomyolysis: Kondisi ini melibatkan kerusakan pada jaringan otot dengan cepat. Hal ini disebabkan cedera serius, penyakit otot, hingga berbagai kondisi lainnya.
2. Cedera Otot
Tes kreatinin fosfokinase juga dapat mendeteksi cedera otot, seperti:
- Kecelakaan yang menyebabkan otot yang hancur, terkompresi, robek, atau bahkan tegang.
- Luka bakar tingkat tiga.
- Tersengat listrik.
3. Peradangan Otot
Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi peradangan otot (myositis), antara lain:
- Polymyositis: Penyakit otot inflamasi juga menyebabkan kelemahan pada otot. Umumnya, gangguan yang sering terjadi adalah bagian otot yang berdekatan dengan batang tubuh.
- Dermatomiositis: Gangguan ini merupakan kondisi langka yang menyebabkan kelemahan otot dan ruam kulit.
- Piomiositis: Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri langka pada otot yang sering membentuk abses.
4. Serangan Jantung
Ahli medis juga terkadang menggunakan tes kreatinin fosfokinase untuk membantu diagnosis serangan jantung. Meski begitu, tindakan ini terbilang jarang. Pemeriksaan ini dulu sering digunakan untuk mendeteksi serangan jantung, tetapi sekarang beralih ke tes troponin.
Penyedia layanan kesehatan juga dapat memesan tes kreatinin fosfokinase pada seseorang yang memiliki gejala gangguan otot, antara lain:
- Nyeri otot dan/atau kram.
- Kelemahan otot.
- Masalah keseimbangan.
- Mati rasa atau kesemutan.
- Urin yang dihasilkan berwarna gelap.
Dokter juga dapat memesan tes ini jika seseorang mengalami cedera otot atau stroke. Pemeriksaan mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sebab tingkat enzim kreatin di dalam tubuh tidak mencapai angka paling tinggi hingga dua hari setelah cedera terjadi.
Itulah beberapa kondisi yang bisa dideteksi dengan tes kreatinin fosfokinase. Maka dari itu, jika kamu mengalami gangguan pada otot, kemungkinan besar dokter merekomendasikan pemeriksaan ini. Semakin cepat pemeriksaan dilakukan, semakin besar kemungkinan penyebab masalahnya terdeteksi dan diatasi.
Nah, kamu juga bisa loh melakukan pemesanan untuk pemeriksaan ini melalui Halodoc. Dengan aplikasi ini, kamu juga bisa memesan pemeriksaan kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhanmu dan keluarga. Yuk, klik gambar berikut sekarang:
