Ini 5 Bahaya Makanan Junk Food yang Perlu Diwaspadai
Di balik segala kenikmatannya, makan junk food bisa meningkatkan risiko kesehatan.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Junk Food?
- Bahaya Makanan Junk Food untuk Kesehatan
- Solusi Nutrisi Setelah Mengonsumsi Junk Food
- Kapan Harus ke Dokter?
- Pencegahan: Mengurangi Konsumsi Junk Food
Junk food alias makanan cepat saji digemari masyarakat karena rasanya yang gurih dan penyajiannya cepat. Namun, di balik segala plus dari junk food, ada bahaya yang perlu diwaspadai.
Terlalu banyak makan junk food dapat meningkatkan risiko obesitas, depresi, masalah pencernaan, penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes tipe 2.
Apa Itu Junk Food?
Junk food adalah istilah untuk makanan yang memiliki nilai gizi rendah namun tinggi kalori, lemak, gula, dan garam.
Makanan ini seringkali diproses secara intensif dan mengandung bahan tambahan seperti pengawet, perasa, dan pewarna buatan.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi junk food berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.
Contoh junk food meliputi:
- Makanan cepat saji (fast food) seperti burger, kentang goreng, pizza
- Makanan ringan kemasan seperti keripik, snack manis, dan biskuit
- Minuman manis seperti soda, minuman energi, dan jus kemasan
- Makanan olahan seperti sosis, nugget, dan kornet
Jika tidak membaik, Ini 5 Dokter yang Bisa Bantu Mengatasi Gejala Perut Kembung untuk kamu hubungi.
Bahaya Makanan Junk Food untuk Kesehatan
Junk food adalah makanan dan minuman dengan nilai gizi rendah dan tinggi lemak, gula, dan garam. Beberapa makanan cepat saji bisa saja menyehatkan, misalnya salad, sushi, dan sandwich.
Namun, sebagian besar dari jenis junk food dapat berbahaya untuk kesehatan. Simak bahayanya di sini:
1. Memperpendek daya ingat
Mengonsumsi junk food selama lima hari berturut-turut dapat menurunkan kemampuan otak dalam berpikir dan mengingat.
Gula dan lemak telah dikaitkan dengan gangguan memori. Nah, mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak diduga dapat merusak memori hippocampal.
2. Cepat tua
Kandungan dalam junk food dapat memicu inflamasi atau peradangan yang mempercepat proses penuaan.
Kulit akan mudah berkeriput dan mengalami penuaan dini. Konsumsi junk food dapat memperpendek telomer yang merupakan struktur kromosom penanda usia biologis manusia.
3. Kecanduan
Junk food ternyata dapat membuat kecanduan. Saat kecanduan, akan sulit untuk mengontrol nafsu makan.
Junk food merangsang sistem penghargaan di otak dengan cara yang sama seperti obat-obatan adiktif, seperti kokain.
4. Depresi
Setelah kecanduan junk food, level selanjutnya adalah depresi. Kamu akan sulit mengendalikan stres dan tekanan saat tidak mengonsumsi junk food.
Menurut data kesehatan dari U.S. National Library of Medicine, disebutkan kalau konsumsi junk food dapat meningkatkan risiko gangguan kejiwaan dan perilaku kekerasan pada anak dan remaja.
Membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat merupakan pendekatan efektif untuk meningkatkan kesehatan mental sedari dini.
5. Mood swing
Mood swing alias perubahan mood secara tiba-tiba pun akan terjadi. Saat kamu mengonsumsi cupcake, kadar gula dalam tubuh akan meningkat dan menimbulkan perasaan bahagia.
Namun, saat efeknya hilang, semua kesenangan hilang dan berganti hampa.
Solusi Nutrisi Setelah Mengonsumsi Junk Food
Setelah mengonsumsi junk food, tubuh memerlukan nutrisi yang dapat membantu memproses makanan tersebut dan meminimalkan dampak negatifnya.
Berikut adalah beberapa jenis makanan dan minuman yang direkomendasikan:
Probiotik untuk kesehatan pencernaan
Probiotik adalah bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan flora usus.
Konsumsi probiotik setelah makan junk food dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti kembung dan diare.
Makanan yang mengandung probiotik:
- Yoghurt (pilih yang tanpa tambahan gula)
- Kimchi
- Sauerkraut
- Tempe
Pahami lebih lanjut tentang Apa Itu Konstipasi (Sembelit)? Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya berikut ini.
Makanan tinggi serat
Serat membantu memperlambat penyerapan gula dan lemak, serta melancarkan pencernaan. Konsumsi makanan tinggi serat dapat membantu menstabilkan kadar gula darah setelah makan junk food.
Contoh makanan tinggi serat:
- Buah-buahan (apel, pir, beri)
- Sayuran (brokoli, bayam, wortel)
- Biji-bijian utuh (oatmeal, quinoa, beras merah)
- Kacang-kacangan (almond, kacang tanah, lentil)
Peran air putih
Air putih membantu proses metabolisme dan mengeluarkan racun dari tubuh. Minum air putih yang cukup setelah makan junk food dapat membantu ginjal memproses garam dan gula berlebih.
Usahakan untuk minum minimal 8 gelas air putih sehari, atau lebih jika kamu aktif berolahraga.
Makanan kaya antioksidan
Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh proses metabolisme junk food.
Makanan kaya antioksidan:
- Buah beri (blueberry, stroberi, raspberry)
- Sayuran hijau (bayam, kale)
- Teh hijau
- Cokelat hitam (dark chocolate)
Makanan dengan kalium tinggi
Kalium membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, yang seringkali tinggi setelah mengonsumsi junk food.
Makanan yang mengandung kalium tinggi:
- Pisang
- Alpukat
- Ubi jalar
- Bayam
Pentingnya olahraga setelah makan junk food
Olahraga membantu membakar kalori berlebih dan meningkatkan metabolisme tubuh. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda dapat membantu tubuh memproses junk food dengan lebih efisien.
WHO merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika setelah mengonsumsi junk food kamu mengalami gejala yang tidak biasa seperti sakit perut parah, mual, muntah, atau diare berkepanjangan, segera konsultasikan dengan dokter.
Yuk, ketahui juga Berbagai Tips & Trik Menjalani Hidup Sehat berikut ini.
Pencegahan: Mengurangi Konsumsi Junk Food
Cara terbaik untuk mengatasi dampak negatif junk food adalah dengan mengurangi konsumsinya. Biasakan untuk memilih makanan yang lebih sehat dan bergizi seimbang.
Tips mengurangi konsumsi junk food:
- Rencanakan menu makanan sehat untuk seminggu.
- Siapkan camilan sehat seperti buah-buahan dan sayuran.
- Hindari menyimpan junk food di rumah.
- Baca label nutrisi sebelum membeli makanan.
- Masak makanan sendiri di rumah.
Terlanjur doyan junk food? Jangan panik, batasi konsumsi makanan cepat saji mulai sekarang dan diskusikan ke dokter lewat Halodoc.
Kamu bisa klik banner di bawah ini untuk tanya dokter di Halodoc terkait tips hidup sehat!



