Ini 6 Risiko dari Operasi Bariatrik untuk Menurunkan Berat Badan
Prosedur bariatrik bisa memicu efek samping, salah satunya kebocoran lambung.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Operasi Bariatrik?
- Efek Samping Setelah Operasi Bariatrik
- Tips Mencegah Komplikasi Operasi Bariatrik
- Kapan Harus ke Dokter?
Operasi bariatrik jadi salah satu langkah efektif bagi seseorang yang mengalami kesulitan menurunkan berat badan. Cara ini juga dapat mengurangi risiko sakit jantung, radang sendi, diabetes, dan hipertensi.
Namun, operasi ini tak bisa dilakukan pada sembarang orang. Hanya kandidat yang memenuhi berbagai syarat yang boleh melakukan operasi bariatrik.
Sebelum prosedur, pasien harus menjalani berbagai tes dan pemeriksaan laboratorium. Mereka juga harus membatasi makanan, minuman, dan penggunaan obat rutin yang biasanya dikonsumsi.
Apa Itu Operasi Bariatrik?
Bariatrik adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada penanganan obesitas melalui berbagai metode, termasuk perubahan gaya hidup, terapi medis, dan pembedahan.
Operasi bariatrik menjadi pilihan bagi individu dengan obesitas parah yang belum berhasil menurunkan berat badan melalui cara konvensional.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, obesitas merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penanganan serius.
Operasi bariatrik dapat menjadi solusi efektif untuk menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit terkait obesitas.
Selain menurunkan berat badan, operasi bariatrik juga dapat memberikan manfaat lain, seperti:
- Memperbaiki kondisi kesehatan yang terkait dengan obesitas, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan sleep apnea.
- Meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
- Meningkatkan kepercayaan diri dan citra diri.
Namun, penting untuk memahami bahwa operasi bariatrik bukanlah solusi instan dan memiliki risiko tertentu.
Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi bariatrik, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memahami manfaat, risiko, dan persiapan yang diperlukan.
Efek Samping Setelah Operasi Bariatrik
Setiap prosedur operasi pasti memiliki efek samping setelahnya. Potensi risiko akan tergantung dari jenis dan bagian yang menjalani pembedahan. Beberapa jenis risikonya, meliputi:
1. Risiko paling umum pascaoperasi
Efek samping ini terjadi langsung setelah operasi berlangsung. Beberapa di antaranya:
- Refluks asam, yakni mengalirnya asam lambung ke kerongkongan.
- Risiko terkait anestesi, seperti penurunan suhu tubuh atau perdarahan.
- Mual dan muntah-muntah dalam jangka panjang.
- Pelebaran saluran kerongkongan.
- Ketidakmampuan untuk mengonsumsi makanan tertentu.
- Infeksi di area pembedahan.
- Obstruksi atau penyumbatan yang dialami pada organ lambung.
- Kenaikan berat badan atau gagal menurunkan berat badan.
2. Risiko jangka panjang pascaoperasi
Ada juga efek samping jangka panjang dan risiko operasi bariatrik. Kondisinya dapat berkisar dari ringan hingga parah. Beberapa dampak paling umum, meliputi:
- Sindrom dumping, yakni kondisi saat makanan dari lambung dibuang ke usus besar tanpa proses pencernaan yang baik.
- Penurunan gula darah di bawah normal.
- Malanutrisi atau kekurangan asupan nutrisi.
- Muntah-muntah.
- Bisul.
- Penyumbatan pada usus.
- Hernia, yakni gangguan yang terjadi ketika lemak, jaringan, atau bagian dari organ tubuh menonjol ke permukaan kulit. Kondisi ini dapat terjadi melalui titik lemak atau lubang di otot perut.
3. Risiko yang terkait dengan bypass lambung
Beberapa efek samping setelah bypass lambung, antara lain:
- Kerusakan organ.
- Sindrom dumping.
- Batu empedu.
- Burut atau turun berok.
- Pendarahan di dalam organ.
- Kebocoran organ lambung.
- Malnutrisi.
- Perforasi atau kebocoran usus.
- Obstruksi usus yang ditandai dengan penyumbatan makanan atau cairan. Kondisi ini menyebabkan asupan tidak bisa melewati usus kecil atau usus besar.
- Masalah pada organ paru-paru atau jantung.
- Cedera pada kulit, limpa, atau organ lain di sekitar lambung.
4. Risiko yang terkait dengan lengan lambung
Sementara risiko yang terkait dengan masalah pada organ lambung, antara lain:
- Terbentuknya bekuan darah.
- Batu empedu.
- Burut atau turun berok.
- Pendarahan di dalam lambung.
- Kebocoran lambung.
- Perforasi lambung atau usus.
- Penyempitan organ pencernaan.
- Kekurangan atau defisiensi vitamin dan zat besi.
Simak selengkapnya, 5 Fakta Penting Mengenai Operasi Bariatrik yang Perlu Diketahui.
5. Risiko yang terkait dengan penyesuaian pita lambung
Efek samping yang terkait dengan penyesuain pita lambung, di antaranya:
- Bekuan darah.
- Intoleransi makanan.
- Infeksi.
- Malnutrisi.
- Perforasi lambung.
- Kekurangan vitamin.
6. Risiko yang terkait dengan saklar duodenum
Terakhir, beberapa risiko yang terkait dengan saklar duodenum atau pemotongan organ lambung, antara lain:
- Bekuan darah.
- Sumbatan usus.
- Sindrom dumping.
- Pendarahan yang berlebihan.
- Batu empedu.
- Burut.
- Infeksi.
- Gula darah rendah.
- Masalah paru-paru atau pernapasan.
- Kebocoran lambung.
- Malanutrisi.
- Perforasi perut.
- Bisul.
- Muntah-muntah.

Meski semua prosedur pembedahan memiliki risiko tertentu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi efek samping operasi bariatrik. Misalnya, menurunkan indeks massa tubuh, perbanyak olahraga, dan berhenti merokok.
Tips Mencegah Komplikasi Operasi Bariatrik
Meskipun ada risiko yang terkait dengan operasi bariatrik, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko komplikasi:
- Pilihlah dokter bedah bariatrik yang berpengalaman dan bersertifikat.
- Ikuti semua instruksi dari tim medis sebelum dan sesudah operasi.
- Berhenti merokok sebelum operasi.
- Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi setelah operasi.
- Minumlah suplemen vitamin dan mineral sesuai anjuran dokter.
- Berolahraga secara teratur.
- Hindari minuman beralkohol.
- Periksakan diri ke dokter secara teratur.
Dengan mengikuti tips ini, kamu dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan peluang keberhasilan operasi bariatrik.
Cari tahu lebih jauh tentang Operasi Bariatrik: Manfaat, Prosedur dan Risiko.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala berikut setelah operasi bariatrik:
- Demam
- Nyeri perut yang parah
- Mual dan muntah yang tidak terkontrol
- Diare yang parah
- Tanda-tanda infeksi pada luka operasi
- Sesak napas
- Nyeri dada
Silakan tanya dokter di Halodoc untuk lebih jelasnya terkait prosedur operasi bariatrik, atau masalah kesehatan lainnya.
Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan download Halodoc sekarang juga.

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.
Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.
Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!


