Ini 6 Vaksin Penting untuk Wanita sebelum Menikah
Vaksin untuk wanita yang perlu didapatkan sebelum menikah yaitu, vaksin HPV, MMR, varicella, dan vaksin hepatitis B.

DAFTAR ISI
- Vaksin untuk Wanita Sebelum Menikah
- Cek Up Pranikah Bisa di Rumah Pakai Halodoc
- Jadwal Vaksinasi Pranikah
- FAQ
Sebelum menikah, banyak pasangan yang fokus untuk mempersiapkan pesta. Mulai dari gaun, venue, hingga pilihan menu makanan. Padahal, ada persiapan yang tak kalah pentingnya, yaitu vaksinasi untuk menjaga kesehatan diri dan pasangan.
Sejumlah vaksin untuk wanita sebelum menikah bermanfaat untuk mencegah penyakit.
Bukan hanya mencegah risiko penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, tapi juga bermanfaat agar wanita terhindar dari virus yang dapat mengganggu kehamilan.
Vaksin untuk Wanita Sebelum Menikah
Idealnya, wanita sebelum menikah perlu menjalani screening kesehatan terkait risiko infeksi kesehatan, usia, pekerjaan, gaya hidup, dan riwayat vaksinasi.
Selanjutnya, pastikan beberapa vaksin untuk wanita ini juga didapatkan sebelum menikah:
1. Vaksin Human Papillomavirus (HPV)
Sebagian besar kanker serviks berkaitan dengan human papillomavirus (HPV). Vaksin ini aman dan efektif untuk melindungi wanita dari kanker serviks dan penularan HPV.
Seorang wanita bisa mendapatkan vaksin HPV hingga usia 26 tahun atau sebelum kontak seksual pertama.
Vaksin HPV sebaiknya didapatkan wanita saat sebelum menikah. Karena jika sudah hamil atau mengalami penyakit sedang atau berat, wanita tidak boleh menerima vaksinasi HPV.
2. Vaksin Influenza
Vaksin influenza dibutuhkan wanita sebelum menikah agar terhindar dari virus influenza, terutama pada masa kehamilan.
Untuk itu, sebelum menikah atau sebelum merencanakan kehamilan, wanita perlu mendapatkan vaksin influenza.
3. Varisela
Wanita usia subur yang belum hamil, dan yang tidak kebal terhadap varicella (cacar air) harus divaksinasi varicella.
Jika kamu belum pernah mengidap varicella, atau hanya menerima satu dari dua dosis vaksin varicella, sebaiknya tanyakan pada dokter apakah perlu divaksin lagi.
Sebaiknya seorang wanita mendapatkan vaksin varicella sebelum menikah. Hal ini karena vaksin varicella tidak dianjurkan saat wanita hamil.
Tanyakan juga pada ginekolog tentang skrining untuk kekebalan varicella dalam persiapan untuk pembuahan.
4. Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B bermanfaat untuk mencegah virus hepatitis B. Vaksin ini diperlukan wanita untuk mencegah penularan virus yang dapat terjadi melalui hubungan seksual dan jarum suntik.
Virus hepatitis B hidup di dalam darah dan cairan tubuh seperti sperma dan cairan vagina.
Jika terkena infeksi hepatitis B, seseorang dapat mengalami komplikasi seperti sirosis dan kanker hati.
5. Campak, Gondongan, Rubella (MMR)
Setiap wanita usia subur, terutama sebelum menikah, sebaiknya perlu menerima skrining untuk kekebalan terhadap rubella.
Wanita yang tidak kebal, belum divaksin, dan tidak hamil perlu menerima vaksin MMR.
Bagi wanita yang ingin memiliki anak, sebaiknya program kehamilan dilakukan 3 bulan setelah vaksinasi.
6. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus)
Bukan hanya anak-anak, orang dewasa juga perlu mendapatkan DPT, termasuk wanita sebelum menikah. Setidaknya vaksin booster jika sebelumnya sudah pernah mendapatkan vaksin DPT.
Vaksin DPT berguna untuk mencegah tiga penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis, serta tetanus.
Hal ini dapat mencegah penyakit tersebut dengan cara memasukkan bakteri yang telah dilemahkan ke tubuh.
Sehingga, sistem kekebalan sudah menyiapkan penangkalnya ketika virus dari penyakit tersebut menyerang.
Cakupan vaksinasi yang rendah di zaman dahulu menyebabkan orang dewasa harus mendapatkan imunisasi DPT.
Hal tersebut karena belakangan ini difteri sedang marak menyebar di Indonesia.
Imunisasi ini juga diberikan pada orang dewasa untuk pencegahan yang lebih lama dan lebih kuat.
Jaga kesehatan reproduksimu dengan mudah dan rahasia lewat HaloIntima, layanan klinik digital dari Halodoc yang tepercaya. Konsultasi dengan dokter, pesan obat, dan lakukan tes lab di rumah, semua bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah.
Klik di sini untuk tahu lebih lanjut tentang HaloIntima!
Cek Up Pranikah Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Jika kamu hendak melangsungkan pernikahan, sudah saat kamu melakukan check up pranikah untuk memastikan kondisi kesehatanmu.
Tujuannya, untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh sehingga masalah kesehatan dapat dideteksi secara dini.
Kini, kamu tidak perlu antre di rumah sakit atau klinik, kamu bisa melakukan cek up pranikah di rumah melalui layanan Homecare by Halodoc.
Halodoc menyediakan fasilitas Cek Up Pranikah melalui layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Layanan ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
✔ Tak perlu repot keluar rumah.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Tenaga kesehatan responnya cepat.
✔ Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
✔ Sampel diambil secara aman dan steril.
✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
✔ Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
✔ Harga untuk Cek Up Pranikah adalah Rp 879.000. Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
✔ Untuk konsultasi hasil tes, kamu akan mendapat gratis voucher untuk chat dokter senilai 25rb di Halodoc.
Jadi, kapan saja kamu atau keluarga hendak melakukan tes lab, cukup pesan langsung melalui aplikasi.
Caranya, download dan buka layanan Home Lab, lalu, pilih menu Cek Up Pranikah.
Booking Cek Up Pranikah Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu juga bisa order langsung dengan menghubungi nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Mudah sekali bukan? Pesan layanan Homecare sekarang juga!
Jadwal Vaksinasi Pranikah
Idealnya, vaksinasi pranikah dilakukan beberapa bulan sebelum pernikahan. Ini memberikan waktu bagi tubuh untuk membangun kekebalan dan memastikan perlindungan optimal. Berikut adalah panduan jadwal vaksinasi yang dapat kamu pertimbangkan:
- 6 Bulan Sebelum Pernikahan: Vaksin HPV (dosis pertama), Hepatitis B (dosis pertama)
- 5 Bulan Sebelum Pernikahan: Vaksin MMR, Varisela
- 1-2 Bulan Sebelum Pernikahan: Vaksin HPV (dosis kedua), Hepatitis B (dosis kedua), Tdap, Influenza, COVID-19 (jika diperlukan)
- 6 Bulan Setelah Dosis Pertama Hepatitis B: Vaksin Hepatitis B (dosis ketiga)
Jadwal ini bersifat umum dan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan rekomendasi dokter. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan jadwal vaksinasi yang tepat. Jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis obgyn di Halodoc terkait hal ini.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Ar obgyn. Diakses pada 2024. 5 Vaccines Every Woman Needs
Health. Diakses pada 2024. Vaccinating Women of Reproductive Age Recommendations and Guidelines
Immunisation Handbook. Diakses pada 2024. Vaccination for women who are planning pregnancy, pregnant or breastfeeding
FAQ
1. Apakah vaksinasi pranikah wajib?
Tidak semua vaksinasi pranikah wajib, tetapi sangat dianjurkan untuk melindungi kesehatanmu dan pasangan. Vaksin TT (Tetanus Toksoid) adalah salah satu vaksin yang seringkali diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan administrasi pernikahan di Indonesia.
2. Kapan waktu terbaik untuk mendapatkan vaksinasi pranikah?
Idealnya, vaksinasi pranikah dilakukan beberapa bulan sebelum pernikahan. Ini memberikan waktu bagi tubuh untuk membangun kekebalan.
3. Apa efek samping dari vaksinasi?
Efek samping vaksinasi umumnya ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, demam ringan, atau kelelahan. Efek samping serius sangat jarang terjadi.


