HPV

Pengertian HPV
Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker, yang penyebarannya bisa terjadi lewat aktivitas seks. HPV dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita.
HPV sering dialami oleh remaja dan orang dewasa muda yang aktif berhubungan intim, yaitu pada pria berumur 20-24 tahun dan wanita berumur 16-19 tahun.
Penyebab HPV
Penyebab HPV adalah human papillomavirus tipe 6, 11, 16, dan 18, yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. HPV ditularkan melalui hubungan intim atau aktivitas seks lainnya.
Virus dapat menyebar, meskipun seseorang yang membawa virus tidak memiliki gejala atau tidak merasa sakit. Kutil dan kanker serviks dapat terbentuk setelah beberapa tahun terpapar HPV.
Faktor Risiko HPV
Beberapa faktor risiko infeksi HPV, antara lain:
- Berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan.
- Berbagi barang pribadi, seperti handuk, sapu tangan, atau kaus kaki.
- Kulit yang rusak, seperti pada luka terbuka.
- Sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pada pengidap HIV/AIDS atau menjalani kemoterapi.
- Tidak menjaga kebersihan dengan baik.
- Usia remaja dan kalangan dewasa muda.
Gejala HPV
HPV dapat sembuh tanpa pengobatan, tetapi dapat menyebabkan kutil atau kanker pada alat kelamin. Kutil pada alat kelamin dapat berawal dari semacam luka kecil, yang kemudian terbuka dan berdarah, menjadi kutil, akhirnya mengering dan sembuh setelah beberapa hari.
Kebanyakan kasus kanker karena HPV adalah kanker serviks, kanker tenggorokan, dan kanker lidah. Beberapa gejala kanker serviks, antara lain:
- Nyeri perut bagian bawah atau area panggul pada saat berhubungan intim.
- Pendarahan atau keluarnya cairan dari dalam Miss V.
- Pendarahan di antara periode setelah hubungan intim.
- Pendarahan saat menopause.
Diagnosis HPV
Dokter akan mendiagnosis infeksi HPV dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:
-
Tes larutan asam asetat
Tes ini dilakukan dengan cara mengolesi area–biasanya organ genital–yang terindikasi dengan HPV dengan larutan asam asetat. Jika area tersebut berubah menjadi putih, maka indikasinya adalah memang benar terinfeksi HPV.
-
Pap smear dan tes DNA
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi keabnormalan sel serviks yang dapat berubah menjadi kanker.
Pengobatan HPV
Terdapat dua metode medis untuk menangani infeksi HPV, yaitu:
-
Penanganan melalui obat
Umumnya menggunakan obat oles dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghilangkan kutil.
-
Penanganan dengan tindakan operasi
Operasi dapat dilakukan dengan cara bedah listrik ataupun juga dengan pengikisan. Kedua prosedur operasi ini bisa dilakukan secara terpisah atau bersamaan tergantung pada kondisi.
Komplikasi HPV
Beberapa komplikasi infeksi HPV, antara lain:
- Kutil kelamin.
- Kanker serviks, kanker lidah, maupun kanker tenggorokan.
Pencegahan HPV
Beberapa upaya pencegahan infeksi HPV, antara lain:
- Vaksinasi dapat mencegah kutil kelamin serta kanker serviks. Vaksin ini dianjurkan bagi remaja perempuan dan dapat diberikan sejak usia 10 tahun hingga 26 tahun.
- Hindari menyentuh kutil secara langsung.
- Segera mencuci tangan dengan sabun apabila tidak sengaja menyentuh kutil.
- Hindari berganti-ganti pasangan dan setialah pada pasangan.
- Gunakan kondom setiap kali berhubungan intim.
- Menjaga kebersihan, misalnya mengenakan alas kaki di tempat umum yang lembap dan memakai kaus kaki yang bersih.
- Hindari berbagi pemakaian barang pribadi, seperti pisau cukur atau gunting kuku.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalkan dampak, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Kontak Halodoc untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai HPV. Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Genital HPV Infection.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. HPV Infection.
Diperbarui pada 11 Mei 2022.
Topik Terkini
Artikel Terkait





