Ini 7 Efek Samping Berhubungan saat Haid
Berhubungan saat haid bisa meningkatkan risiko infeksi menular seksual dan endometriosis, serta membuat tubuh kelelahan.

DAFTAR ISI
Banyak orang merasa ragu atau tidak nyaman untuk berhubungan seksual saat haid. Beberapa mitos atau kekhawatiran tentang potensi risiko kesehatan, mungkin menjadi alasan di balik perasaan tersebut.
Faktanya, kegiatan ini rupanya bisa memicu sejumlah efek samping yang perlu diwaspadai. Apa saja efek samping berhubungan saat haid? Simak informasi selengkapnya pada artikel berikut ini!
Efek Samping Berhubungan saat Haid
Ada beberapa efek samping berhubungan saat haid yang perlu diwaspadai, antara lain:
1. Peningkatan risiko infeksi saluran reproduksi
Selama menstruasi, serviks terbuka sedikit lebih lebar dari biasanya, yang memungkinkan darah keluar dan mempermudah masuknya bakteri ke dalam rahim dan saluran reproduksi.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran reproduksi, terutama jika kebersihan tidak dijaga dengan baik atau jika ada hubungan seksual tanpa kondom.
Penggunaan kondom penting untuk mencegah risiko tersebut. Yuk, simak apa saja Manfaat dan Rekomendasi Kondom Bergerigi agar Seks Makin Memuaskan.
2. Meningkatkan risiko penyakit menular seksual (PMS)
Menggunakan kondom selalu dianjurkan untuk menghindari penularan penyakit menular seksual (PMS).
Tetapi saat haid, darah bisa menjadi media yang lebih mudah untuk mentransmisikan infeksi seksual. Darah yang keluar dapat membawa virus atau bakteri dari satu orang ke orang lainnya, terutama jika salah satu pasangan terinfeksi.
Studi menunjukkan bahwa, darah menstruasi bisa meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual, termasuk human immunodeficiency virus (HIV).
3. Memicu nyeri dan kram perut
Pada beberapa kondisi, berhubungan seksual saat haid justru dapat meningkatkan rasa nyeri atau kram di perut.
Ini bisa disebabkan oleh kontraksi otot-otot di daerah panggul, yang terjadi selama orgasme.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memperburuk ketidaknyamanan yang sudah ada selama menstruasi.
Alami kram atau nyeri saat haid? Simak 5 Rekomendasi Obat Pereda Nyeri Haid yang Ampuh berikut ini!
4. Risiko kehamilan (meski tidak umum)
Meskipun risiko kehamilan selama haid lebih rendah, bukan berarti hal iqni tidak mungkin terjadi.
Faktanya, sperma dapat hidup di saluran reproduksi wanita selama beberapa hari. Jika ovulasi terjadi lebih awal dari biasanya, kehamilan bisa terjadi.
Biasanya risiko ini lebih sering terjadi pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
5. Perubahan mood dan emosi
Beberapa wanita mengalami perubahan mood, yang memicu peningkatan stres dan kecemasan saat menstruasi. Nah, aktivitas seksual, meskipun menyenangkan bagi sebagian orang, nyatanya dapat memperburuk kondisi tersebut.
Sebab, pada dasarnya, hormon yang fluktuatif selama menstruasi dapat memengaruhi respons emosional wanita. Kondisi ini juga yang bisa mempengaruhi perasaan mereka terhadap aktivitas seksual.
6. Kelelahan atau kurangnya kenikmatan seksual
Menstruasi baiasanya disertai dengan rasa lelah, kram, atau bahkan rasa tidak nyaman di tubuh.
Nah, kondisi tersebut dapat mengurangi hasrat seksual seseorang, sehingga kenikmatan selama berhubungan seksual pun turut berkurang.
7. Berisiko menyebabkan endometriosis
Berhubungan seksual saat haid bisa memicu endometriosis pada beberapa wanita.
Kondisi ini bisa terjadi karena aliran darah menstruasi yang terhalang, akan masuk kembali ke dalam saluran tuba atau rongga panggul, yang dikenal dengan retrograde menstruation.
Tips Aman dan Nyaman Berhubungan Seksual
1. Pastikan saling berbicara tentang kenyamanan dan batasan masing-masing sebelum berhubungan seksual.
2. Gunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.
3. Bersihkan tubuh sebelum dan setelah berhubungan seksual untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan.
4. Mulailah dengan lembut dan pastikan keduanya merasa nyaman dan rileks sepanjang proses.
5. Hargai jika pasangan merasa tidak nyaman atau ingin berhenti, serta selalu peka terhadap kondisi fisik dan emosional masing-masing.
Apa Kata Studi tentang Risiko Berhubungan saat Haid?
Studi berjudul Association between Sexual Activity during Menstruation and Endometriosis: A Case-Control Study yang dipublikasikan oleh International Journal of Fertility & Sterility (2019) menyebut bahwa, aktivitas seksual yang menyebabkan orgasme selama menstruasi dapat meningkatkan retrograde menstruation.
Kondisi ini bisa menyebabkan jaringan endometrium yang seharusnya dikeluarkan melalui darah menstruasi justru tertinggal di luar rahim.
Jaringan tersebut bisa tumbuh di area lain seperti ovarium atau saluran tuba, sehingga meningkatkan risiko endometriosis.
Kamu perlu tahu juga, ini 5 Kondisi yang Bisa Memicu Terjadinya Endometriosis.
Jadi, itulah efek samping berhubungan saat haid yang perlu kamu ketahui. Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat atau suplemen kesehatan melalui Toko Kesehatan Halodoc.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!