Ini Beda Darah Rendah dan Kurang Darah yang Perlu Diketahui
Memahami perbedaan antara darah rendah dan kurang darah sangat penting untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

DAFTAR ISI
- Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah
- Perbedaan Gejala Darah Rendah dan Kurang Darah
- Perbedaan Penyebab Darah Rendah dan Kurang Darah (Anemia)
- Cara Mengukur Hipotensi dan Anemia
- Pengobatan Darah Rendah dan Kurang Darah
- Kapan Harus ke Dokter?
Dalam dunia medis, istilah “darah rendah” dan “kurang darah” sering kali membingungkan.
Kedua kondisi ini, meskipun kedengarannya mirip, sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan baik dalam hal penyebab maupun gejala yang ditimbulkannya.
Darah rendah, atau hipotensi, berkaitan dengan tekanan darah yang lebih rendah dari biasanya.
Sedangkan kurang darah, atau anemia, adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat.
Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah
Berikut perbedaan darah rendah dan kurang darah secara umum:
1. Darah Rendah (Hipotensi)
Hipotensi terjadi ketika tekanan darah seseorang jatuh ke level yang lebih rendah dari yang diperlukan untuk menjaga aliran darah ke seluruh organ tubuh.
Tekanan darah dianggap rendah ketika diukur di bawah 90/60 mm Hg.
2. Kurang Darah (Anemia)
Anemia adalah kondisi yang terjadi ketika jumlah hemoglobin dalam sel darah merah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen.
Perbedaan Gejala Darah Rendah dan Kurang Darah
Berikut perbedaan gejala darah rendah dan kurang darah:
1. Gejala Darah Rendah (Hipotensi)
Hipotensi sering kali ditandai dengan gejala-gejala yang menunjukkan penurunan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya.
Gejala-gejala ini termasuk:
- Pusing atau Rasa Ringan Kepala: Ini adalah salah satu gejala paling umum dari darah rendah, terutama ketika kamu berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau berbaring, yang dikenal sebagai hipotensi ortostatik.
- Penglihatan Kabur: Penurunan aliran darah ke mata bisa menyebabkan penglihatan menjadi tidak fokus atau kabur secara mendadak.
- Mual: Perasaan tidak enak badan ini bisa disebabkan oleh penurunan suplai darah ke organ-organ internal.
- Kelelahan: Merasa lelah atau lemah yang berlebihan bisa terjadi karena otot dan organ tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen.
- Kulit yang Lembap dan Dingin: Darah rendah dapat mengurangi aliran darah ke kulit, membuatnya terasa lebih dingin dan terlihat lebih pucat atau lembap.
- Peningkatan Detak Jantung atau Palpitasi: Jantung mungkin berdetak lebih cepat dari biasanya sebagai usaha untuk mempertahankan tekanan darah yang cukup dan memompakan darah lebih efisien ke seluruh tubuh.
2. Gejala Kurang Darah (Anemia)
Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat atau hemoglobin yang cukup.
Akibatnya, kondisi ini menyebabkan jaringan tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang adekuat.
Gejala-gejalanya meliputi:
- Kelelahan Kronis atau Kelemahan Umum: Salah satu gejala paling umum dan sering terjadi karena otot dan organ tidak menerima cukup oksigen yang dibutuhkan untuk fungsi normal.
- Pucat atau Kuningnya Kulit: Penurunan jumlah hemoglobin, yang memberi darah warnanya yang merah, bisa menyebabkan kulit tampak pucat atau bahkan kekuningan.
- Kesulitan Bernapas atau Sesak Napas: Kamu mungkin merasa kekurangan napas karena tubuh berusaha untuk mendapatkan lebih banyak oksigen akibat kurangnya hemoglobin efisien.
- Palpitasi Jantung: Jantung mungkin bekerja lebih keras untuk memompakan darah yang kekurangan oksigen ke seluruh tubuh, yang bisa dirasakan sebagai detak jantung yang cepat atau tidak teratur.
- Dingin di Tangan dan Kaki: Sirkulasi yang tidak efisien dapat membuat tangan dan kaki terasa lebih dingin dari biasanya karena darah tidak mengalir efektif ke ekstremitas.
- Sakit Kepala: Kurangnya oksigen ke otak dapat menyebabkan sakit kepala yang persisten atau kronis.
Perbedaan Penyebab Darah Rendah dan Kurang Darah (Anemia)
Baik darah rendah dan kurang darah juga punya penyebab yang berbeda-beda:
1. Penyebab Darah Rendah (Hipotensi)
Hipotensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang mencakup:
- Dehidrasi: Dehidrasi dapat terjadi karena tidak cukup minum, berlebihan dalam aktivitas fisik, atau penyakit yang menyebabkan mual dan diare.
- Kondisi Jantung: Beberapa masalah kardiovaskular dapat menyebabkan tekanan darah turun. Contohnya: bradikardia, masalah katup jantung, hingga kegagalan jantung.
- Kekurangan Nutrisi: Kekurangan vitamin B12, asam folat, dan zat besi bisa menyebabkan penurunan produksi sel darah merah, yang bisa mempengaruhi tekanan darah.
- Efek Samping Obat-obatan: Obat tekanan darah tinggi, diuretik, serta obat-obat lain seperti antidepresan dan obat untuk penyakit Parkinson, bisa menyebabkan penurunan tekanan darah sebagai efek samping.
Agar lebih memahaminya, simak lebih dalam tentang Hipotensi – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatan berikut ini.
2. Penyebab Kurang Darah (Anemia)
Anemia dapat terjadi karena berbagai alasan, beberapa di antaranya adalah:
- Kekurangan Nutrisi: Kekurangan nutrisi adalah penyebab paling umum dari beberapa jenis anemia, terutama jika kekurangan zat besi, vitamin B12 dan asam folat.
- Penyakit Kronis: Kondisi seperti kanker, HIV/AIDS, dan penyakit ginjal kronis dapat mengganggu produksi sel darah merah. Misalnya, penyakit ginjal dapat mengurangi produksi hormon eritropoietin, yang memicu pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.
- Kehilangan Darah: Pendarahan yang berat dan berkepanjangan, seperti dari cedera, operasi, atau menstruasi yang sangat berat, dapat secara signifikan mengurangi jumlah sel darah merah dalam sirkulasi.
- Kondisi Genetik: Penyakit seperti thalasemia dan sickle cell anemia adalah penyakit keturunan yang mempengaruhi bentuk dan fungsi sel darah merah. Pada thalasemia, produksi salah satu atau lebih rantai globin yang membuat hemoglobin terganggu, sedangkan pada sickle cell anemia, sel-sel darah merah membentuk bentuk sabit yang tidak normal.
Cara Mengukur Hipotensi dan Anemia
Begini cara mengukur hipotensi ataupun mengidentifikasi anemia:
1. Mengukur Hipotensi
Tekanan darah diukur menggunakan sphygmomanometer, baik digital atau manual, untuk menentukan tekanan sistolik dan diastolik.
2. Mengukur Anemia
Tes darah lengkap (CBC) digunakan untuk mengukur level hemoglobin, jumlah sel darah merah, dan indeks lainnya yang memberikan gambaran kesehatan darah kamu.
Supaya lebih paham tentang anemia, simak informasi lengkap seputar Apa Itu Anemia? – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
Pengobatan Darah Rendah dan Kurang Darah
Karena penyebabnya berbeda, penanganan kedua kondisi ini juga berbeda:
1. Pengobatan Darah Rendah (Hipotensi)
Pengobatan untuk darah rendah atau hipotensi umumnya bertujuan untuk meningkatkan tekanan darah ke level yang cukup untuk mendukung fungsi organ vital. Berikut adalah beberapa pendekatan yang umum digunakan:
- Mengonsumsi Lebih Banyak Cairan dan Garam: Minum lebih banyak air dan mengonsumsi garam dapat membantu meningkatkan volume darah, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, pendekatan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi jantung atau ginjal.
- Obat-obatan: Beberapa obat dapat digunakan untuk meningkatkan tekanan darah. Misalnya, fludrocortisone yang bekerja dengan meningkatkan volume darah melalui retensi natrium dan air di ginjal, dan midodrine yang meningkatkan tonus pembuluh darah dan resistensi vaskular.
Stoking Kompresi: Memakai stoking kompresi dapat membantu mengurangi akumulasi darah di kaki dan meningkatkan aliran darah kembali ke jantung, yang dapat membantu mencegah penurunan tekanan darah terutama saat berdiri (hipotensi ortostatik).
Untuk mendapat saran penanganan yang tepat, ini 5 Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang Bisa Atasi Kondisi Darah Rendah untuk kamu hubungi.
2. Pengobatan Kurang Darah (Anemia)
Pengobatan anemia sangat tergantung pada penyebab dan jenis anemia yang diderita. Beberapa strategi umum meliputi:
- Suplemen Zat Besi atau Vitamin: Untuk anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, suplemen zat besi bisa sangat efektif. Anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau folat mungkin memerlukan suplemen atau suntikan vitamin ini untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sel darah merah.
- Pengobatan untuk Kondisi Medis yang Mendasari: Anemia sering kali merupakan gejala dari kondisi medis lain, seperti penyakit ginjal kronis atau inflamasi kronis. Mengobati kondisi yang mendasari ini sangat penting untuk mengatasi anemia. Misalnya, eritropoietin sintetis mungkin diberikan untuk pasien dengan penyakit ginjal untuk membantu produksi sel darah merah.
- Transfusi Darah atau Terapi Pengganti: Dalam kasus anemia yang parah atau jika anemia menyebabkan gejala yang mengancam kehidupan, transfusi darah mungkin diperlukan untuk mengembalikan level sel darah merah dengan cepat. Terapi pengganti lain, seperti transfusi sumsum tulang, mungkin juga dipertimbangkan dalam kasus-kasus tertentu seperti anemia aplastik parah.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun tekanan darah rendah seringkali tidak berbahaya, penting untuk mengetahui kapan harus mencari pertolongan medis.
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Pusing atau sakit kepala ringan yang sering terjadi
- Penglihatan kabur atau gelap sesaat
- Pingsan atau hilang kesadaran
- Napas cepat dan dangkal
- Denyut nadi lemah
- Kebingungan atau disorientasi
Selain itu, segera cari pertolongan medis jika tekanan darah rendah disebabkan oleh cedera, perdarahan, atau reaksi alergi yang parah.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab tekanan darah rendah dan memberikan penanganan yang tepat.
Menurut ahli, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, termasuk pengukuran tekanan darah, terutama jika memiliki faktor risiko atau mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius akibat tekanan darah rendah.
Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Low Blood Pressure – Hypotension
Healthline. Diakses pada 2025. Anemia
FAQ
1. Apa saja produk rekomendasi untuk mengatasi gejala darah rendah?
Untuk membantu menjaga kesehatan dan mengatasi gejala darah rendah, Halodoc menyediakan berbagai produk kesehatan yang bisa didapatkan dengan mudah:
- Suplemen Penambah Darah: Suplemen zat besi, vitamin B12, dan asam folat untuk mengatasi anemia yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
- Larutan Elektrolit: Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat dehidrasi, salah satu penyebab tekanan darah rendah.
- Vitamin dan Mineral: Mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan dan membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
Konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan rekomendasi produk yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.


