Ini Berbagai Gejala Klimakterium yang Bisa Terjadi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Desember 2023

"Selama fase klimakterium, seorang wanita mengalami berbagai perubahan hormon sehingga dapat menimbulkan berbagai gejala. Beberapa gejala yang dapat muncul, antara lain hot flashes, perubahan suasana hati dan penurunan libido."

Ini Berbagai Gejala Klimakterium yang Bisa TerjadiIni Berbagai Gejala Klimakterium yang Bisa Terjadi

Halodoc, Jakarta – Klimakterium adalah kondisi yang menggambarkan periode menuju menopause hingga setelah menopause. Pada fase ini, seorang wanita akan mengalami serangkaian perubahan fisik dan hormonal.

Nah, perubahan ini dapat menimbulkan berbagai gejala yang berkaitan dengan perubahan hormon. Ketahui gejalanya agar kamu bisa melakukan persiapan untuk mengatasinya.

Gejala Klimakterium

Berikut berbagai gejala klimakterium yang dapat terjadi:

1. Hot flashes 

Salah satu gejala paling umum dari klimakterium adalah hot flashes atau gejala panas mendadak.

Kondisi ini digambarkan sebagai perasaan tiba-tiba panas yang menjalar ke seluruh tubuh dan disertai keringat dingin serta ketidaknyamanan.

Penyebabnya karena fluktuasi hormon estrogen yang dapat memengaruhi pengaturan suhu tubuh.

2. Gangguan tidur

Mayoritas wanita mengalami kesulitan tidur selama klimakterium. Fluktuasi hormon, keringat malam, dan gejala panas mendadak dapat mengganggu pola tidur normal. 

Kurang tidur dapat berdampak pada kesejahteraan umum dan kesehatan mental.

Jadi usahakan mendapatkan waktu tidur yang cukup, setidaknya 7-9 jam setiap malamnya.

3. Perubahan suasana hati

Perubahan suasana hati, seperti iritabilitas, kecemasan, atau depresi, dapat menjadi bagian dari gejala klimakterium.

Fluktuasi hormon estrogen dapat memengaruhi neurotransmiter dalam otak, sehingga dapat memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan emosional.

Cobalah untuk berlatih teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk membantu mengurangi stres dan memperbaiki kesejahteraan emosional.

Konseling atau dukungan emosional juga dapat membantu mengatasi perubahan emosional dan mental yang terkait dengan transisi menopause.

4. Penurunan libido

Perubahan hormonal selama klimakterium juga dapat mempengaruhi hasrat seksual atau libido.

Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan penurunan lubrikasi vagina, yang dapat membuat hubungan seksual menjadi tidak nyaman.

Beberapa wanita mungkin mempertimbangkan terapi hormon untuk membantu mengelola berbagai gejala klimakterium, termasuk saat libido mereka jadi lebih rendah.

Namun, keputusan ini harus dibahas secara mendalam dengan dokter untuk mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.

5. Keringat malam

Selain hot flashes, keringat malam juga sering terjadi selama klimakterium.

Wanita mungkin terbangun dengan tubuh yang basah karena keringat yang berlebihan, yang dapat mengganggu kualitas tidur.

Nah, begini Cara Melewati Masa Menopause Tanpa Rasa Cemas.

6. Peningkatan risiko osteoporosis

Kehilangan hormon estrogen selama klimakterium dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, meningkatkan risiko osteoporosis. 

Kondisi ini membuat tulang lebih rentan mengalami patah tulang.

Tingkatkan asupan kalsium dan vitamin D untuk membantu menjaga kesehatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.

7. Penambahan berat badan

Beberapa wanita mengalami penambahan berat badan selama klimakterium. 

Perubahan hormonal dan penurunan metabolisme dapat memicu peningkatan berat badan, terutama lemak di area perut.

Menerapkan gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan olahraga teratur, dapat membantu mencegah penambahan berat badan.

8. Ketidaknyamanan pada jaringan vagina

Penurunan estrogen dapat menyebabkan penipisan dan kekeringan pada jaringan vagina.

Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit selama hubungan seksual.

9. Gangguan kognitif

Beberapa wanita juga mengalami gangguan kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi atau kehilangan memori ringan, selama klimakterium.

Meskipun belum sepenuhnya dipahami, fluktuasi hormon memang dapat memengaruhi fungsi kognitif.

10. Sensasi kedutan pada kulit

Sebagian wanita juga mengalami perubahan pada kulit, seperti sensasi kedutan atau kekeringan. Penurunan produksi kolagen dapat memengaruhi elastisitas kulit.

Jika mengalami gejala klimakterium yang mengganggu, jangan ragu menghubungi dokter di Halodoc atau untuk mendapatkan saran dan pengelolaan yang tepat.

Referensi:
North American Menopause Society (NAMS). Diakses pada 2023. Menopause Symptoms.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Menopause Symptoms and Causes.
Office on Women’s Health – U.S. Department of Health and Human Services. Diakses pada 2023. Menopause.