Ini Berbagai Langkah Pengobatan Glaukoma yang Bisa Dipilih
"Pengobatan glaukoma tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis glaukoma, tingkat keparahan, dan respons individu terhadap pengobatan. Beberapa opsinya, antara lain obat tetes mata, operasi laser atau operasi konvensional."

Halodoc, Jakarta – Glaukoma adalah penyakit mata yang dapat menyebabkan kerusakan saraf optik. Pemicunya adalah peningkatan tekanan intraokular (tekanan dalam mata).
Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan secara perlahan-lahan. Namun, ada beberapa langkah pengobatan glaukoma untuk mengelola kondisinya.
Langkah Pengobatan Glaukoma
Glaukoma memerlukan pendekatan yang komprehensif dalam pengelolaannya.
Pemilihan pengobatan bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis glaukoma, tingkat keparahan, dan respons individu terhadap pengobatan.
Berikut berbagai pengobatan glaukoma yang dapat dokter rekomendasikan:
1. Obat tetes mata
Penggunaan obat tetes mata adalah salah satu langkah pengobatan utama untuk glaukoma.
Obat ini berfungsi mengurangi tekanan intraokular dengan berbagai cara. Beberapa obat tetes mata yang biasa dokter resepkan, yaitu:
- Beta-blockers: Mengurangi produksi cairan mata.
- Prostaglandin analogs: Meningkatkan aliran cairan mata.
- Alpha agonists: Menurunkan produksi dan meningkatkan drainase cairan mata.
- Carbonic anhydrase inhibitors: Mengurangi produksi cairan mata.
Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dan menggunakan obat secara teratur untuk menjaga tekanan mata tetap dalam batas normal.
Jika mata terasa gatal dan kemarahan, berikut 11 Rekomendasi Obat Tetes Mata untuk Redakan Gatal dan Kemerahan.
2. Operasi laser
Opsi lain untuk mengobati glaukoma adalah operasi laser. Tindakan ini bisa menjadi pilihan jika obat tetes mata tidak cukup efektif.
Beberapa jenis operasi laser melibatkan:
- Trabeculoplasty argon laser: Meningkatkan drainase cairan mata.
- Iridotomy laser: Membuat lubang kecil pada iris untuk meningkatkan aliran cairan mata.
- Cyclophotocoagulation laser: Mengurangi produksi cairan mata.
Operasi laser sering menjadi prosedur poliklinik dan dapat membantu mengurangi tekanan mata.
3. Operasi konvensional
Beberapa kasus glaukoma memerlukan intervensi bedah konvensional. Operasi ini dapat melibatkan:
- Trabeculectomy: Membuat saluran buatan untuk meningkatkan drainase cairan mata.
- Implan Tube Shunt: Menempatkan tabung kecil untuk mengalirkan cairan mata ke tempat yang dapat menyerap.
Operasi ini biasanya dilakukan di ruang operasi dan memerlukan pemulihan yang lebih lama ketimbang operasi laser.
4. Obat oral
Selain obat tetes mata, dokter mungkin meresepkan obat oral untuk membantu mengelola tekanan mata.
Beberapa jenis obat oral yang dapat dokter resepkan termasuk carbonic anhydrase inhibitors atau beta-blockers.
Namun, obat oral mungkin memiliki efek samping sistemik dan perlu dipantau dengan cermat oleh dokter.
5. Terapi kombinasi
Dalam beberapa kasus, kombinasi berbagai jenis pengobatan dapat rekomendasikan untuk mengelola tekanan mata.
Terkadang, kombinasi obat tetes mata, obat oral, dan prosedur laser atau operasi dapat menjadi solusi yang efektif.
6. Pengukuran dan monitoring rutin
Pengukuran tekanan mata secara teratur sangat penting untuk memantau efektivitas pengobatan dan mengidentifikasi perubahan yang mungkin memerlukan penyesuaian rencana pengobatan.
Pemeriksaan rutin oleh dokter mata adalah bagian integral dari pengelolaan glaukoma.
7. Perubahan gaya hidup
Meskipun tidak dapat menggantikan pengobatan medis, perubahan gaya hidup dapat membantu mengelola glaukoma.
Gaya hidup yang dokter sarankan, antara lain:
- Olahraga teratur: Dapat membantu mengurangi tekanan mata.
- Menghindari posisi yang memicu peningkatan tekanan intraokular: Misalnya, menghindari posisi yang memblokir aliran keluar cairan mata saat tidur.
- Mengelola stres: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara stres dan peningkatan tekanan mata.
Itulah penjelasan mengenai langkah pengobatan glaukoma. Jika kamu memiliki pertanyaan lain tentang kondisi ini, jangan ragu menghubungi dokter di Halodoc!
Referensi:
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2024. Glaucoma.
National Eye Institute. Diakses pada 2024. Glaucoma.


