Penyakit Mata

Pengertian Penyakit Mata (Sakit Mata)
Mata adalah organ penglihatan yang sangat penting bagi kehidupan. Organ ini bekerja dengan cara mendeteksi cahaya di dalam pupil, difokuskan ke retina di belakang mata, lalu retina mengubahnya menjadi impuls saraf, dan dibawa ke otak melalui saraf optik.
Sebagian besar orang mungkin memiliki mata yang sehat sehingga dapat menerima pandangan yang jelas tentang dunia. Namun, sebagian lainnya mungkin mengalami masalah kesehatan mata. Misalnya mata merah, rabun, atau kelelahan. Beberapa penyakit mata mungkin bersifat sementara dan akan sembuh dengan sendirinya tanpa komplikasi. Namun, masalah mata yang datang tiba-tiba dan berlangsung serius sering kali memiliki gejala yang tiba-tiba juga.
Penyebab Penyakit Mata
Sama halnya dengan kesehatan tubuh lain, kesehatan mata juga perlu dijaga. Jika tidak, sakit mata bisa mengintai. Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui penyebab utama penyakit mata. Namun, kondisi ini dapat dipicu oleh sejumlah faktor. Berikut adalah sejumlah faktor yang dapat menjadi penyebab sakit mata antara lain:
1. Katarak
Katarak menyebabkan lensa mata menjadi berawan, sehingga penglihatan tampak kabur pada awalnya. Pengidap katarak biasanya kesulitan melihat di malam hari, peka terhadap cahaya, dan tidak bisa membedakan warna dengan jelas.
2. Glaukoma
Glaukoma mengikis dan merusak saraf optik yang menunjang penglihatan mata. Kerusakan saraf optik disebabkan oleh timbunan cairan dalam mata yang meningkatkan tekanan di dalam bola mata.
Ada dua jenis glaukoma, yaitu glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup. Keduanya bisa disebabkan oleh faktor usia, keturunan, komplikasi hipertensi pada mata, komplikasi diabetes, hingga penyakit mata tertentu seperti ablasi retina dan retinitis (infeksi peradangan retina).
3. Masalah Refraksi Mata
Masalah refraksi mata adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan cahaya masuk tidak terpusat langsung ke retina. Kelainan refraksi menyebabkan kebutaan sebesar 9,5 persen di Indonesia. Beberapa kelainan refraksi pada mata, yaitu rabun dekat, rabun jauh, astigmatisme, dan presbiopi.
4. Konjungtivitis (Mata Merah)
Konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata, dan menutupi bagian putih bola mata. Ketika pembuluh darah kecil di bagian konjungtiva mengalami peradangan, warna merah lebih terlihat dan menutupi bagian putih dari bola mata.
5. Pterigium
Pterigium adalah gangguan mata akibat adanya selaput lendir yang menutupi bagian putih mata. Penyakit mata ini sering terjadi akibat sering terpapar radiasi sinar matahari.
Adanya selaput lendir tersebut juga membuat mata seperti kelilipan benda asing. Gejalanya meliputi mata merah, pandangan kabur, serta mata yang terasa gatal atau panas.
6. Amblyopia (Mata Malas)
Amblyopia, atau mata malas, sering terjadi pada anak-anak. Penyakit mata ini terjadi ketika penglihatan pada salah satu mata berkurang karena mata dan otak tidak dapat bekerja sama dengan baik.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab mata malas atau amblyopia. Contohnya strabismus, ketidakseimbangan posisi kedua mata, rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme pada satu mata.
7. Strabismus
Strabismus adalah istilah untuk menggambarkan ketidakseimbangan posisi kedua mata, sehingga mata terlihat juling. Penyakit mata ini terjadi akibat kurangnya koordinasi antar mata, sehingga mata melihat ke arah yang berbeda dan tidak fokus secara bersamaan pada satu titik.
8. Buta Warna
Ketika seseorang tidak dapat melihat warna tertentu, atau tidak dapat membedakan beberapa warna, kemungkinan ia mengalami buta warna. Penyakit mata ini terjadi ketika sel-sel warna di mata (sel kerucut) tidak ada atau tidak berfungsi.
Saat paling parah, seseorang hanya bisa melihat dalam bayangan abu-abu, tapi kondisi ini jarang terjadi. Kebanyakan orang yang memiliki kondisi ini mendapatkannya sejak lahir. Namun, bisa juga terjadi akibat konsumsi obat-obatan dan penyakit tertentu.
9. Presbiopia
Penyakit mata ini terjadi ketika seseorang kehilangan kemampuan melihat objek dekat atau tulisan yang kecil. Setelah seseorang berusia 40 tahun atau lebih, biasanya perlu melihat bahan bacaan lebih jauh dari mata agar lebih mudah dibaca.
10. Mata Kering
Mata kering terjadi ketika mata tidak mampu menghasilkan air mata dalam jumlah cukup dan berkualitas. Seseorang mungkin merasa seperti ada sesuatu di dalam mata atau mengalami sensasi terbakar. Dalam kasus yang parah, kekeringan ekstrem dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Namun, hal tersebut jarang terjadi.
11. Alergi
Alergi mata juga dapat menjadi penyebab sakit mata secara umum. Kondisi ini terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap zat atau alergen (zat pemicu alergi) yang masuk ke mata. Ada sejumlah faktor yang dapat menjadi alergen penyebab alergi mata. Mulai dari makanan tertentu, polusi, asap, debu hingga penggunaan riasan pada area mata.
12. Cedera Mata
Cedera pada mata dapat terjadi akibat beberapa kondisi, meliputi:
- Masuknya benda atau partikel asing ke mata.
- Paparan bahan kimia, misalnya paparan sabun ketika mandi.
- Hantaman benda tumpul, luka tusuk pada mata, atau cedera akibat terjatuh.
Cedera pada mata ada yang bersifat ringan dan berat. Pada kasus yang ringan, cedera mata umumnya hanya menimbulkan nyeri dan kemerahan pada mata, serta mata berair. Kendati demikian, cedera mata berat membutuhkan penanganan dari dokter.
Faktor Risiko Penyakit Mata
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena penyakit mata, yaitu:
- Penggunaan gawai berlebihan. Sinar biru dari gawai yang digunakan berlebihan dapat menyebabkan mata kelelahan atau mata kering. Kebiasaan ini akan berdampak lebih buruk pada anak berusia di bawah 18 tahun.
- Pola hidup yang tidak sehat. Misalnya, kurang mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Contohnya seperti wortel, sayuran berwarna hijau, buah-buahan, dan ikan yang mengandung omega-3 tinggi.
- Penggunaan lensa kontak. Jika digunakan terlalu lama dan tidak dijaga kebersihannya, penggunaan lensa kontak dapat meningkatkan risiko penyakit mata, khususnya mata merah.
- Usia. Semakin tua usia seseorang, maka semakin menurun pula kualitas fungsi mata.
- Genetik. Beberapa penyakit mata bisa diturunkan.
- Penyakit tertentu. Penyakit seperti diabetes atau tumor memiliki komplikasi yang mempengaruhi penglihatan.
Gejala Penyakit Mata
Sakit mata kerap menghambat aktivitas pengidapnya. Sebab, Sakit mata umumnya menimbulkan berbagai gejala yang menyebabkan ketidaknyaman. Adapun gejala umum dari sakit mata adalah:
- Mata merah.
- Terasa nyeri.
- Gatal.
- Kering.
- Berair.
- Pandangan kabur atau berbayang.
- Kepala terasa pusing saat memfokuskan titik penglihatan pada satu objek.
Jika merasakan gejala-gejala di atas dengan intensitas yang cukup mengganggu aktivitas, segera hubungi dokter spesialis di Halodoc✔️ untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Klik gambar di bawah ini.

Diagnosis Penyakit Mata
Sakit mata perlu mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan dari dokter spesialis mata. Untuk mendiagnosis, dokter akan menelusuri riwayat kesehatan dan keluhan pada mata yang dialami untuk mengetahui faktor penyakit mata dan seberapa berat gejalanya.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik meliputi:
- Uji ketajaman penglihatan.
- Tes lapangan pandang.
- Pemeriksaan tekanan bola mata atau tes tonometri.
- tes slit lamp.
Pengobatan Penyakit Mata
Pengobatan sakit mata akan bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Ada sakit mata ada yang bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi ada juga sakit mata yang memerlukan penanganan dokter. Bila penyebab sakit mata adalah akibat dari infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan obat tetes atau salep mata antibiotik.
Namun, jika penyebab sakit mata adalah galukoma, dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan tekanan bola mata pengidapnya. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan operasi jika perawatan menggunakan obat tak membuahkan hasil.
Selain dengan pengobatan medis dari dokter, pengidap sakit mata juga dapat meringankan keluhan kondisi ini dengan cara dan bahan alami, seperti:
1. Menggunakan larutan saline
Cara mengobati sakit mata dengan bahan alami pertama adalah menggunakan larutan garam atau saline. Sebab, garam memiliki sifat antibakteri yang dapat menghilangkan kuman penyebab infeksi mata. Menariknya lagi, garam juga efektif untuk mengatasi mata yang kering dan membersihkan organ tersebut.
Karena itu, cobalah untuk meneteskan larutan garam pada mata yang terinfeksi. Untuk intensitasnya, kamu dapat meneteskan larutan garam sebanyak tiga sampai empat kali sehari dan keringkan secara hati-hati menggunakan tisu. Pastikan untuk menghindari menggosok mata dengan tangan kotor. Lantaran hal ini bisa memperburuk gejala.
2. Menggunakan Kompres Dingin
Menggunakan kompres dingin juga dapat membantu meringankan gejala sakit mata. Khususnya pada kelopak mata yang memar dan bengkak. Untuk melakukannya, kamu perlu merendam kain handuk dalam air dingin selama beberapa waktu. Setelahnya, kamu bisa mengompres kelopak mata yang memar sekitar 10 hingga 15 menit.
3. Mengompres Mata dengan Kantung Teh
Kamu juga bisa menggunakan kantung teh hijau, hitam atau chamomile untuk mengompres mata yang sakit. Alasannya, teh memiliki kandungan antioksidan yang cukup efektif untuk meringankan gejala sakit mata. Contohnya seperti mata merah, kering dan bengkak.
Untuk melakukannya, kamu dapat mendinginkan kantung teh yang basah selama beberapa saat. Kemudian, kompres bagian mata yang sakit sebanyak dua sampai tiga kali sehari selama 20 hingga 30 menit.
4. Kompres Hangat
Selayaknya kompres dingin, kompres hangat juga dapat membantu meringankan gejala sakit mata. Contohnya seperti mata kering, merah atau bengkak. Namun, mengompres mata dengan kompres hangat juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan membuat otot mata menjadi lebih rileks.
Komplikasi Penyakit Mata
Terdapat beberapa komplikasi kondisi ini yang perlu diwaspadai. Komplikasi yang timbul bisa berbeda-beda berdasarkan penyakit yang mendasari. Contohnya:
- Katarak: jika tidak segera diobati, katarak bisa menjadi “hyper-mature”, suatu kondisi yang membuatnya lebih sulit dihilangkan. Kondisi terburuk yang bisa terjadi yaitu kebutaan total.
- Glaukoma: kondisi glaukoma menyebabkan kehilangan penglihatan permanen ataupun kebutaan.
- Amblyopia: komplikasi yang bisa dialami amblyopia yaitu kebutaan, mata tidak sejajar, dan penglihatan sentral.
- Konjungtivitis: komplikasi berupa peradangan pada kornea yang mempengaruhi penglihatan.
- Buta warna: komplikasi terasa selama pengalaman belajar atau melihat yang jadi tidak maksimal.
- Mata kering: komplikasi dapat berupa infeksi mata, kerusakan pada permukaan mata, dan kualitas hidup menurun.
Hal yang perlu kamu ingat, penyakit mata yang tidak ditangani segera atau tidak mendapatkan perawatan bisa menyebabkan kebutaan atau kerusakan permanen.
Pencegahan Penyakit Mata
Kesehatan mata perlu dijaga untuk meminimalisir risiko penyakit mata. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata:
- Rutin memeriksa mata, setidaknya enam bulan sekali.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Sayuran berdaun hijau, salmon, tuna, telur, kacang-kacangan, bluberi, blackberry, dan jeruk jika dikonsumsi secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan mata.
- Jangan terlalu lama menatap gadget, termasuk ponsel, televisi, dan laptop.
- Berhenti merokok. Jika kamu adalah perokok dan ingin berhenti, baca lebih lanjut caranya pada: Ini Cara Berhenti Merokok Secara Aman dan Permanen.
- Bersihkan riasan wajah sebelum tidur.
- Rajin berolahraga, setidaknya 10-30 menit setiap hari.
- Ketahui faktor risiko penyakit mata. Termasuk usia, riwayat keluarga dengan penyakit mata, latar belakang kondisi kesehatan lain (seperti darah tinggi atau diabetes).
- Lindungi mata. Kenakan kacamata hitam, bahkan di hari mendung untuk melindungi mata dari sinar UVA dan UVB. Kenakan kacamata pelindung yang tepat saat berolahraga atau saat mengerjakan pekerjaan yang berisiko.
Cara menjaga kesehatan mata juga dapat dilakukan dengan tidak mengabaikan berbagai masalah pada mata. Jika terasa seperti ada butiran pasir di mata, bilas dengan air bersih.
Bila mata terasa gatal atau berubah merah, atasi dengan obat tetes mata atau kompres dingin. Segera periksakan ke dokter mata jika mengalami gejala-gejala di atas, atau ketika mata terasa sakit, bengkak, sensitif terhadap cahaya, bintik-bintik gelap mengambang ketika melihat, atau setiap kali tidak dapat melihat secara normal.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu mengalami keluhan gejala yang mengarah ke sakit mata, sebaiknya jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2023. An Introduction to Eyes and How They Work
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Common Eye Disorders and Diseases.
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2023. Eye Health A-Z.
WebMD. Diakses pada 2023. Top Causes of Eye Problems.
Very Well Health. Diakses pada 2023. Common Eye Problems: Causes and Treatment.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Common Eye Diseases and Vision Problems.
Diperbarui pada 31 Mei 2023.
Topik Terkini
Artikel Terkait





