Ini Cara Membuat Anak yang Perlu Diketahui Pasangan Suami Istri
Gaya hidup tertentu hingga posisi seks bisa memengaruhi.

DAFTAR ISI
- Persiapan Penting Sebelum Memulai Program Hamil
- Cara Membuat Anak untuk Pasutri Ketahui
- Posisi Berhubungan Intim yang Mendukung Kehamilan
- Waktu Terbaik Berhubungan Intim agar Cepat Hamil
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembuahan
- Masalah Kesuburan yang Sering Terjadi
- Hubungi Dokter Ini Jika Sedang Merencanakan Kehamilan
- Apa Kata Riset?
Setiap pasangan suami istri umumnya menginginkan kehadiran anak dalam rumah tangga. Namun, tidak sedikit yang memahami bagaimana cara membuat anak.
Padahal, banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan proses membuat anak. Mulai dari gaya hidup, kondisi kesehatan, dan masa subur wanita.
Jika kamu dan pasangan sedang berusaha membuat anak, simak informasi berikut ini!
Persiapan Penting Sebelum Memulai Program Hamil
Buat kamu dan pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan sejak awal.
Persiapan ini bertujuan untuk meningkatkan peluang hamil sekaligus memastikan kondisi tubuh kamu dan pasangan dalam keadaan optimal untuk menyambut kehadiran Si Kecil.
1. Periksakan kesehatan ke dokter
Langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, seperti tes darah, cek hormon, atau pemeriksaan organ reproduksi.
Hasilnya akan menjadi dasar saran medis yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu dan pasangan.
2. Jaga asupan makanan seimbang
Konsumsi makanan bergizi menjadi kunci utama. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, asam folat, protein, omega-3, dan vitamin lainnya yang dibutuhkan untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat.
3. Lakukan aktivitas fisik secara rutin
Menjaga kebugaran tubuh juga penting. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau renang setidaknya 3–4 kali dalam seminggu untuk membantu menjaga berat badan ideal dan menyeimbangkan hormon.
4. Hindari rokok dan minuman beralkohol
Kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol bisa menurunkan kesuburan, baik pada pria maupun wanita.
Jadi, penting untuk menghentikan kebiasaan tersebut jika kamu sedang merencanakan kehamilan.
5. Kelola stres dengan baik
Tingkat stres yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi.
Temukan cara yang tepat untuk relaksasi, seperti meditasi, membaca buku, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama pasangan.
Cara Membuat Anak untuk Pasutri Ketahui
Berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan pasutri untuk membuat anak:
1. Pahami siklus menstruasi dan masa subur
Memahami siklus menstruasi istri sangat penting. Pasalnya, masa subur (ovulasi) adalah saat terbaik untuk terjadinya pembuahan.
Pada wanita yang memiliki siklus 28 hari, ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Nah, saat itulah periode terbaik untuk berhubungan.
Untuk meningkatkan peluang kehamilan, wanita bisa memanfaatkan alat pengukur ovulasi.
Kamu juga memonitor tanda-tanda fisik, seperti suhu basal tubuh dan lendir serviks untuk mengidentifikasi waktu ini.
Intip informasi seputar Program Kehamilan – Panduan dan Informasi Lengkapnya.
2. Frekuensi dan posisi berhubungan
Berhubungan setiap 2-3 hari sekali selama masa subur dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Posisi tertentu, seperti posisi misionaris, dianggap mampu membantu sperma lebih mudah mencapai sel telur.
Meski belum ada penelitian pasti tentang posisi berhubungan, beberapa ahli menyarankan posisi yang melawan gravitasi untuk membantu perjalanan sperma.
3. Rawat kesehatan organ reproduksi
Menjaga kebersihan area intim, menghindari infeksi menular seksual, dan melakukan skrining kesehatan secara rutin adalah langkah penting untuk menjaga kesuburan kamu dan pasangan.
4. Tambahkan suplemen pendukung kehamilan
Konsumsi suplemen seperti asam folat sebelum dan selama program hamil sangat disarankan.
Asam folat membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin dan mendukung pembentukan DNA.
5. Perhatikan kualitas sperma dan sel telur
Kondisi sperma yang sehat sangat penting untuk pembuahan.
Suami sebaiknya menghindari pakaian ketat, suhu panas berlebih di area genital, dan paparan bahan kimia berbahaya.
Sebab, hal-hal tersebut dapat menurunkan kualitas sperma.
Selain itu, mengonsumsi vitamin, terutama vitamin C dan E, juga dapat membantu memperbaiki kualitas sperma.
Ketahui lebih lanjut tentang Apa Itu Kesuburan? Faktor Pendukung dan Cara Meningkatkannya berikut ini.
6. Hindari stres
Stres kronis dapat mengganggu fungsi hormon yang penting untuk ovulasi dan produksi sperma.
Cobalah teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan kegiatan santai lainnya untuk mengurangi stres.
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi juga penting agar tubuh dan pikiran lebih tenang.
Dengan begitu, hal-hal ini bisa meningkatkan kesuburan.
7. Hentikan rokok dan alkohol
Menghindari rokok dan alkohol adalah langkah utama untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Nikotin pada rokok dapat memengaruhi ovarium, sementara alkohol dapat menurunkan kualitas sperma.
Bahkan pada tingkat konsumsi rendah, alkohol dapat memengaruhi siklus menstruasi dan mengurangi peluang kehamilan.
Pasangan yang serius ingin memiliki anak sebaiknya berhenti dari kebiasaan ini.
8. Konsultasi dengan dokter
Bagi pasangan yang telah mencoba selama 6 hingga 12 bulan tanpa hasil, sebaiknya berkonsultasi dokter spesialis.
Mereka dapat membantu mengidentifikasi masalah kesuburan dan memberikan penanganan yang tepat untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Posisi Berhubungan Intim yang Mendukung Kehamilan
Meskipun belum ada bukti ilmiah yang secara pasti menunjukkan posisi tertentu bisa langsung meningkatkan peluang hamil, beberapa posisi berhubungan intim dianggap lebih efektif karena memungkinkan penetrasi yang lebih dalam sehingga mempermudah sperma mendekati leher rahim.
Semakin dekat sperma dengan leher rahim, maka semakin besar pula peluangnya untuk mencapai sel telur.
Berikut ini beberapa posisi yang bisa kamu coba bersama pasangan:
1. Misionaris (Pria di atas)
Posisi klasik ini memungkinkan sperma masuk lebih dalam ke dalam vagina, sehingga memudahkan perjalanan menuju leher rahim.
Misionaris juga membuat tubuh wanita berada dalam posisi lebih datar, sehingga dipercaya bisa membantu sperma bertahan lebih lama di dalam rahim.
2. Woman on Top (Wanita di atas)
Meskipun penetrasi mungkin tidak sedalam posisi misionaris, posisi ini memberi kamu kendali atas sudut dan kedalaman penetrasi.
Selain itu, orgasme pada wanita dipercaya bisa membantu kontraksi rahim yang mendorong sperma menuju sel telur. Jadi, posisi ini tetap bisa memberikan manfaat tambahan untuk program hamil.
3. Doggy Style (Dari Belakang)
Posisi ini memungkinkan penetrasi yang cukup dalam dan posisi alami tubuh juga membuat arah sperma lebih dekat dengan mulut rahim.
Bagi sebagian pasangan, posisi ini juga terasa lebih nyaman dan menyenangkan.
Setelah berhubungan intim, kamu bisa tetap berbaring selama sekitar 10–15 menit agar gravitasi membantu sperma tetap berada dalam saluran reproduksi dan tidak langsung keluar dari vagina.
Meski belum terbukti secara ilmiah, tips ini banyak disarankan secara praktis oleh para ahli fertilitas.
Waktu Terbaik Berhubungan Intim agar Cepat Hamil
Agar peluang kehamilan semakin tinggi, penting untuk mengetahui kapan tubuh sedang berada dalam masa subur.
Masa subur adalah periode ketika sel telur dilepaskan dari ovarium (ovulasi) dan siap dibuahi oleh sperma.
Kapan Masa Subur Terjadi?
Masa ovulasi umumnya terjadi sekitar 12–14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Pada wanita dengan siklus menstruasi teratur (sekitar 28 hari), ovulasi biasanya jatuh pada hari ke-14.
Namun, untuk kamu yang memiliki siklus tidak teratur, menentukan masa subur mungkin memerlukan sedikit usaha lebih. Simak informasi lengkap tentang Apa Itu Kesuburan? Faktor Pendukung dan Cara Meningkatkan.
Cara Mengetahui Masa Subur
Untuk membantu mengenali kapan masa subur terjadi, kamu bisa menggunakan beberapa metode berikut:
- Tes Ovulasi: Alat ini bisa kamu beli di apotek dan cara penggunaannya mirip dengan test pack kehamilan. Tes ini mendeteksi lonjakan hormon LH yang menandakan ovulasi akan terjadi dalam 12–36 jam.
- Suhu Basal Tubuh (BBT): Suhu tubuh kamu akan sedikit meningkat (sekitar 0,2–0,5°C) setelah ovulasi. Dengan mencatat suhu tubuh setiap pagi, kamu bisa melihat pola perubahan suhu dari siklus ke siklus.
- Perubahan Lendir Serviks: Saat mendekati ovulasi, lendir serviks akan menjadi lebih jernih, licin, dan elastis (mirip putih telur), yang menandakan tubuh sedang berada dalam masa subur.
Frekuensi Ideal Berhubungan Intim
Berhubungan intim setiap 2–3 hari sekali, terutama di masa subur, akan membantu memastikan sperma selalu tersedia di saluran reproduksi saat ovulasi terjadi.
Sperma bisa bertahan hingga 5 hari dalam tubuh wanita, jadi kamu tidak harus selalu berhubungan tepat pada hari ovulasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembuahan
Agar proses pembuahan bisa terjadi dengan sukses, ada banyak faktor yang berperan dari kedua belah pihak, baik dari pria maupun wanita.
Memahami faktor-faktor ini bisa membantu kamu dan pasangan dalam menjalani program kehamilan secara lebih terarah.
1. Usia
Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi kesuburan adalah usia. Pada wanita, kemampuan untuk hamil secara alami cenderung menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35 tahun.
Hal ini disebabkan oleh penurunan kualitas dan jumlah sel telur. Sementara pada pria, meskipun tidak secepat wanita, kualitas sperma juga bisa menurun seiring usia.
Hal ini yang memengaruhi kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.
2. Gaya Hidup
Kebiasaan hidup yang tidak sehat dapat mengganggu sistem reproduksi. Merokok, mengonsumsi alkohol, dan penggunaan narkoba dapat mengganggu keseimbangan hormon.
Kebiasaan tersebut juga bisa merusak sel telur atau sperma, bahkan menurunkan libido.
Jadi, jika kamu sedang dalam program hamil, ada baiknya menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut.
3. Berat Badan
Berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa memengaruhi kesuburan. Pada wanita, ketidakseimbangan berat badan bisa mengganggu siklus ovulasi.
Sementara pada pria, obesitas dapat menurunkan kadar testosteron dan memengaruhi kualitas sperma.
4. Kesehatan Tubuh Secara Umum
Penyakit kronis seperti diabetes, gangguan tiroid, dan kondisi autoimun dapat mengganggu fungsi hormon dan sistem reproduksi.
Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa berdampak pada kesuburan. Jika kamu memiliki penyakit tertentu, pastikan berkonsultasi dengan dokter mengenai rencana kehamilan.
5. Gangguan Reproduksi
Masalah pada sistem reproduksi juga menjadi penyebab umum kesulitan hamil.
Pada wanita, kondisi seperti endometriosis, PCOS (sindrom ovarium polikistik), atau penyumbatan tuba falopi bisa menghambat pertemuan antara sperma dan sel telur.
Sedangkan pada pria, gangguan produksi sperma atau hambatan di saluran sperma bisa mengurangi kemungkinan pembuahan.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), gangguan kesuburan memengaruhi jutaan pasangan di seluruh dunia.
amun, kabar baiknya adalah banyak kondisi tersebut bisa diatasi atau dikelola dengan bantuan medis yang tepat.
Pemeriksaan dini dan pengobatan sesuai kondisi adalah kunci untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Fakta Tentang Peluang Kehamilan
Sel telur hanya hidup sekitar 1–2 hari setelah ovulasi. Jadi, peluang terbesar untuk hamil hanya terjadi dalam jendela waktu yang sangat sempit setiap siklus menstruasi, meskipun sperma bisa bertahan hingga 5 hari di dalam tubuh wanita.
Masalah Kesuburan yang Sering Terjadi
Kesuburan bisa dipengaruhi oleh berbagai kondisi medis yang berbeda pada pria dan wanita. Berikut ini beberapa gangguan kesuburan yang umum ditemui:
Masalah Kesuburan pada Wanita
- PCOS (Polycystic Ovary Syndrome): Gangguan hormonal yang menyebabkan ovulasi tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali.
- Endometriosis: Pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim yang dapat merusak organ reproduksi.
- Penyakit Radang Panggul: Infeksi pada saluran reproduksi yang dapat menyebabkan kerusakan pada tuba falopi.
- Gangguan Ovulasi: Ketidakteraturan dalam pelepasan sel telur, baik karena stres, berat badan, atau ketidakseimbangan hormon.
- Sumbatan Tuba Falopi: Tuba falopi yang tersumbat membuat sperma sulit mencapai sel telur, atau menghambat perjalanan embrio ke rahim.
Masalah Kesuburan pada Pria
- Jumlah Sperma Rendah: Kondisi ketika produksi sperma lebih sedikit dari normal, mengurangi peluang pembuahan.
- Motilitas Sperma Rendah: Sperma yang bergerak lambat atau tidak efektif dalam mencapai sel telur.
- Morfologi Abnormal: Bentuk sperma yang tidak normal dapat memengaruhi kemampuannya untuk membuahi sel telur.
- Varikokel: Pembesaran pembuluh darah di skrotum yang bisa meningkatkan suhu di testis dan mengganggu produksi sperma.
- Infeksi Saluran Reproduksi: Infeksi seperti klamidia atau gonore dapat merusak sistem reproduksi pria dan menurunkan kualitas sperma.
Hubungi Dokter Ini Jika Sedang Merencanakan Kehamilan
Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan kehamilan, kamu bisa menghubungi dokter spesialis obgyn di Halodoc.
Dokter spesialis obgyn di Halodoc sudah berpengalaman selama bertahun-tahun, sehingga mereka mampu memberikan saran terkait masalah yang kamu alami.
Mereka juga telah menerima ulasan yang baik dari pasien-pasien sebelumnya yang sudah mereka tangani.
Berikut ini daftar rekomendasinya:
1. dr. Marsell Phang Sp.OG

Dokter Marsell Phang Sp.OG adalah seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018.
Saat ini, dr. Marsell Phang Sp.OG berpraktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7111301423133574.
Memiliki pengalaman selama 13 tahun, dr. Marsell Phang Sp.OG dapat kamu percayai dalam memberikan tips seputar menstruasi, kesuburan, program hamil, keluarga berencana, kesehatan kandungan, kehamilan berisiko tinggi dan penyakit kelamin.
Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
2. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG

Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG telah memperoleh gelar dokternya dari Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2015 dan 2022.
Kini, ia membuka praktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan juga terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7121301322172530.
Berbekal pengalaman 9 tahun, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG siap menjawab pertanyaan kamu seputar menstruasi, kesuburan, program hamil, keluarga berencana, kesehatan kandungan, kehamilan berisiko tinggi dan penyakit kelamin.
Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!
Apa Kata Riset?
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction meneliti dampak stres psikologis pada fungsi reproduksi. Hasilnya:
- Ditemukan bahwa stres psikologis yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi pada pria dan wanita.
- Pada wanita, stres dapat memengaruhi ovulasi dan siklus menstruasi, sementara pada pria, stres dapat menurunkan kualitas sperma dan mengurangi produksi testosteron.
- Selain itu, stres psikologis juga dapat memengaruhi gaya hidup dan perilaku yang berkaitan dengan kesuburan.
- Misalnya, orang yang mengalami stres cenderung kurang tidur, kurang berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat, yang semuanya dapat memengaruhi kesuburan.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental dan emosional adalah bagian penting dari program hamil yang sukses.
Jika kamu dan pasangan ingin berkonsultasi tentang cara membuat anak, hubungi dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Halodoc saja.
Mereka bisa memberikan tips-tips meningkatkan kesuburan serta meresepkan suplemen terbaik.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!


