Ini Cara Mengatasi Nyeri Saat Kencing Terakhir yang Efektif
Nyeri saat kencing bisa dipicu oleh stres, perubahan hormon, atau kebersihan yang tidak terjaga.

DAFTAR ISI
- Nyeri Saat Buang Air Kecil Terakhir, Apa Artinya?
- Gejala yang Menyertai Nyeri Saat Buang Air Kecil Terakhir
- Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil Terakhir
- Begini Cara Mengatasi Nyeri Saat Kencing Terakhir
- Pencegahan Nyeri Saat Buang Air Kecil
- Apa Kata Riset?
- Kapan Harus ke Dokter?
- Konsultasikan Masalah Buang Air Kecil ke Dokter Ini
Nyeri saat kencing atau disuria adalah masalah yang sering dialami oleh banyak orang, terutama pada wanita.
Kondisi ini bisa terasa sangat mengganggu dan menyakitkan, terutama ketika rasa sakit terjadi saat atau setelah buang air kecil.
Nyeri tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, hingga gangguan pada saluran reproduksi.
Mengatasi nyeri saat kencing tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab pasti dari rasa sakit tersebut agar bisa mengambil langkah penanganan yang tepat.
Nyeri Saat Buang Air Kecil Terakhir, Apa Artinya?
Nyeri saat buang air kecil, atau dalam istilah medis disebut disuria, adalah rasa tidak nyaman, perih, atau bahkan sensasi seperti terbakar yang muncul saat kamu mengeluarkan urine.
Kondisi ini cukup umum dan bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan, mulai dari infeksi ringan hingga masalah yang lebih serius.
Rasa sakit ini bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang merasakan sensasi seperti terbakar, ditusuk, atau nyeri tumpul. Tingkat keparahannya pun bervariasi, mulai dari ringan hingga parah.
Khusus untuk nyeri yang terasa di akhir buang air kecil, kondisi ini sering membuat kamu merasa sangat tidak nyaman, bahkan bisa menimbulkan kecemasan. Biasanya, rasa sakit muncul paling intens ketika aliran urine hampir selesai.
Gejala yang Menyertai Nyeri Saat Buang Air Kecil Terakhir
Selain rasa sakit di akhir proses buang air kecil, ada beberapa gejala lain yang mungkin kamu alami bersamaan, seperti:
- Kamu merasa ingin buang air kecil lebih sering, meski kandung kemih tidak terlalu penuh.
- Dorongan untuk buang air kecil bisa datang tiba-tiba dan terasa sangat kuat, sulit untuk ditahan.
- Urine bisa tampak lebih keruh dari biasanya, atau bahkan mengandung bercak darah.
- Nyeri di panggul atau perut bagian bawah.
- Jika disertai infeksi yang lebih serius, kamu bisa mengalami demam atau menggigil sebagai tanda tubuh sedang melawan infeksi.
Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil Terakhir
Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan rasa sakit di akhir buang air kecil, di antaranya:
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Ini adalah penyebab paling umum. ISK terjadi ketika bakteri menginfeksi saluran kemih, menyebabkan peradangan dan rasa nyeri saat buang air kecil.
2. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Penyakit seperti klamidia dan gonore bisa menyebabkan peradangan pada uretra, yang memicu rasa sakit saat buang air kecil.
3. Batu Saluran Kemih
Batu ginjal atau batu di saluran kemih bisa menyebabkan iritasi saat melewati saluran kemih, menimbulkan rasa sakit.
4. Prostatitis
Peradangan pada kelenjar prostat (pada pria) juga bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil, disertai gejala lain seperti sering buang air kecil.
5. Vaginitis
Pada wanita, peradangan pada vagina dapat menyebabkan sensasi nyeri saat buang air kecil, disertai gatal, keputihan abnormal, atau bau tidak sedap.
6. Iritasi karena bahan kimia
Penggunaan produk tertentu seperti sabun berpewangi, pembersih kewanitaan, atau parfum tertentu bisa menyebabkan iritasi pada saluran kemih.
7. Sindrom Nyeri Kandung Kemih (Interstitial Cystitis)
Ini adalah kondisi kronis yang menyebabkan rasa nyeri di kandung kemih dan panggul, sering disertai keinginan buang air kecil yang terus-menerus.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, infeksi saluran kemih (ISK) menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup sering terjadi di Indonesia, khususnya pada wanita.
Hal ini karena saluran kemih wanita lebih pendek dibandingkan pria, sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih.
Cek Infeksi Saluran Kemih Bisa Dilakukan di Rumah
Untuk mendeteksi apakah kamu mengalami infeksi saluran kemih atau tidak, kamu bisa melakukan skrining kesehatan di rumah.
Kamu tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit karena saat ini Halodoc Homecare menyediakan layanan Cek Infeksi Saluran Kemih yang tersedia di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Denpasar.
Layanan ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
- Tak perlu repot keluar rumah.
- Tak perlu antre.
- Hemat waktu dan biaya.
- Tenaga kesehatan profesional dan responnya cepat.
- Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
- Sampel diambil secara aman dan steril.
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harga cek infeksi saluran kemih dimulai dari Rp299.000,-. Kamu juga bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
- Setelah tes, kamu bisa mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.
Booking Cek Infeksi Saluran Kemih Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Ayo, lakukan cek infeksi saluran kemih di Halodoc Homecare sekarang juga!
Prosesnya praktis, akurat, dan bebas repot karena petugas kesehatannya akan langsung datang ke rumahmu.
Begini Cara Mengatasi Nyeri Saat Kencing Terakhir
Nyeri saat kencing terakhir bisa sangat mengganggu kenyamanan. Biasanya, rasa sakit ini disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK), iritasi, atau peradangan pada saluran kencing.
Namun, ada berbagai cara yang bisa kamu coba untuk meredakan nyeri saat buang air kecil.
Berikut beberapa langkah yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut:
1. Hindari menahan buang air kecil
Menahan buang air kecil bisa memperburuk rasa sakit yang kamu alami.
Ketika kamu menunda buang air kecil, urin yang tertahan di dalam kandung kemih bisa meningkatkan tekanan pada dinding kandung kemih dan saluran kemih, yang dapat memperburuk iritasi.
Selain itu, bakteri dalam urine yang tertahan bisa berkembang biak dengan cepat, menyebabkan infeksi.
Oleh karena itu, segera buang air kecil saat merasa ingin melakukannya, untuk mencegah infeksi dan mengurangi ketidaknyamanan.
2. Selalu hidrasi tubuh
Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik sangat penting dalam mengatasi nyeri saat kencing.
Ketika kamu banyak minum, urin menjadi lebih encer dan bisa membantu mengurangi iritasi pada saluran kemih.
Air juga membantu “mencuci” saluran kemih, membuang racun, dan mengurangi risiko infeksi saluran kemih.
Pastikan untuk mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup, yaitu 8 gelas setiap harinya.
3. Terapi air hangat
Terapi air hangat adalah cara sederhana yang sangat efektif untuk meredakan nyeri di area genital dan panggul.
Cobalah duduk dalam bak mandi yang diisi air hangat selama sekitar 15-20 menit.
Air hangat membantu merilekskan otot-otot panggul yang tegang, mengurangi peradangan, dan memberikan kenyamanan.
Jika tidak memiliki bak mandi, kamu juga bisa menggunakan wadah besar yang diisi air hangat untuk duduk di atasnya, yang dapat memberikan efek serupa.
4. Gunakan kompres hangat
Kompres hangat bisa menjadi alternatif terapi yang efektif untuk meredakan nyeri.
Cukup rendam kain bersih dalam air hangat, peras, dan tempelkan pada area perut bagian bawah atau sekitar panggul.
Panas dari kompres akan membantu melemaskan otot-otot yang tegang, meningkatkan aliran darah ke area yang teriritasi, dan meringankan nyeri yang kamu rasakan.
Lakukan cara ini beberapa kali sehari untuk hasil yang lebih baik.
5. Jauhi minuman bersoda dan beralkohol
Minuman bersoda dan alkohol dapat mengiritasi saluran kemih dan memperburuk gejala nyeri saat kencing.
Kandungan asam atau karbonasi pada minuman ini bisa mengganggu keseimbangan pH saluran kemih, yang menyebabkan rasa terbakar atau sakit.
Sebaiknya, hindari konsumsi minuman bersoda, alkohol, dan juga kopi, yang bisa memengaruhi kesehatan saluran kemih dan memperparah gejala yang sudah ada.
6. Rutin mengganti pembalut
Bagi wanita yang sedang menstruasi, penting untuk mengganti pembalut secara teratur untuk mencegah iritasi pada kulit dan daerah genital.
Pembalut yang kotor dapat menambah kelembapan dan menciptakan lingkungan yang ideal untuk berkembangnya bakteri.
Alhasil, ini akan memperburuk infeksi saluran kemih dan menyebabkan nyeri.
Pilih pembalut yang lembut dan bebas pewangi, serta ganti setiap beberapa jam sekali agar tetap bersih dan nyaman.
7. Konsumsi jus cranberry
Buah cranberry mengandung senyawa proanthocyanidin yang membantu mencegah bakteri menempel pada dinding saluran kemih.
Mengonsumsi jus cranberry secara teratur, tanpa tambahan gula, dapat membantu menjaga saluran kemih tetap bersih dan mengurangi risiko infeksi yang bisa menyebabkan nyeri saat kencing.
Namun, jika kamu sudah mengalami infeksi, jus cranberry hanya sebagai pendukung, bukan pengganti pengobatan medis.
8. Gunakan obat pereda nyeri
Jika nyeri terasa cukup mengganggu, penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas bisa menjadi solusi sementara.
Obat seperti ibuprofen atau parasetamol bisa membantu mengurangi peradangan dan mengatasi rasa sakit yang timbul saat buang air kecil.
Pastikan untuk mengikuti dosis yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter.
Namun, jika nyeri ini berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti demam, darah dalam urine, atau nyeri hebat, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Fakta Menarik
1. Nyeri saat kencing terakhir atau anyang-anyangan seringkali merupakan gejala infeksi saluran kemih (ISK).
2. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita karena struktur anatomi saluran kemih mereka.
3. Nyeri kencing terakhir bisa dipicu oleh stres, perubahan hormon, atau kebersihan yang kurang terjaga.
Pencegahan Nyeri Saat Buang Air Kecil
Beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah nyeri saat buang air kecil, terutama yang disebabkan oleh ISK:
- Minum Banyak Air: Membantu menjaga saluran kemih tetap bersih.
- Jangan Menahan Buang Air Kecil: Menahan urine terlalu lama dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Membersihkan Area Genital dengan Benar: Selalu bersihkan dari depan ke belakang setelah buang air besar untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke uretra.
- Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seksual: Membantu membersihkan bakteri yang mungkin masuk ke uretra selama berhubungan seksual.
- Hindari Pakaian yang Terlalu Ketat: Pakaian ketat dapat memerangkap kelembapan dan meningkatkan risiko infeksi.
Apa Kata Riset?
Penelitian yang dirilis oleh Journal of American Family Physician telah mengidentifikasi penyebab disuria dan menetapkan pendekatan yang tepat untuk diagnosis dan pengobatannya.
Disuria akut umumnya disebabkan oleh infeksi, terutama sistitis, tetapi juga dapat dipicu oleh infeksi lainnya seperti uretritis, infeksi menular seksual, dan vaginitis.
Beberapa faktor noninfeksius seperti trauma lokal atau kelainan anatomi uretra juga bisa menyebabkannya.
Wanita yang mengalami disuria tanpa komplikasi dapat langsung diobati untuk sistitis tanpa pemeriksaan lanjutan.
Sementara mereka yang menunjukkan gejala vulvovaginal harus dievaluasi lebih lanjut untuk vaginitis.
Penelitian ini menekankan pentingnya evaluasi medis menyeluruh, yang mencakup riwayat medis, pemeriksaan fisik, tes urine, dan kultur urine, untuk memastikan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu ingin tahu cara mengatasi nyeri saat buang air kecil atau anyang-anyangan yang berlangsung lebih dari satu atau dua hari, disertai dengan demam, darah dalam urine, atau rasa sakit yang semakin parah, segeralah periksakan dirimu pada dokter spesialis urologi.
Sebab, hal tersebut bisa menandakan infeksi saluran kemih, sistitis, atau kondisi medis lainnya yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Konsultasikan Masalah Buang Air Kecil ke Dokter Ini
Jika kamu mengalami masalah buang air kecil yang tak kunjung membaik, sebaiknya jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi.
Dokter spesialis di Halodoc siap membantu memberikan penanganan dan edukasi yang tepat mengenai kesehatan saluran empedu.
Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Adryansyah Can Sp.U: Dokter spesialis urologi dan kandung kemih dengan pengalaman selama 12 tahun. Ia berhasil lulus dar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada 2011 dan Universitas Indonesia pada 2022, kini berpraktik di Palembang, Sumatera Selatan.
- dr. Dian Paramita Oktaviani S Sp.U, M.Ked.Klin: Dokter spesialis urologi dan kandung kemih dengan pengalaman selama 11 tahun. Ia berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2012 dan 2021 dan kini berpraktik di Surabaya, Jawa Timur.
Itulah dokter yang siap membantu kamu atasi masalah buang air kecil secara aman dan tepat.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi secara mudah, aman, dan nyaman tanpa harus keluar rumah.
Tunggu apa lagi? Ayo pakai Halodoc sekarang juga!



