Ini Cara Penularan Demam Berdarah yang Perlu Diketahui
Cara penularan DBD tidak hanya lewat gigitan nyamuk saja.

DAFTAR ISI
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang tidak boleh kamu sepelekan karena berisiko menyebabkan komplikasi serius. Gejala awalnya berupa demam dan timbul ruam kemerahan.
Pada tahap yang lebih lanjut, demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan internal, kerusakan organ, dan bahkan sindrom syok dengue yang berisiko fatal.
Karena bisa sangat fatal, kamu wajib mengetahui cara penularan demam berdarah agar bisa lebih waspada dan melakukan tindak pencegahan.
Cara Penularan Demam Berdarah
Demam berdarah tidak mungkin ditularkan dari orang ke orang lewat sentuhan fisik saja. Ada beberapa kejadian khusus untuk menularkan virus dengue ke manusia.
Agar lebih memahaminya, ini cara penularan demam berdarah yang wajib kamu ketahui:
1. Gigitan nyamuk aedes
Virus dengue menyebar ke manusia terutama melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi, terutama spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Kedua spesies nyamuk ini tidak hanya menularkan dengue tetapi juga penyakit lainnya, seperti virus Zika dan chikungunya.
Nyamuk Aedes cenderung aktif sepanjang hari, dengan puncak aktivitas pada pagi hari dan sore menjelang malam.
Nyamuk-nyamuk ini berkembang biak di wadah-wadah yang berisi air, seperti ember, baskom, pot bunga, vas bunga, hingga tempat minum hewan.
Mereka bertelur di tempat-tempat yang mengandung genangan air yang tenang, baik di dalam maupun di sekitar rumah manusia.
Karakteristik ini membuat nyamuk Aedes mudah beradaptasi dengan lingkungan manusia dan menjadi ancaman utama dalam penyebaran DBD di daerah pemukiman.
Nyamuk Aedes terinfeksi virus dengue setelah menggigit seseorang yang sudah terinfeksi virus tersebut. Virus akan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk dan menyebar ke manusia lainnya melalui gigitan.
Dalam kondisi ini, nyamuk yang terinfeksi dapat terus menyebarkan virus dengue selama sisa hidupnya. Karena itu, populasi nyamuk yang tinggi dapat meningkatkan risiko penularan DBD secara signifikan.
Apabila kamu atau keluarga terdekat mengalami tanda-tanda DBD, Ini Daftar Dokter yang Bisa Bantu Pengobatannya untuk dihubungi.
2. Ibu hamil ke janin
Selain melalui gigitan nyamuk, virus dengue juga dapat menular dari ibu hamil kepada janinnya. Penularan ini dapat terjadi selama kehamilan atau pada saat proses persalinan.
Ketika ibu hamil terinfeksi virus dengue, kondisi ini berpotensi membahayakan untuk janin. Virus bisa menyebabkan kematian janin, kelahiran prematur, dan berat badan lahir yang rendah.
Oleh karena itu, ibu hamil di daerah rawan dengue harus berhati-hati dan menghindari gigitan nyamuk untuk melindungi diri dan janinnya dari risiko infeksi.
3. Cara lainnya
Penularan dengue melalui cara lain memang jarang terjadi, namun bukan berarti tidak mungkin.
Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, virus dengue pernah ditemukan dalam air susu ibu.
Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap menyarankan proses menyusui meski sang ibu terindikasi virus dengue.
Alasannya karena ASI sudah terbukti manfaatnya untuk bayi. Pada kasus yang jarang terjadi, dengue juga dilaporkan bisa menyebar di lingkungan laboratorium dan fasilitas kesehatan.
Penularan dapat terjadi melalui transfusi darah, transplantasi organ, atau cedera akibat tusukan jarum yang terkontaminasi virus dengue.
Selain itu, meski masih memerlukan penelitian lebih lanjut, ada dugaan kalau penularan dengue bisa menular lewat kontak seksual.
Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue
Menghindari gigitan nyamuk adalah kunci utama dalam mencegah demam berdarah dengue.
Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang efektif:
1. Mengurangi tempat perkembang biakannya
Mengurangi tempat nyamuk berkembang biak adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah DBD.
Bersihkan genangan air di sekitar rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk, seperti pot bunga, vas bunga, dan wadah air lainnya.
Lakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dengan menutup wadah penampung air, membuang atau menutup wadah kosong yang dapat menampung air, dan menjaga kebersihan lingkungan rumah.
2. Gunakan anti nyamuk
Mengaplikasikan repellent atau obat anti nyamuk pada kulit dapat membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk.
Pilih produk yang mengandung bahan aktif seperti DEET, picaridin, atau minyak lemon eucalyptus, yang terbukti efektif untuk melindungi dari gigitan nyamuk.
Aplikasikan repellent secara berkala, terutama saat berada di luar ruangan atau daerah yang rawan nyamuk.
Selain itu, obat nyamuk elektrik atau semprot juga bisa membantu mengusir nyamuk dari dalam ruangan.
3. Pasang kelambu dan jaga sirkulasi udara di ruangan
Penggunaan kelambu saat tidur dapat mengurangi risiko gigitan nyamuk, terutama bagi balita dan anak-anak yang lebih rentan terhadap infeksi dengue.
Menjaga rumah agar tetap bersih dan sirkulasi udara terjaga juga akan mengurangi potensi perkembangbiakan nyamuk di sekitar lingkungan.
Agar semakin waspada, simak lebih dalam informasi tentang Apa itu Demam Berdarah? Gejala, Penyebab, Pengobatannya berikut ini.
4. Kenakan pakaian tertutup
Memakai pakaian yang menutupi lengan dan kaki ketika berada di luar ruangan dapat membantu menghindari gigitan nyamuk.
Pilih pakaian berwarna cerah, karena nyamuk lebih tertarik pada warna gelap.
Selain itu, mengenakan celana panjang dan baju berlengan panjang bisa melindungi kulit terhadap gigitan nyamuk.
5. Semprotkan insektisida
Penggunaan insektisida dan larvasida dapat membantu menekan populasi nyamuk.
Insektisida efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, sementara larvasida ditujukan untuk menghancurkan jentik-jentik nyamuk di air.
Namun, penggunaan insektisida dan larvasida harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai petunjuk agar aman bagi manusia dan lingkungan.
6. Tingkatkan kekebalan tubuh
Meski tidak langsung mencegah penularan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dapat membantu tubuh melawan infeksi lebih baik.
Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, zat besi, dan nutrisi penting lainnya dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Menjaga pola makan yang sehat, cukup istirahat, dan rutin berolahraga juga berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, sehingga lebih tahan terhadap infeksi virus.
7. Vaksinasi
Beberapa negara telah mengembangkan vaksin untuk mencegah DBD. Biasanya, vaksin DBD diperuntukkan untuk individu yang sebelumnya pernah terinfeksi demam berdarah.
Namun, saat ini meskipun kamu belum pernah terinfeksi demam berdarah sebelumnya, kamu tetap dapat menerima vaksin DBD.
Itulah penjelasan seputar penularan demam berdarah yang perlu kamu ketahui.
Jika kamu ingin mengetahui informasi lebih dalam tentang penularan DBD, hubungi dokter di Halodoc saja.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!