Advertisement

Ini Fakta tentang Cholelithiasis atau Penyakit Batu Empedu

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   04 Juli 2025

Batu empedu atau cholelithiasis sering tidak menimbulkan gejala, namun penyakit ini tidak boleh disepelekan.

Ini Fakta tentang Cholelithiasis atau Penyakit Batu EmpeduIni Fakta tentang Cholelithiasis atau Penyakit Batu Empedu

Daftar Isi:


Cholelithiasis atau batu empedu adalah potongan bahan padat yang terbentuk di kantong empedu. Organ kecil ini terletak di bawah organ hati. Fungsinya untuk menyimpan dan melepaskan empedu, cairan yang diproduksi oleh hati, untuk membantu pencernaan. 

Empedu juga membawa limbah seperti kolesterol dan bilirubin, yang dihasilkan tubuh saat memecah sel darah merah  Hal-hal inilah yang diduga dapat membentuk batu empedu.

Yuk, ketahui lebih jauh mengenai penyakit batu empedu!

Fakta tentang Cholelithiasis atau Batu Empedu

Batu empedu (cholelithiasis) bisa berukuran sangat kecil seperti butiran pasir, hingga sebesar bola golf.

Banyak orang tidak menyadari keberadaan batu ini sampai akhirnya menyumbat saluran empedu. Kalau sudah tersumbat, rasa sakit hebat bisa muncul dan memerlukan penanganan medis segera.

Supaya kamu lebih paham tentang kondisi ini, yuk simak beberapa fakta penting berikut ini.

1. Cholelithiasis umumnya disebabkan oleh kolesterol

Batu empedu (cholelithiasis) terbentuk ketika salah satu zat dalam empedu, yaitu kolesterol atau bilirubin, mengalami kejenuhan dan kemudian mengkristal.

Bilirubin sendiri adalah pigmen berwarna kuning kecokelatan yang terbentuk saat sel darah merah tua di hati dihancurkan. Normalnya, tubuh akan membuang bilirubin lewat usus.

Batu empedu akibat penumpukan bilirubin sebenarnya lebih jarang dibanding batu yang terbentuk dari pengerasan kolesterol. Kondisi ini juga lebih sering dialami oleh orang dengan kelainan darah, misalnya anemia sel sabit.

Untuk kamu yang Mengidap Batu Empedu, Dokter Spesialis Ini Bisa Bantu Perawatannya.

2. Penurunan berat badan drastis bisa jadi penyebabnya

Selain pola makan sehat, menjaga berat badan ideal juga penting agar kantong empedu berfungsi dengan baik. Sebab, orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami cholelithiasis atau batu empedu.

Namun, perlu diingat, menurunkan berat badan terlalu cepat lewat diet ketat justru bisa memicu pembentukan batu empedu.

Jadi, kalau ingin menurunkan berat badan, pastikan melakukannya dengan cara yang sehat dan bertahap.

3. Kondisi ini tidak selalu menyebabkan masalah

Faktanya, cholelithiasis atau batu empedu seringkali tidak disadari gejalanya.

Oleh karena itu, pengobatan mungkin tidak diperlukan jika tidak ada masalah atau gejala yang dialami. 

4. Dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat

Pada banyak kasus, cholelithiasis tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika gejala muncul, biasanya berupa rasa sakit hebat yang menusuk dan sangat mengganggu.

Nyeri ini sering terjadi setelah mengonsumsi makanan berlemak, karena lemak merangsang kantong empedu untuk berkontraksi. Lokasi nyeri umumnya terasa di perut kanan atas, bisa menjalar ke punggung atau bahu kanan.

Durasi nyeri bisa berlangsung selama beberapa jam, kadang disertai mual. Pada sebagian orang, rasa sakit bisa terasa tumpul atau tajam di perut kanan atas, kadang disertai perut kembung dan mual.

Kamu mengidap batu empedu? Ini 4 Pilihan Obat Batu Empedu yang Ampuh di Apotek.

5. Dapat didiagnosis dengan USG

Pemeriksaan terbaik untuk memastikan diagnosis cholelithiasis adalah ultrasonografi (USG).

Melalui teknologi ultrasound, dokter dapat mendeteksi keberadaan batu empedu maupun tanda iritasi pada kantong empedu, misalnya dinding yang menebal atau adanya cairan di sekitarnya.

Pada beberapa kasus, pasien mungkin memerlukan pemeriksaan tambahan seperti hepatobiliary scan (HIDA). Dalam prosedur ini, zat radioaktif disuntikkan ke pembuluh darah di lengan, lalu petugas medis memantau pergerakan zat tersebut menuju kantong empedu.

Biasanya, pemindaian HIDA dilakukan jika pasien mengalami nyeri pada kantong empedu tetapi hasil USG tidak menunjukkan adanya batu, atau jika ada kondisi lain yang dicurigai.

6. Batu yang terlepas bisa berbahaya

Batu yang terlepas dengan sendirinya dapat menyebabkan penyakit kuning atau pankreatitis dan memerlukan pembedahan. Kantong empedu mungkin perlu diangkat. 

Jika pengidapnya mengalami rasa sakit, yang disebut kolik bilier, atau mengembangkan infeksi kandung empedu, yang disebut kolesistitis, operasi kantong empedu mungkin juga akan dilakukan.

Gejala Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

Sering kali, batu empedu tidak menimbulkan gejala apa pun, terutama jika ukurannya kecil. Namun, jika batu empedu menyumbat saluran empedu, dapat timbul gejala seperti:

  • Nyeri perut kanan atas yang datang tiba-tiba dan berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam.
  • Nyeri yang menjalar ke punggung atau bahu kanan.
  • Mual dan muntah.
  • Demam (jika terjadi infeksi).
  • Penyakit kuning (jaundice), yaitu kulit dan bagian putih mata menguning.
  • Urin berwarna gelap dan tinja berwarna pucat.

Tips Pencegahan Batu Empedu

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah batu empedu, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:

  • Menjaga berat badan yang sehat: Hindari obesitas dan penurunan berat badan yang drastis.
  • Mengonsumsi makanan sehat: Diet rendah lemak, tinggi serat, dan kaya buah-buahan serta sayuran.
  • Berolahraga secara teratur: Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan kesehatan kantong empedu.
  • Hindari makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh: Batasi konsumsi daging merah, makanan olahan, dan makanan cepat saji.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai obat-obatan: Beberapa obat dapat meningkatkan risiko batu empedu.

Kesimpulan

Batu empedu adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan nyeri dan komplikasi serius jika tidak diobati.

Penting untuk mengenali gejala, memahami faktor risiko, dan mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Gallstones (Cholelithiasis).
British Liver Trust. Diakses pada 2025. 5 Facts About Gallstones.
Everyday Health. Diakses pada 2025. 10 Essential Facts About Your Gallbladder.