Ini Gejala Rabies yang Tidak Boleh Disepelekan
Gejala rabies terdiri dari tiga tahapan, yaitu awal, progresif dan kritis.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Rabies?
- Gejala Penyakit Rabies
- Pertolongan Pertama jika Terkena Gigitan Hewan Diduga Rabies
- Vaksin Rabies: Perlindungan Utama dari Rabies
- Pencegahan Rabies yang Efektif
Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus rabies. Ketika masuk ke dalam tubuh, virus ini dapat menyerang sistem saraf pusat manusia.
Proses penularan rabies yakni melalui gigitan hewan terinfeksi, terutama anjing. Itu mengapa rabies disebut juga sebagai penyakit anjing gila.
Gejala rabies mungkin tidak segera muncul, tetapi ketika mereka mulai berkembang, penyakit ini dapat berakibat fatal. Maka dari itu, penting untuk mengenali gejalanya supaya kamu lebih waspada dan segera mencari pengobatan.
Apa Itu Rabies?
Rabies adalah penyakit infeksi virus akut yang menyerang sistem saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas. Virus rabies, dari genus Lyssavirus, famili Rhabdoviridae, menyebabkan peradangan pada otak.
Penyakit ini bersifat zoonotik, yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia. Rabies sangat berbahaya dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Penyakit ini umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies, seperti anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar. Air liur hewan yang terinfeksi mengandung virus rabies dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka atau selaput lendir.
Gejala Penyakit Rabies
Berikut gejala penyakit rabies yang perlu kamu ketahui:
1. Demam dan malaise
Gejala awal rabies dapat mirip dengan flu biasa, termasuk demam, kelelahan, dan malaise.
Ketika virus rabies memasuki tubuh, sistem kekebalan tubuh merespons dengan cara meningkatkan produksi sel-sel kekebalan dan zat-zat kimia bernama sitokin.
Sitokin ini berperan dalam merangsang respon imun dan dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh alias demam.
Selain demam, pengidapnya mungkin mengalami penurunan energi dan kehilangan nafsu makan.
2. Nyeri atau kesemutan di lokasi gigitan
Setelah tergigit oleh hewan yang terjangkitrabies, gejala awal dapat mencakup rasa nyeri, kesemutan, atau gatal di area gigitan.
Hal ini karena penyebaran virus dari tempat gigitan sedang menuju sistem saraf pusat.
Setelah virus rabies memasuki tubuh melalui gigitan hewan terinfeksi, virus ini memiliki kemampuan untuk menyebar melalui saraf tepi (nervus perifer) menuju sistem saraf pusat, seperti otak dan sumsum tulang belakang.
Selama proses ini, virus dapat menyebabkan perubahan di sekitar area gigitan, termasuk nyeri atau kesemutan.
3. Ketakutan terhadap air (hidrofobia)
Salah satu gejala khas rabies adalah ketakutan yang berlebihan terhadap air atau hidrofobia.
Pengidapnya mungkin mengalami kesulitan menelan dan merasa sangat cemas ketika mencoba minum air.
Hal ini karena virus rabies telah memengaruhi sistem saraf pusat, termasuk otak.
Akibatnya, infeksi oleh virus ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada otak, khususnya di daerah yang mengatur perilaku dan respons terhadap stimulus eksternal, seperti rasa takut.
4. Spasme dan kekakuan otot
Terserangnya sistem saraf pusat juga menyebabkan spasme otot atau kekakuan otot.
Alhasil, pengidapnya mungkin mengalami kesulitan berbicara, menelan, atau bahkan bernapas.
Pasalnya, virus yang menyerang sistem saraf menyebabkan ensefalitis, yaitu peradangan pada otak.
Peradangan ini merusak sel-sel otak dan memengaruhi fungsi normalnya.
Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai gejala neurologis, termasuk spasme dan kekakuan otot.
5. Perubahan perilaku dan kecemasan berlebihan
Rabies dapat memengaruhi perilaku pengidapnya sehingga menyebabkan perubahan drastis seperti kegelisahan, agresi, atau kebingungan mental.
Mereka mungkin merasa sangat cemas dan sulit untuk berkomunikasi dengan baik.
Ini karena, infeksi pada otak dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada struktur otak yang mengatur perilaku, emosi, dan respons terhadap stimulus eksternal.
6. Delirium dan koma
Pada tahap lanjut rabies, pengidapnya dapat mengalami delirium, yakni kehilangan kontak dengan realitas.
Nah, kondisi delirium ini bahkan bisa berkembang menjadi keadaan koma.
Ketika pengidapnya sudah mengalami hal ini, artinya ia telah mencapai tahap kritis.
7. Kehilangan kesadaran dan kematian
Rabies pada umumnya berkembang menjadi penyakit yang fatal. Pengidapnya akan mengalami penurunan kesadaran secara progresif dan akhirnya mengalami kematian akibat gagal pernapasan.
Ketahui lebih dalam mengenai Rabies – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini agar semakin waspada.
Pertolongan Pertama jika Terkena Gigitan Hewan Diduga Rabies
Jika terkena gigitan hewan yang dicurigai rabies, segera lakukan langkah-langkah pertolongan pertama berikut:
- Cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 10-15 menit.
- Beri antiseptik pada luka, seperti alkohol atau iodine.
- Segera cari pertolongan medis ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
- Laporkan kejadian gigitan hewan ke dinas kesehatan setempat.
Dokter akan mengevaluasi risiko rabies dan memberikan penanganan yang sesuai, seperti vaksin rabies dan/atau imunoglobulin rabies (RIG). Butuh Informasi Lebih Lanjut Soal Rabies? Hubungi Dokter Ini untuk Perawatan Tepat.
Vaksin Rabies: Perlindungan Utama dari Rabies
Vaksin rabies adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit rabies pada manusia. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang melawan virus rabies.
Vaksin rabies diberikan dalam beberapa dosis, biasanya melalui suntikan di lengan atau paha. Vaksin rabies dapat diberikan sebagai:
- Profilaksis pra-pajanan (sebelum terpapar virus rabies), misalnya pada orang yang berisiko tinggi seperti dokter hewan.
- Profilaksis pasca-pajanan (setelah terpapar virus rabies), yaitu setelah digigit hewan yang dicurigai rabies.
Imunoglobulin rabies (RIG) adalah antibodi rabies yang diberikan untuk memberikan perlindungan segera setelah terpapar virus rabies. RIG biasanya diberikan bersamaan dengan dosis pertama vaksin rabies pada kasus pasca-pajanan.
Berikut informasi lebih lanjut mengenai Vaksin Rabies – Tujuan, Jenis, Prosedur & Efek Sampingnya berikut ini.
Pencegahan Rabies yang Efektif
Selain vaksinasi, ada beberapa langkah pencegahan rabies yang dapat dilakukan, antara lain:
- Vaksinasi hewan peliharaan secara teratur, terutama anjing dan kucing.
- Hindari kontak dengan hewan liar, terutama yang terlihat sakit atau agresif.
- Laporkan hewan liar yang mencurigakan ke dinas terkait.
- Kendalikan populasi hewan liar, terutama anjing liar.
- Edukasi masyarakat tentang rabies dan cara pencegahannya.
Itulah berbagai gejala rabies yang wajib kamu waspadai.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter di Halodoc.
Yuk download Halodoc sekarang!



