Halodoc, Jakarta – Pernah dengar diet paleo? Pola makan yang satu ini mengacu pada zaman nenek moyang berburu dan meramu. Tujuan utamanya untuk mengembalikan gaya hidup masyarakat modern untuk ke arah yang lebih sehat dengan mengonsumsi buah, sayur dan daging tanpa lemak. 

Salah satu manfaat yang bisa kamu rasakan saat melakukan diet ini adalah berat badan yang ideal dan terhindar dari berbagai penyakit kronis. Meski menyehatkan, ada beberapa hal yang perlu kamu waspadai saat melakukan diet ini. 

Waspadai Hal Ini saat Menjalani Diet Paleo

Diet paleo perlu dilakukan dengan tepat supaya hasilnya sesuai. Jika tidak, kamu bisa mengalami sederet efek samping berikut:

1. Diare

Menu utama diet ini adalah makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Bagi seseorang yang tidak terbiasa mengonsumsinya, mereka rentan mengalami diare.

Sebab, makanan nabati cenderung tinggi serat yang tidak larut air. Nah, hal ini membuat makanan tersebut punya sifat pencahar sehingga kamu bisa mengalami diare. 

2. Sembelit

Konstipasi atau sembelit dapat terjadi apabila makanan yang kamu konsumsi minim serat dan karbohidrat. Akibatnya, pergerakan usus menjadi melambat dan feses menjadi lebih keras. Alhasil, sembelit tidak bisa terhindari.

3. Kelelahan

Asupan karbohidrat yang sangat rendah membuat tubuh tidak mendapat cukup energi. Akibatnya, kekurangan energi membuat kamu mudah kelelahan. 

4. Perubahan pada bakteri usus

Kendati menyehatkan, diet paleo tidak dianjurkan untuk jangka panjang. Melakukannya dalam jangka panjang bisa mengurangi jumlah bakteri baik dalam usus.

Salah satu fungsi bakteri baik ini adalah menjaga daya tahan tubuh. Ketika jumlahnya tidak seimbang, kamu menjadi mudah sakit.  

Cara Aman Melakukan Diet Paleo

Mayoritas orang yang ingin melakukan diet ini untuk menurunkan berat badan atau menjaga berat badan yang sehat. Namun, fungsinya bukan sekedar itu. Diet ini juga bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Ciri khas diet paleo adalah mengonsumsi makanan yang dimakan oleh manusia purba. Saat kamu melakukan diet ini, otomatis kamu akan mengonsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, telur, daging tanpa lemak, ikan, minyak zaitun dan minyak kenari.

Karena kamu hanya boleh mengonsumsi makanan seperti zaman terdahulu, artinya kamu perlu menghindari makanan olahan, seperti: 

• Biji-bijian, seperti gandum, oat, dan barley
• Legum, seperti buncis, lentil, kacang tanah
• Produk susu, seperti susu dan keju
• Gula halus dan tambahan
• Menambahkan garam
• Sayuran bertepung, seperti jagung, jicama, kacang polong dan kentang putih
• Makanan olahan tinggi, seperti keripik atau kue

Jika kamu masih bingung untuk melakukan diet paleo, berikut contoh meal plan yang bisa kamu coba: 

• Sarapan: salmon panggang dan melon.
• Makan siang: salad yang berisi wortel, mentimun, tomat, alpukat, kenari, dan saus jus lemon.
• Makan malam: daging sirloin panggang tanpa lemak; brokoli kukus; salad yang dibuat dengan campuran sayuran hijau, tomat, alpukat, bawang bombay, almond, dan saus jus lemon. Kemudian kamu bisa mengonsumsi stroberi untuk pencuci mulut.
• Makanan ringan: jeruk, wortel, atau batang seledri.

Itulah informasi seputar diet paleo. Apabila kamu masih punya pertanyaan seputar diet ini, hubungi ahli gizi melalui aplikasi Halodoc saja. Ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik. Download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2023. The Paleo Diet — A Beginner’s Guide Plus Meal Plan.

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Paleo diet: What is it and why is it so popular?