Ini Komplikasi Laser Treatment Berdasarkan Jenis Prosedurnya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Oktober 2023

“Prosedur laser treatment dapat memicu berbagai komplikasi pada tubuh. Namun, komplikasi yang timbul bisa berbeda-beda, tergantung pada prosedur laser yang dilakukan.

Ini Komplikasi Laser Treatment Berdasarkan Jenis ProsedurnyaIni Komplikasi Laser Treatment Berdasarkan Jenis Prosedurnya

Halodoc, Jakarta – Terapi laser atau laser treatment merupakan prosedur dengan sinar berkekuatan tinggi. Melalui metode ini, dokter bisa mengatasi  berbagai penyakit hingga sebagai bentuk perawatan kecantikan kulit.

Prosedurnya bekerja pada tingkat presisi atau keakuratan yang tinggi, karena sinar dapat berfokus ke area kecil. Dengan cara ini, risiko kerusakan jaringan di sekitarnya bisa diminimalisir.

Namun, dalam beberapa kasus, laser treatment dapat memicu komplikasi pada tubuh. Mau tahu apa saja? Berikut ulasannya!

Komplikasi Laser Treatment Berdasarkan Jenisnya

Sama dengan prosedur medis lainnya,  pasien juga bisa mengalami komplikasi pasca melakukan laser treatment. Kondisi yang mereka alami akan tergantung pada metode atau prosedur yang dilakukan.

1. Komplikasi pada laser hair removal

Laser hair removal adalah prosedur untuk menghilangkan rambut yang tidak diinginkan di tubuh. Laser hair removal bisa diterapkan di beberapa area tubuh, seperti ketiak, area genital, kaki, dan tangan. Jenis laser ini bekerja dengan proses yang disebut  fototermolisis selektif. 

Jadi, sinar panas dari laser bekerja dengan menghancurkan sel-sel yang memiliki banyak pigmen. Karena rambut berwarna gelap memiliki banyak pigmen, maka ia menyerap panas paling banyak. 

Terakhir, rambut akan memindahkan panas ke folikel rambut dan menghancurkannya. Karena proses tersebut, pertumbuhan rambut jadi melambat, bahkan rambut tidak bisa tumbuh kembali. 

Namun, terdapat risiko komplikasi pasca prosedur, seperti:

  • Lepuhan akibat panas.
  • Sensasi rasa terbakar.
  • Lepuhan seperti herpes.
  • Hiperpigmentasi, area kulit yang menggelap.
  • Hipopigmentasi, area kulit yang mencerah.
  • Infeksi di area yang terkena sinar.
  • Bekas luka atau jaringan parut.

Selain menghilangkan rambut di ketiak, area genital, kaki, dan tangan, ketahui manfaat laser hair removal lainnya di sini: Inilah 9 Manfaat Laser Hair Removal dan Prosedurnya.

2. Komplikasi pada litotripsi laser 

Litotripsi laser adalah prosedur dengan menggunakan laser untuk memecah batu di saluran kemih. Areanya termasuk kandung kemih, ginjal, ureter (saluran pembawa urine), dan uretra (saluran pembuangan urine).

Litotripsi laser dilakukan oleh ahli urologi selama ureteroskopi. Caranya dengan memasukkan serat laser fleksibel melalui tabung panjang fleksibel dengan kamera di ujungnya.

Dokter memasukkan alat tersebut ke dalam saluran kemih untuk memecah batu. Kemudian, mereka akan mengeluarkan pecahan batu tersebut dan memasukkannya ke dalam wadah khusus untuk dibuang. 

Beberapa risiko komplikasi pasca prosedur yang mungkin saja terjadi, antara lain:

  • Nyeri.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Darah dalam kencing atau hematuria.
  • Mual dan kelelahan.
  • Cedera pada ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih).
  • Infeksi saluran kemih (ISK).
  • Pecahan batu yang menyumbat saluran kemih.

Ketahui selengkapnya tentang prosedur dalam artikel ini: Begini Prosedur Laser Treatment untuk Menghilangkan Batu Ginjal.

3. Laser skin resurfacing

Laser skin resurfacing adalah metode yang berfungsi untuk mengurangi munculnya kerutan dan bekas luka. Selain itu, prosedur juga dapat meratakan warna kulit, mengencangkan kulit, dan menghilangkan lesi.

Laser skin resurfacing bekerja dengan menghilangkan lapisan luar kulit (epidermis) dan memanaskan lapisan di bawahnya (dermis). Prosedur ini merangsang pertumbuhan serat kolagen baru, sehingga menghasilkan kulit baru yang lebih halus dan kencang. 

Ada beberapa komplikasi yang mungkin dialami oleh pasien, antara lain:

  • Milia, yaitu benjolan kecil berwarna putih yang muncul di area laser. Masalah ini bisa hilang satu bulan setelah perawatan.
  • Hiperpigmentasi dan hipopigmentasi. Area yang terkena dapat diobati dengan krim untuk mempercepat pemudaran pigmen. Selain itu, gunakan juga sunscreen sebelum keluar ruangan.
  • Reaktivasi luka herpes simpleks dapat terjadi, terutama jika laser skin resurfacing  di sekitar mulut. Kamu bisa mencegahnya dengan mengonsumsi obat antivirus selama 7 hingga 10 hari setelah laser.
  • Pembengkakan di area kulit yang terkena laser. Untuk mengatasinya, dokter bisa memberikan obat steroid.
  • Munculnya jaringan parut yang membuat tekstur kulit jadi berubah. Di sini, pasien bisa mengatasinya dengan prosedur laser lainnya.

Laser juga bisa membantu menghilangkan noda bekas jerawat. Ketahui efektifitas metode tersebut di sini: Seberapa Efektif Laser Wajah untuk Hilangkan Bekas Jerawat?.

Itulah beberapa komplikasi laser berdasarkan prosedurnya. Kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter spesialis jika ingin mengetahui jenis dan manfaatnya lebih lanjut. 

Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan dan pola hidup sehat lainnya dengan men-download Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Laser Hair Removal.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Laser Lithotripsy.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Laser Skin Resurfacing.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan