Advertisement

Ini Langkah Perawatan Diri untuk Gondongan yang Bisa Dilakukan di Rumah

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   13 Maret 2025

Perawatan diri untuk gondongan yang paling utama adalah istirahat total dan penuhi hidrasi maupun nutrisi.

Ini Langkah Perawatan Diri untuk Gondongan yang Bisa Dilakukan di RumahIni Langkah Perawatan Diri untuk Gondongan yang Bisa Dilakukan di Rumah

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Gondongan?
  2. Kenali Gejala Gondongan
  3. Penyebab Gondongan yang Perlu Diketahui
  4. Studi Terkait Vaksinasi Gondongan
  5. Perawatan Diri untuk Gondongan
  6. Hubungi Dokter di Halodoc Jika Mengalami Gejala Gondongan
  7. Waspada Komplikasi Gondongan dan Pentingnya Pencegahan Melalui Vaksinasi
  8. FAQ

Gondongan adalah infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis. Kelenjar ini terletak di bagian leher, tepatnya di bagian bawah telinga. 

Kondisi ini bisa menyerang segala usia, tetapi anak-anak adalah kelompok yang paling rentan. Meskipun jarang berpotensi serius, gondongan perlu dirawat dengan baik agar cepat sembuh.

Apa Itu Gondongan?

Mayoritas orang menganggap kalau penyebab utama gondongan adalah kekurangan yodium. Padahal, Bukan Cuma Kekurangan Yodium, Ini Penyebab Gondongan yang perlu kamu tahu. 

Penyakit gondongan sebenarnya disebabkan oleh infeksi paramyxovirus yang menyebar melalui droplet udara saat batuk atau bersin. Virus tersebut juga dapat menyebar melalui benda yang terkontaminasi, seperti gelas atau peralatan makan. 

Ketika seseorang terinfeksi virus gondongan, gejalanya utamanya adalah pembengkakan pada salah satu atau kedua sisi wajah (parotitis).

Selain bengkak, pengidap gondongan umumnya juga mengalami demam, sakit kepala, dan kelelahan. 

Kenali Gejala Gondongan

Gejala gondongan umumnya muncul 16-18 hari setelah terinfeksi virus. Beberapa gejala umumnya meliputi:

  • Pembengkakan kelenjar liur (parotis) di salah satu atau kedua sisi wajah
  • Nyeri saat mengunyah atau menelan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Hilang nafsu makan

Pada beberapa kasus, gejala gondongan bisa sangat ringan sehingga tidak disadari.

Penyebab Gondongan yang Perlu Diketahui

Penyebab gondongan adalah infeksi virus *Paramyxovirus*. Virus ini menyebar melalui:

  • Percikan air liur saat batuk atau bersin.
  • Berbagi peralatan makan atau minum dengan orang yang terinfeksi.
  • Kontak langsung dengan air liur orang yang terinfeksi.

Gondongan sangat menular, terutama sebelum kelenjar liur membengkak.

Studi Terkait Vaksinasi Gondongan

Melansir dari artikel yang dipublikasikan dalam Bulletin of the World Health Organization, gondongan (mumps) adalah penyakit menular yang bisa menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis, ensefalitis, bahkan kematian. Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin.

Vaksin gondongan sudah banyak digunakan di berbagai negara, terutama di negara maju. Hasilnya, vaksinasi gondongan terbukti efektif dalam mencegah gondongan dan komplikasi yang ditimbulkannya.

Perawatan Diri untuk Gondongan

Guna mempercepat waktu penyembuhan, berikut adalah langkah-langkah perawatan mandiri di rumah untuk membantu pemulihan gondongan:

1. Istirahat total

Perawatan diri untuk gondongan yang paling utama adalah beristirahat total di rumah. Hal ini penting dalam mempercepat proses penyembuhan. 

Hindari aktivitas berat yang dapat memperburuk gejala dan membuat tubuh lebih lelah. Pastikan kamu tidur cukup setiap malam, setidaknya 7-8 jam untuk orang dewasa, atau 8-11 jam untuk anak-anak. 

Dengan beristirahat, tubuh dapat fokus melawan infeksi dan memulihkan energi​. Pahami lebih lanjut informasi seputar Gondongan – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini. 

2. Kompres dingin atau hangat

Kompres dingin dapat mengurangi pembengkakan dan nyeri di area kelenjar parotis yang bengkak.

Gunakan kain lembut yang telah direndam dalam air dingin, lalu tempelkan pada bagian yang sakit selama 10-15 menit beberapa kali sehari. 

Sebagai alternatif, kamu juga bisa menggunakan kompres hangat untuk mengurangi rasa kaku dan ketidaknyamanan pada rahang​.

3. Konsumsi obat pereda nyeri

Kamu juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk menangani demam dan nyeri.

Hindari memberikan aspirin kepada anak-anak karena bisa menyebabkan  sindrom Reye, kondisi langka tetapi berbahaya yang menyerang hati dan otak.

Selalu ikuti petunjuk dosis pada kemasan atau konsultasikan dengan dokter jika ragu​.

4. Penuhi asupan nutrisi dan hidrasi

Pengidap gondongan sangat rentan mengalami dehidrasi, terutama jika mengalami demam tinggi terjadi.

Itu sebabnya, memenuhi asupan nutrisi dan hidrasi juga perawatan diri untuk gondongan yang harus diperhatikan.

Perbanyak cairan dengan meminum air putih, teh herbal, atau sup hangat. Selain itu, pilih makanan yang lunak dan mudah dikunyah, seperti bubur, yoghurt, atau pisang, untuk mengurangi tekanan pada rahang yang nyeri. 

Hindari makanan asam atau pedas yang dapat memperburuk iritasi pada kelenjar​ parotis.

5. Perhatikan gejala lanjutan

Meski gondongan umumnya sembuh sendiri dalam 7-10 hari, tetap ada potensi komplikasi yang wajib diwaspadai.

Nah, Ini Dokter yang Bisa Dihubungi saat Terkena Gondongan untuk mengetahui perawatan dan pengobatan yang tepat.

Segera cari pertolongan medis apabila mengalami nyeri yang sangat hebat atau pembengkakan yang tidak mereda. Kamu juga harus waspada jika suhu demam tak kunjung turun meski sudah meminum obat. 

Adapun gejala lain yang harus diwaspadai, seperti leher kaku, sakit kepala berat, atau kebingungan. Kondisi ini bisa mengindikasikan meningitis​. 

6. Jaga kebersihan diri

Gondongan sangat menular, terutama selama lima hari pertama setelah gejala pembengkakan muncul. Jagalah kebersihan diri untuk mencegah penularannya kepada orang lain.

Caranya dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik.

Hindari berbagi peralatan makan, handuk, atau gelas minum dengan orang lain. Tutup mulut dan hidung dengan siku saat batuk atau bersin​.

Hubungi Dokter di Halodoc Jika Mengalami Gejala Gondongan

Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala yang tidak biasa, segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam Halodoc.

Mereka telah berpengalaman lebih dari 14 tahun, sehingga mereka bisa memberikan saran pengobatan yang tepat

Dokter-dokter ini juga mendapat ulasan positif dari pasien-pasien yang telah ditangani.

Berikut ini daftar rekomendasinya:

1. dr. Siska Damayanti Sp.PD

Kamu bisa segera menghubungi dr. Siska Damayanti Sp.PD, yang merupakan seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tahun 2010 dan 2018.

Saat ini, dr. Siska Damayanti Sp.PD berpraktik di Gresik, Jawa Timur serta aktif tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 3521401423118521.

Berbekal pengalaman 15 tahun sebagai dokter spesialis penyakit dalam, dr. Siska Damayanti Sp.PD mampu memberikan saran pengobatan yang tepat.

Jadwalkan Sesi Konsultasi dengan dr. Siska Damayanti Sp.PD Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.

2. dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD 

Dokter spesialis penyakit dalam selanjutnya yang bisa kamu hubungi ketika mengalami asam urat adalah dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD. 

Ia memperoleh gelar dokternya dari Universitas Andalas pada 2010 dan kemudian dokter spesialis penyakit dalam pada 2020. 

Saat ini, ia membuka praktik di Agam, Sumatera Barat dan terdaftar sebagai anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 1321401320109704.

Berbekal pengalaman selama 15 tahun, dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD dapat memberikan saran pengobatan yang tepat melalui Halodoc.

Jadwalkan Sesi Konsultasi dengan dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD mulai dari Rp 75.000,- di Halodoc.

Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.

Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.

Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!

Waspada Komplikasi Gondongan dan Pentingnya Pencegahan Melalui Vaksinasi

Meskipun gondongan sering kali dianggap sebagai penyakit masa kanak-kanak yang ringan, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada orang dewasa. 

Studi yang diterbitkan dalam Clinical Infectious Diseases menyoroti bahwa komplikasi seperti meningitis, ensefalitis, dan orkitis (peradangan testis) lebih sering terjadi pada orang dewasa yang terinfeksi gondongan. 

Komplikasi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen dan bahkan kematian.

Vaksinasi MMR tidak hanya melindungi seseorang dari gondongan, tetapi juga membantu menciptakan kekebalan kelompok, yang melindungi mereka yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis.

Jika butuh saran perawatan diri untuk gondongan lainnya, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.

Mereka bisa memberikan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Mumps.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Mumps.
Kaiser Permanente. Diakses pada 2024. Mumps: Care Instructions.
Bulletin of the World Health Organization. Diakses pada 2024. Mumps and mumps vaccine: a global review.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Mumps Symptoms and Complications.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2024. Mumps in Adult. 

FAQ

1. Bagaimana agar gondongan cepat kempes?

Istirahat cukup, kompres hangat pada area bengkak, minum obat penurun nyeri, dan perbanyak minum air untuk membantu pemulihan.

2. Gondongan tidak boleh minum apa?

Hindari minuman asam seperti jus jeruk atau soda, karena bisa merangsang kelenjar ludah dan memperparah nyeri.

3. Apa yang harus dilakukan saat gondongan?

Istirahat, konsumsi makanan lembut, hindari makanan asam, minum banyak air, dan konsultasikan ke dokter jika gejala memburuk.

4. Apakah gondongan boleh minum air putih dingin?

Boleh, tapi sebaiknya tidak terlalu dingin agar tidak menambah rasa tidak nyaman di area bengkak.