Ini Makanan untuk Pengidap DBD yang Boleh dan yang Perlu Dihindari
Makanan untuk DBD yang sehat penting untuk mempercepat pemulihan pasien.

DAFTAR ISI
- Makanan yang Diperbolehkan untuk Pengidap DBD
- Studi Terkait Pentingnya Nutrisi pada Pasien DBD
- Makanan yang Tidak Diperbolehkan untuk Pengidap DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Salah satu faktor yang mendukung pemulihan pengidap DBD adalah asupan makanan yang tepat.
Makanan yang dikonsumsi dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi.
Ketahui pantangan makanan dan makanan yang diperbolehkan untuk pengidap DBD berikut ini!
Makanan yang Diperbolehkan untuk Pengidap DBD
Berikut makanan-makanan yang bisa mempercepat pemulihan pengidap DBD:
1. Buah-buahan kaya vitamin C
Buah-buahan seperti jeruk, kiwi, stroberi, dan pepaya kaya akan vitamin C yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin ini tidak hanya memperkuat sistem imun, tetapi juga mempercepat proses regenerasi sel tubuh yang rusak akibat infeksi virus.
Selain itu, kandungan antioksidan pada buah-buahan ini membantu melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat memperburuk kondisi kesehatan. Ini 4 Buah yang Dikonsumsi untuk Cegah Demam Berdarah lainnya.
2. Sayuran hijau
Bayam, brokoli, dan kale kaya akan zat besi, folat, dan nutrisi penting lainnya yang dapat membantu mengatasi anemia, kondisi yang sering dialami pengidap DBD akibat penurunan trombosit.
Sayuran hijau juga mengandung serat yang membantu menjaga kesehatan pencernaan, sehingga tubuh lebih efektif menyerap nutrisi penting selama proses pemulihan.
3. Makanan tinggi protein
Telur, ayam, ikan, dan tahu adalah sumber protein berkualitas tinggi yang membantu memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan memperkuat sistem imun.
Protein juga penting untuk mendukung produksi sel-sel baru, termasuk sel darah putih, yang berperan dalam melawan infeksi.
Pilih metode memasak yang sehat seperti merebus atau mengukus untuk menjaga kandungan nutrisi tetap optimal.
4. Sup hangat
Sup ayam atau sup sayuran adalah makanan yang mudah dicerna dan kaya akan cairan, sehingga membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Selain itu, sup hangat dapat memberikan rasa nyaman pada tenggorokan dan meningkatkan nafsu makan yang sering kali menurun saat sakit.
Kombinasikan sup dengan bahan-bahan bergizi seperti wortel, seledri, atau kentang untuk meningkatkan kandungan nutrisinya.
5. Air kelapa
Air kelapa alami adalah minuman yang kaya akan elektrolit seperti kalium dan magnesium. Kandungan tersebut sangat penting untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat demam tinggi.
Selain itu, air kelapa juga membantu menjaga keseimbangan elektrolit, mencegah dehidrasi, dan mempercepat proses pemulihan tubuh.
6. Jus jambu biji
Jambu biji, terutama daunnya, mengandung senyawa flavonoid seperti quercetin yang dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit dalam darah.
Hal ini sangat penting karena pengidap DBD sering mengalami penurunan trombosit.
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam jambu biji membantu meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh lebih mampu melawan infeksi virus dengue.
Mineral seperti zat besi dan folat dalam jambu biji mendukung pembentukan sel darah merah, membantu menggantikan sel darah yang rusak akibat infeksi.
Jus jambu biji juga membantu menjaga cairan tubuh tetap seimbang, mengurangi risiko dehidrasi yang sering dialami pengidap DBD.
7. Makanan tinggi karbohidrat kompleks
Nasi merah, oatmeal, dan ubi jalar adalah sumber karbohidrat kompleks yang memberikan energi tahan lama.
Karbohidrat ini membantu memenuhi kebutuhan energi tubuh selama proses pemulihan tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak stabil.
Selain itu, makanan ini kaya akan serat dan nutrisi lain yang mendukung kesehatan pencernaan dan kekuatan tubuh secara keseluruhan.
Jika kamu mengalami gejala DBD, Ini Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan Demam Berdarah untuk dihubungi.
Fakta Tentang Nyamuk Aedes Aegypti
Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama penularan virus demam berdarah dengue. Uniknya, virus ini justru membuat nyamuk menjadi lebih lapar. Akibatnya, mereka semakin sering menggigit dan menyebarkan virus.
Selain itu, telur nyamuk Aedes aegypti sangat kuat dan tahan lama. Mereka bisa bertahan dalam kondisi kering selama berbulan-bulan. Begitu terkena air, telur-telur ini akan menetas dengan cepat.
Studi Terkait Pentingnya Nutrisi pada Pasien DBD
Studi yang dipublikasikan dalam BMC Infectious Diseases, para peneliti melakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis untuk menganalisis hubungan antara status gizi dan hasil infeksi dengue.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi (malnutrisi dan kelebihan berat badan/obesitas) dengan tingkat keparahan dengue.
Namun, ditemukan hubungan negatif antara malnutrisi dengan risiko berkembangnya dengue hemoragik dibandingkan dengan demam berdarah dengue.
Selain itu, terdapat hubungan negatif antara anak-anak malnutrisi yang terinfeksi virus dengue dengan anak-anak sehat.
Temuan ini menunjukkan bahwa status gizi dapat mempengaruhi risiko dan keparahan infeksi dengue, terutama pada anak-anak malnutrisi.
Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hubungan ini dengan lebih jelas.
Makanan yang Tidak Diperbolehkan untuk Pengidap DBD
Selain makanan yang dianjurkan, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh pengidap DBD karena dapat memperburuk kondisi.
Berikut makanan yang tidak dianjurkan:
1. Makanan berminyak
Gorengan dan makanan berminyak lainnya sulit dicerna dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada pengidap DBD.
Kondisi ini dapat memperlambat penyerapan nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk pemulihan.
2. Makanan pedas
Makanan pedas dapat mengiritasi lambung dan memperburuk gejala mual atau muntah yang sering dialami oleh pengidap DBD.
Iritasi lambung juga dapat menambah ketidaknyamanan dan memperpanjang waktu pemulihan.
3. Minuman berkafein
Kopi, teh, dan minuman berenergi mengandung kafein yang bersifat diuretik, sehingga dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan.
Pada pengidap DBD yang sudah rentan dehidrasi, konsumsi kafein hanya akan memperburuk kondisi tersebut.
4. Minuman bersoda
Minuman bersoda tidak memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan malah dapat memperburuk dehidrasi.
Selain itu, kandungan gula yang tinggi dalam minuman ini dapat melemahkan sistem imun tubuh, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih lambat.
5. Makanan tinggi gula
Permen, kue, dan makanan manis lainnya dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak stabil.
Selain itu, konsumsi gula berlebihan diketahui dapat menurunkan fungsi sel-sel imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi sekunder.
6. Makanan mentah atau setengah matang
Sushi, telur mentah, atau daging setengah matang memiliki risiko kontaminasi bakteri atau parasit. Pada pengidap DBD yang daya tahan tubuhnya sedang menurun, risiko infeksi tambahan ini harus dihindari.
Pahami lebih lanjut seputar penyakit Demam Berdarah – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.
7. Makanan olahan
Makanan kaleng, sosis, dan nugget sering kali mengandung kadar garam, lemak jenuh, dan bahan pengawet yang tinggi.
Komponen ini dapat membebani organ tubuh, seperti hati dan ginjal, yang berperan penting dalam proses detoksifikasi selama pemulihan.
Itulah makanan yang diperbolehkan dan pantangan makanan pengidap DBD yang perlu kamu ketahui.
Jika kamu mengalami gejala DBD, segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!