Ini Penanganan Sindrom Tourette, Kelainan Langka pada Sistem Saraf

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Maret 2023

“Sindrom Tourette adalah kelainan pada sistem saraf yang terbentuk oleh faktor genetik. Bagi anak yang sudah terdiagnosis sindrom Tourette, ada beberapa cara untuk mengurangi efek sindrom ini agar tidak menganggu aktivitas sehari-hari.”

Ini Penanganan Sindrom Tourette, Kelainan Langka pada Sistem SarafIni Penanganan Sindrom Tourette, Kelainan Langka pada Sistem Saraf

Halodoc, Jakarta – Sindrom Tourette adalah kelainan pada sistem saraf yang terbentuk oleh faktor genetik. Umumnya, sindrom ini muncul saat usia dini. Sindrom ini bisa bertahan hingga dewasa meskipun dalam skala yang lebih dapat dikontrol.

Seseorang yang mengidap sindrom ini biasanya memiliki kebiasaan khusus yang disebut dengan tics. Ini merupakan gerakan atau ucapan yang pengidap lakukan secara tidak sengaja. Sulit untuk mengontrol atau mencegah tics karena sifatnya spontan. Bagi anak yang sudah terdiagnosis sindrom Tourette, ada beberapa cara untuk mengurangi efek sindrom ini agar tidak menganggu aktivitas sehari-hari.

Cara-Cara Penanganan untuk Sindrom Tourette

Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menghilangkan sindrom ini secara keseluruhan. Terdapat beberapa cara penanganan sindrom ini untuk mengurangi tics yang pengidap alami. 

Akan tetapi, gejala sindrom ini akan berbeda di tiap individu dan penanganannya juga beragam. Berikut ini beberapa cara penanganan sindrom Tourette yang bisa kamu lakukan: 

1. Obat-obatan antipsikotik 

Obat antipsikotik adalah jenis obat yang berfungsi untuk mengurangi gejala psikosis. Di dalam otak pengidap gangguan ini, terdapat kadar dopamine yang berlebih sehingga menyebabkan gangguan berpikir. Gangguan berpikir ini yang kemudian memunculkan tics, baik verbal maupunn motorik. 

Obat antipsikotik seperti haloperidol, fluphenazine, risperidone, dan pimozide bisa pengidap konsumsi sesuai anjuran dokter. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar dopamine di dalam otak dan mengurangi tics yang terjadi.

2. Botoks

Meski lebih dikenal sebagai penghilang kerutan wajah, botoks juga berfungsi sebagai pereda gerak otot. Pengidap sindrom ini bisa melakukan suntik botoks dalam jumlah yang pengidap butuhkan agar motorik tubuh yang mendorong terjadinya tics dapat melemah.

Efektivitas dari penanganan melalui botoks masih beragam untuk tiap orang dan masih terdapat penelitian lebih lanjut untuk metode ini.

3. Obat anti-stimulan

Pengidap sindrom Tourette dalam beberapa kasus juga mengidap ADHD. Ini merupakan gangguan mental saat pengidapnya akan merasa kesulitan untuk fokus dan cenderung berlaku impulsif. Jenis obat yang dapat digunakan pada pengidap ADHD dan kondis ini adalah obat anti-stimulan.

4. Antidepresan 

Antidepresan berfungsi sebagai obat penyeimbang suasana hati.  Jika zat kimia di otak kadarnya berlebihan atau kekurangan, antidepresan dapat bekerja sebagai pendorong atau peredam. 

Oleh karena itu, antidepresan juga dapat membantu pengidap sindrom Tourette. Adapun jenis antidepresan yang dapat dikonsumsi dengan saran dokter adalah fluoxentine, paroxetine, dan sertraline. 

5. Obat-obatan anti kejang

Mirip seperti tujuan penggunaan botoks, obat anti kejang berfungsi untuk melemaskan otot-otot tubuh dan mengurangi pergerakan tiba-tiba. Obat ini dapat mengurangi jumlah tics dan intensitasnya. Obat ini yang biasa dokter sarankan adalah topiramate.

6. Terapi kognitif

Apabila kamu khawatir dengan efek samping penggunaan obat untuk menangani sindrom ini, jangan khawatir. Penanganan sindrom ini juga bisa melalui terapi kognitif untuk menangani kondisi psikolog pengidap. 

Tepi perilaku kognitif bertujuan untuk melatih pengidap terhadap kontrol gerakan mereka. Selama terapi kognitif dilakukan, pengidap akan belajar tentang teknik rileksasi, melakukan meditasi, dan juga melakukan hipnosis untuk melatih alam bawah sadar otak. 

7. Deep brain stimulation (DBS)

DBS adalah cara penanganan yang sebagainya pengidap pilih jika tics yang mereka rasakan sudah parah dan cara yang lain tidak berhasil. Terapi ini cukup berisiko karena efek sampingnya termasuk pendarahan, gangguan bicara, dan hilangnya rasa pada bagian tubuh tertentu. 

Ketika deep brain stimulation dilakukan, dokter akan menanamkan implan elektroda di otak bagian khusus pasien. Hal ini berfungsi untuk merangsang reaksi otak dan harapannya dapat mengurangi tics yang dipicu otak. 

Itulah informasi seputar penanganan sindrom Tourette yang beragam. Apabila kamu atau salah satu anggota keluarga mengalami sindrom ini, sangat disarankan untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui cara penanganan yang tepat. 

Apabila kamu ingin berkomunikasi atau bertanya soal kondisi ini, kamu dapat melakukan konsultasi kesehatan dengan mudah. Hubungi dokter bidang ahlinya langsung dari aplikasi Halodoc.

Tunggu apa lagi? Ayo docwnload Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Tourette Syndrome.
Tourette Association of America. Diakses pada 2023. Medical Treatments.
CDC. Diakses pada 2023. What is ADHD? 
WebMD. Diakses pada 2023. Tourette’s Syndrome.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan