Ini Pengobatan dan Pencegahan untuk Brucellosis

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Desember 2022

“Brucellosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada hewan ternak. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, sehingga pengobatan dan pencegahannya perlu diketahui.”

Ini Pengobatan dan Pencegahan untuk BrucellosisIni Pengobatan dan Pencegahan untuk Brucellosis

Halodoc, Jakarta – Hewan ternak juga dapat mengalami penyakit infeksi, salah satunya adalah brucellosis. Gangguan ini disebabkan oleh bakteri brucella dan lebih rentan terjadi pada hewan ternak, seperti sapi, domba, atau kambing.

Brucellosis bisa menyerang manusia tetapi sangat kecil kemungkinannya. Meski begitu, seseorang yang mengidap penyakit ini perlu mendapatkan penanganan segera agar tidak mengalami komplikasi berbahaya.

Penanganan Brucellosis yang Perlu Dilakukan

Seseorang yang mengidap penyakit dari hewan ternak ini perlu diobati dengan kombinasi dari dua jenis antibiotik. Obat ini perlu dikonsumsi paling tidak selama enam sampai delapan minggu. Bahkan beberapa kasus juga membutuhkan beberapa terapi lainnya.

Ada beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengatasi penyakit akibat infeksi tersebut, yaitu:

  • doxycycline
  • streptomisin
  • ciprofloxacin
  • rifampisin
  • sulfametoksazol
  • tetrasiklin

Kamu tetap perlu mengonsumsi obat antibiotik selama berminggu-minggu setelah sembuh agar tidak mudah kambuh. Sebab, tingkat kekambuhan pasca mendapatkan pengobatan sebesar 5 hingga 15 persen dan lebih mudah terjadi pada enam bulan pertama setelahnya.

Namun perlu dipahami juga jika antibiotik tidak selalu mampu menghilangkan bakteri penyebab penyakit ini. Pada beberapa kasus, bakteri dari brucellosis tetap ada meskipun telah mengonsumsi obat antibiotik.

Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi jika pengobatan tidak berhasil, yaitu:

  • ensefalitis
  • epididymo-orchitis
  • luka pada tulang dan persendian
  • endokarditis
  • meningitis

Beberapa komplikasi yang terjadi bisa mematikan, meski terbilang jarang terjadi. Kebanyakan orang yang mengidap penyakit ini dapat sembuh, terutama jika tidak mengalami komplikasinya.

Cara Mencegah Terserang Brucellosis

Kamu dapat mengurangi risiko terserang penyakit dari hewan ternak ini dengan memperhatikan penanganan yang aman dan menggunakan pakaian pelindung jika bekerja dengan hewan, seperti:

  • Jangan minum susu atau mengonsumsi makanan yang dibuat dari susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Masak daging pada suhu matang agar aman untuk dikonsumsi.
  • Selalu cuci tangan dan peralatan masak yang digunakan untuk memasak.
  • Gunakan pakaian pelindung yang sesuai saat bekerja dengan hewan atau di sekitarnya. Hal ini termasuk sarung tangan atau kacamata.
  • Tutupi luka terbuka pada kulit saat memiliki kemungkinan bersentuhan dengan darah hewan.
  • Berikan vaksin brucellosis pada hewan untuk pencegahan penyakit ini.

Tidak ada vaksin terhadap penyakit ini yang terjadi pada manusia. Maka dari itu, tindak pencegahan sangat diperlukan untuk melindungi diri dari bakteri.

Apabila bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi dengan bakteri brucella, segera lakukan pemeriksaan kesehatan bahkan jika tidak mengalami gejala. Terus lakukan pemantauan paling tidak selama enam bulan. Hal ini agar bisa mendapatkan tindakan segera saat mengalami gejalanya secara tiba-tiba.

Itulah berbagai cara mengobati dan mencegah brucellosis serta berbagai komplikasi yang bisa terjadi. Maka dari itu, jika kamu bekerja sehari-hari di sekitar hewan ternak, sebaiknya melakukan pemeriksaan secara rutin. Dengan begitu, tindakan penanganan dini bisa dilakukan sesegera mungkin jika terdiagnosis penyakit ini.

Jika ingin melakukan pemeriksaan terkait kondisi ini, fitur janji medis bisa digunakan untuk mendapatkan tindakan ini dari rumah sakit rekanan dari Halodoc. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Makanya, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Brucellosis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Brucellosis.