Advertisement

HPL, Ini Cara yang Mudah untuk Menghitung Hari Perkiraan Lahir

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   11 November 2025

Ibu bisa menghitung HPL berdasarkan usia kehamilan atau melalui aspek kehamilan lainnya.

HPL, Ini Cara yang Mudah untuk Menghitung Hari Perkiraan LahirHPL, Ini Cara yang Mudah untuk Menghitung Hari Perkiraan Lahir

DAFTAR ISI


Menyambut kelahiran sang buah hati, ibu pasti merasa senang, gugup, atau mungkin cemas secara bersamaan. Biasanya, kelahiran sang buah hati tidak jauh dari HPL. 

HPL adalah singkatan dari “Hari Perkiraan Kelahiran” sebagai tanggal perkiraan kelahiran sang buah hati.

Nah, ternyata ibu bisa memperkirakan hari kelahiran sang buah hati dengan menghitung HPL secara mandiri.  Penasaran seperti apa caranya?

Penjelasan Mengenai HPL Hamil Lebih Mendalam

HPL kehamilan adalah perkiraan berdasarkan berbagai faktor, seperti tanggal terakhir haid dan perhitungan usia kehamilan.

Meski begitu, ini hanya perkiraan dan tidak bisa menjadi acuan persalinan. 

Jadi bukan tidak mungkin sang buah hati lahir lebih cepat atau lebih lama dari HPL tersebut. Jadi, jika sang buah hati belum lahir meski HPL telah lewat, maka ibu tidak perlu panik. 

Tetap lakukan pemeriksaan kandungan seperti arahan dokter dan bantu dengan stimulasi menjelang persalinan. 

Jika punya keluhan atau informasi lebih lanjut seputar kehamilan, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.

Cara Menghitung HPL

Ada beberapa cara yang bisa ibu hamil lakukan untuk menghitung HPL. Beberapa metode ini terbagi berdasarkan aspek tertentu selama kehamilan.

Nah, cara menghitung HPL adalah: 

1. Cara menghitung HPL hamil dari usia kandungan

Cara pertama menghitung HPL hamil adalah mencari tahu usia kehamilan ibu.

Namun, tak sedikit ibu yang masih keliru dalam menghitung hari perkiraan lahir berdasarkan usia kehamilan ini. 

Sebab, kebanyakan ibu menyebut usia kehamilan dengan taksiran bulan. Misalnya, ibu sedang hamil 3 bulan, 5 bulan, atau 8 bulan.

Padahal, penyebutan usia kandungan lebih tepat dalam hitungan hari dan minggu. 

Ini ada hubungannya dengan hari pertama ibu mengalami haid terakhir atau HPHT.

Umumnya, usia kandungan berlangsung sekitar 38 sampai 40 minggu atau kurang lebih 280 hari hingga tiba waktu ibu bersalin. 

Periode waktu ini termasuk dua minggu setelah terjadi pembuahan pascamenstruasi terakhir, meski ibu positif mendapatkan kehamilan.

Misalnya, hari terakhir ibu menstruasi adalah 11 Agustus 2019, perhitungan HPL hamil adalah tanggal (11 + 7) dan bulan (8 -3). Hasil perkiraan HPL yaitu 18 Mei 2020. 

Contoh lainnya, misalnya hari terakhir menstruasi adalah 15 April 2019, perhitungannya yaitu tanggal (15 + 7), bulan (April – 3 bulan), dan tahun (2019 + 1), yaitu 22 Januari 2020.

Kalau ingin lebih praktis, ibu bisa menghitung hari terakhir menstruasi, selanjutnya menambahkan dengan 266 hari.

Hanya saja, ini berlaku jika siklus haid ibu normal atau antara 28 sampai 30 hari.

2. Cara menghitung HPL hamil menggunakan USG

Lalu, bagaimana jika ibu tidak ingat kapan hari terakhir menstruasi?

Tenang saja, ibu bisa melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan USG langsung ke dokter kandungan.

Pemeriksaan USG bisa memberikan perkiraan hari kelahiran yang lebih akurat daripada menghitung menggunakan rumus. 

Meski begitu, perkiraan HPL hamil juga menjadi lebih sulit apabila ibu mendapat kehamilan setelah berusia lebih dari 35 tahun, memiliki risiko atau riwayat keguguran pada kehamilan berikutnya, atau komplikasi kehamilan yang berbahaya baik bagi ibu maupun janin. 

Agar maksimal, ada sejumlah hal yang perlu ibu hamil persiapkan sebelum melakukan tes USG. Simak apa saja hal tersebut dalam artikel: Sebelum Tes USG, Siapkan 5 Hal Ini

3. Menghitung HPL hamil melalui detak jantung janin

Cara selanjutnya untuk menghitung Hari Perkiraan Kelahiran (HPL) selama kehamilan adalah dengan mengamati detak jantung bayi yang pertama kali terjadi.

Biasanya, momen ini terjadi sekitar minggu ke-9 atau ke-10 kehamilan, atau saat ibu mulai merasakan gerakan janin dalam perutnya.

Secara umum, gerakan janin dapat terdeteksi sekitar minggu ke-18 hingga ke-22 kehamilan, meskipun waktu ini bisa berbeda-beda untuk setiap ibu.

Dengan mengamati detak jantung bayi dan gerakan janin ini, dokter dapat membantu menentukan HPL tanpa perlu melakukan perhitungan manual.

4. Menghitung HPL dari tinggi fundus uteri janin

Terakhir, menghitung HPL hamil melalui tinggi fundus uteri. Fundus pada wanita letaknya berawal dari tulang panggul hingga ke rahim bagian atas.

Setiap ibu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin, dokter dapat menentukan HPL hamil dari tinggi fundus. Semakin tua usia kandungan, biasanya jarak fundus akan semakin kecil.

Apa Kata Studi Terkait HPL?

Pengetahuan dan edukasi mengenai usia kehamilan beserta hari perkiraan lahir sangat penting dalam manajemen klinis pasien obstetri individu.

Hal ini secara langsung dijelaskan dalam studi berjudul Accuracy of Prenatal and Postnatal Biomarkers for Estimating Gestational Age: A Systematic Review and Meta-Analysis (2024) yang diterbitkan oleh eClinicalMedicine part of The Lancet Discovery Science. 

Menurut studi, edukasi mengenai usia kehamilan menjadi krusial untuk menghitung angka kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan rendah sesuai usia kehamilan. 

Bahkan dalam praktis klinis, standar emas untuk menentukan usia kehamilan dengan mengukur panjang crown-rump janin pada usia kehamilan 11-14 minggu.

Namun, metode ini tidak dapat diterapkan pada wanita yang memeriksakan diri pada usia kehamilan yang sudah tua, atau di tempat yang tidak memiliki fasilitas USG mumpuni. 

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan dan fasilitas kesehatan yang baik untuk dapat memperkiraan HPL secara lebih efektif. 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi HPL (Hari Perkiraan Lahir)

Meskipun HPL memberikan perkiraan, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi tanggal kelahiran sebenarnya.

Faktor-faktor yang memengaruhi HPL adalah:

  • Siklus menstruasi: Siklus yang tidak teratur dapat memengaruhi akurasi perhitungan HPL berdasarkan HPHT.
  • Kehamilan sebelumnya: Wanita yang pernah melahirkan cenderung melahirkan lebih awal pada kehamilan berikutnya.
  • Usia ibu: Ibu yang lebih tua mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan lebih awal atau lebih lambat.
  • Kesehatan ibu: Kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, dapat memengaruhi HPL.
  • Jumlah janin: Kehamilan ganda (kembar) cenderung lahir lebih awal.

Apa yang Terjadi Jika Lahir Lebih Awal atau Lebih Lambat dari HPL?

Kelahiran yang terjadi antara 37 hingga 42 minggu dianggap cukup bulan. Kelahiran di luar rentang ini memiliki risiko tertentu.

1. Kelahiran Prematur

Kelahiran prematur terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur mungkin memiliki masalah kesehatan karena organ tubuhnya belum berkembang sempurna.

2. Kelahiran Postmatur

Kelahiran postmatur terjadi setelah usia kehamilan 42 minggu. Bayi postmatur mungkin lebih besar dari rata-rata dan berisiko mengalami masalah saat persalinan.

Selain itu, plasenta mungkin tidak berfungsi seefektif sebelumnya, sehingga mengurangi suplai oksigen dan nutrisi ke bayi.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gangguan selama Kehamilan

Jika bumil mengalami gangguan selama kehamilan, seperti pendarahan, kram perut yang hebat, tekanan darah tinggi, atau gerakan janin yang berkurang, segera hubungi dokter spesialis obgyn di Halodoc. 

Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu maupun janin.

Dokter obgyn di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan ulasan baik dari pasien yang mereka tangani. Berikut beberapa dokter yang bisa bumil hubungi:

Itulah beberapa dokter spesialis kandungan yang siap membantu bumil mengatasi berbagai gangguan selama kehamilan.

Jangan ragu untuk segera berkonsultasi agar kesehatan ibu dan janin selalu terjaga dengan baik.

Dengan Halodoc, kamu bisa konsultasi langsung secara aman dan praktis kapan saja tanpa harus keluar rumah.

Tunggu apa lagi? Ayo pakai Halodoc sekarang juga!

Kapan Harus ke Dokter?

Ibu hamil perlu segera ke dokter jika mengalami tanda-tanda seperti:

  • Perdarahan vagina.
  • Kontraksi yang teratur dan semakin kuat sebelum usia kehamilan 37 minggu.
  • Air ketuban pecah.
  • Gerakan janin berkurang atau tidak terasa.

Itulah penjelasan mengenai HPL hamil dan cara menghitungnya. Jika ibu dan ayah masih memiliki pertanyaan seputar kehamilan, segeralah berdiskusi dengan dokter.

Yuk, cek rekomendasi dokter spesialis kandungan terbaik di aplikasi Halodoc. 

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
eClinicalMedicine part of The Lancet Discovery Science. Diakses pada 2025. Accuracy of Prenatal and Postnatal Biomarkers for Estimating Gestational Age: A Systematic Review and Meta-Analysis. 
My Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Due date calculator: How many weeks pregnant are you?
NHS UK. Diakses pada 2025. Pregnancy due date calculator. 
StatPearls. Diakses pada 2025. Estimated Date of Delivery.

FAQ

1. HPL ibu hamil adalah apa?

HPL ibu hamil adalah hari perkiraan lahir, yaitu tanggal yang diperkirakan sebagai waktu kelahiran bayi berdasarkan perhitungan usia kehamilan.

HPL kelahiran adalah suatu metode yang dapat dihitung dengan berbagai cara.

Salah satunya berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) atau melalui pemeriksaan USG untuk memastikan usia kehamilan.

HPL membantu ibu hamil dan tenaga medis mempersiapkan proses persalinan, meskipun kelahiran bisa terjadi beberapa hari sebelum atau setelah tanggal tersebut.

2. Apakah HPL bisa berubah?

Ya, HPL bisa berubah, terutama jika ada perbedaan signifikan antara perhitungan berdasarkan HPHT dan hasil USG.

Dokter akan menggunakan data USG sebagai acuan utama untuk menentukan HPL yang lebih akurat.

3. Apa saja tips menjelang HPL?

Menjelang HPL, ada beberapa tips yang dapat membantu ibu hamil mempersiapkan diri:

  • Siapkan Perlengkapan Bayi: Pastikan semua perlengkapan bayi sudah siap, seperti pakaian, popok, dan perlengkapan mandi.
  • Siapkan Tas Persalinan: Siapkan tas berisi perlengkapan yang dibutuhkan selama persalinan dan setelah melahirkan, seperti pakaian ganti, perlengkapan mandi, dan dokumen penting.
  • Jaga Kesehatan Fisik dan Mental: Istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan kelola stres dengan baik.
  • Ikuti Kelas Persalinan: Ikuti kelas persalinan untuk mendapatkan informasi dan pelatihan tentang proses persalinan.
  • Komunikasikan dengan Dokter: Diskusikan rencana persalinan dengan dokter dan ajukan pertanyaan jika ada yang membuat khawatir.