Ini Penyebab Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP)
ITP adalah gangguan autoimun yang menyebabkan jumlah trombosit menurun sehingga meningkatkan risiko perdarahan.

Daftar Isi:
- Mengenal Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP)
- Penyebab ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)
- Komplikasi yang Mungkin Terjadi Akibat ITP
- Cara Mencegah Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP)
- Kapan Harus Memeriksakan Diri?
- FAQ
Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP) adalah kelainan darah yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan trombosit, yaitu sel yang berperan penting dalam pembekuan darah.
Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh lebih mudah mengalami memar, mimisan, atau perdarahan berkepanjangan.
Memahami penyebab ITP menjadi langkah awal yang penting untuk mendeteksi dan menanganinya sejak dini.
Mengenal Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP)
Immune Thrombocytopenic Purpura atau ITP adalah kelainan darah yang ditandai dengan rendahnya jumlah trombosit, yaitu sel pembeku darah yang berperan penting dalam proses menghentikan perdarahan.
Pada kondisi ini, sistem imun tubuh keliru menganggap trombosit sebagai ancaman dan menghancurkannya. Akibatnya, penderita ITP lebih mudah mengalami memar, mimisan, atau perdarahan berkepanjangan.
Penyebab ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)
Penyebab ITP umumnya berkaitan dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (autoimmune disorder). Secara spesifik, tubuh memproduksi antibodi yang menyerang trombosit sehingga jumlahnya menurun drastis.
Beberapa faktor yang diduga memicu terjadinya ITP antara lain:
- Infeksi virus atau bakteri
Infeksi seperti hepatitis C, HIV, atau infeksi saluran pernapasan dapat memicu respons imun yang berlebihan dan merusak trombosit. Kondisi ini membuat tubuh keliru menganggap trombosit sebagai ancaman dan menghancurkannya.
- Gangguan autoimun lain
Penyakit seperti lupus eritematosus sistemik (SLE) dapat meningkatkan risiko terjadinya ITP. Pada penderita autoimun, sistem imun sudah tidak seimbang sehingga lebih rentan menyerang jaringan tubuh sendiri, termasuk trombosit.
- Efek samping obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat, seperti antibiotik golongan sulfa atau heparin, dapat memicu reaksi imun yang menyerang trombosit. Reaksi ini biasanya berhenti setelah penggunaan obat dihentikan, tetapi pada beberapa kasus bisa menetap.
Kamu bisa simak selengkapnya, 6 Cara Menaikkan Trombosit Secara Alami.
- Faktor pasca vaksinasi atau penyakit tertentu
Pada sebagian orang, ITP dapat muncul setelah vaksinasi atau sebagai komplikasi dari penyakit tertentu, meskipun kasusnya jarang. Mekanisme pastinya belum jelas, namun diduga berkaitan dengan respons imun tubuh yang terlalu aktif.
Pada anak-anak, ITP sering kali muncul tiba-tiba setelah infeksi virus dan biasanya sembuh dalam beberapa minggu hingga bulan. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini cenderung kronis dan memerlukan pemantauan jangka panjang.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi Akibat ITP
Komplikasi ITP terutama berkaitan dengan perdarahan. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Perdarahan hebat: Perdarahan yang tidak terkontrol dapat mengancam jiwa.
- Perdarahan otak: Perdarahan di otak adalah komplikasi yang jarang terjado, tetapi serius.
- Anemia: Kehilangan darah yang kronis dapat menyebabkan anemia.
- Infeksi: Splenektomi dapat meningkatkan risiko infeksi.
Cara Mencegah Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP)
Hingga saat ini, belum ada cara pasti untuk mencegah ITP karena penyebab utamanya adalah reaksi autoimun yang sulit diprediksi.
Namun, ada beberapa langkah yang bisa membantu mengurangi risiko atau mencegah perburukan kondisinya:
- Menjaga daya tahan tubuh. Konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga teratur dapat membantu sistem imun bekerja seimbang.
- Menghindari pemicu yang diketahui. Jika sudah pernah mengalami reaksi terhadap obat tertentu (misalnya antibiotik sulfa atau heparin), hindari penggunaan kembali tanpa pengawasan dokter.
- Mencegah infeksi. Infeksi virus atau bakteri tertentu dapat memicu ITP, sehingga menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang sakit, dan vaksinasi sesuai anjuran dapat membantu.
- Hindari konsumsi obat tanpa resep. Beberapa obat dapat memengaruhi jumlah trombosit atau memicu reaksi imun, jadi selalu konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi obat baru.
- Pantau kesehatan secara berkala. Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mendeteksi kelainan darah lebih awal sehingga penanganannya lebih efektif.
Meskipun langkah-langkah ini tidak sepenuhnya menjamin pencegahan, menerapkannya dapat membantu menjaga kesehatan umum dan mengurangi risiko komplikasi terkait ITP.
Kapan Harus Memeriksakan Diri?
Segera konsultasi ke dokter jika mengalami gejala seperti memar tanpa sebab jelas, mimisan berulang, perdarahan gusi, atau bintik merah kecil di kulit (petechiae).
Diagnosis ITP memerlukan pemeriksaan darah dan evaluasi menyeluruh untuk memastikan penyebabnya serta menentukan terapi yang tepat.
Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Immune Thrombocytopenia (ITP).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Immune Thrombocytopenia (ITP).
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2025. Immune Thrombocytopenia.
FAQ
1. Apakah ITP bisa sembuh?
ITP bisa bersifat akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang). ITP akut sering kali sembuh dengan sendirinya, terutama pada anak-anak. ITP kronis dapat dikendalikan dengan pengobatan, tetapi mungkin tidak selalu sembuh total.
2. Apakah ITP berbahaya?
ITP bisa berbahaya jika menyebabkan perdarahan yang tidak terkontrol. Namun, dengan pengobatan yang tepat, sebagian besar orang dengan ITP dapat menjalani hidup yang normal.
3. Apakah ITP bisa dicegah?
Karena penyebab pasti ITP seringkali tidak diketahui, tidak ada cara pasti untuk mencegahnya. Namun, menghindari obat-obatan yang dapat memicu ITP dan mencegah infeksi dapat membantu mengurangi risiko.
4. Bagaimana ITP mempengaruhi kehamilan?
ITP pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko perdarahan selama persalinan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan hematolog untuk pengelolaan ITP selama kehamilan.


