Halodoc, Jakarta – Tes kreatinin fosfokinase atau creatine phosphokinase adalah prosedur tes kesehatan yang digunakan untuk mengukur jumlah creatine kinase (CK) dalam tubuh. Creatine kinase dapat didefinisikan sebagai enzim atau sejenis protein yang sebagian besar ditemukan di otot rangka dan jantung dan sedikit ada di otak.

CK umumnya juga ditemukan dalam jumlah kecil pada aliran darah. Nah, jika jumlahnya terlalu tinggi, berarti terdapat masalah kesehatan. Ketika jumlah CK meningkat itu bisa disebabkan beberapa kerusakan pada otot atau gangguan pada produksi energi otot. Jadi, tes ini dilakukan untuk mencari kerusakan otot di tubuh. Tes ini juga memiliki beberapa prosedur yang perlu diketahui.

Prosedur Tes Kreatinin Fosfokinasi yang Perlu Diketahui

Tes CK biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Tes ini akan memerlukan sampel darah yang diambil dari vena dan prosedur ini disebut venipuncture. Proseduri ni dapat diulang selama 2 atau 3 hari jika melakukan rawat inap di rumah sakit.

Berikut prosedur untuk tes kreatinin fosfokinasi:

1. Dokter akan menggunakan antiseptik topikal untuk membersihkan area kecil di lengan, biasanya di bagian dalam siku atau punggung tangan. Ia juga akan mengikatkan pita elastis di lengan atas untuk menciptakan tekanan, dan lebih mudah untuk menemukan pembuluh darah.
2. Setelah pembuluh darah ditemukan, jarum steril akan disuntikkan untuk mengambil darah ke dalam botol kecil. Setelah sampel darah didapatkan, perban dipasangkan di atas bekas tusukan. 
3. Botol sampel darah akan dikirim ke laboratorium. Hasil tes akan dikirim ke dokter, yang akan menjelaskannya ke pasien. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengulangi tes selama beberapa hari ke depan untuk melihat perubahan kadar CK, guna membantu diagnosis.

Perlu diketahui juga, kadar CK dianggap normal jika memiliki total 10 hingga 129 mikrogram per liter (mcg/L). Rentang nilai normal mungkin akan sedikit berbeda pada setiap laboratorium karena beberapa laboratorium mungkin menggunakan pengukuran yang berbeda. 

Apa yang Terjadi Jika Hasil CK Tinggi?

Seperti yang sebelumnya disebutkan, kadar CK dianggap normal jika memiliki total 10 hingga 129 mikrogram per liter (mcg/L). Bila kadar CK sangat tinggi, ini bisa menjadi pertanda gangguan dan cedera jaringan otot pada rangka, jantung, atau otak. 

Pasalnya, kadar CK ini bisa meningkat akibat bocor ke aliran darah. Hal ini disebabkan oleh jaringan otot yang menampung CK telah rusak.

Nah, kadar CK tingkat tinggi dapat menandakan beberapa gangguan, seperti: 

• Cedera atau trauma.
• Stroke.
• Delirium tremens.
• Kejang.
• Operasi berkepanjangan.
• Penyakit celiac.
• Demam.
• Gagal ginjal.
• Gangguan jaringan ikat.
• Distrofi otot, penyakit bawaan langka yang menyebabkan kelemahan, kerusakan, dan hilangnya fungsi otot rangka.
• Rhabdomyolis, kerusakan jaringan otot yang cepat akibat cedera serius.
• Serangan jantung.
• Keparahan otot yang rusak.
• Dermatomiositis, polioniositis, dan penyakit otot lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes ini untuk mengetahui kesehatan sejak dini. Jika seseorang mengalami tanda-tanda gangguan otot termasuk nyeri atau kram, kelemahan otot, masalah keseimbangan, atau mati rasa, mereka harus menjalani tes kreatinin fosfokinase. Seseorang yang mengidap stroke atau kerusakan otot juga mungkin memerlukan tes ini. 

Itulah pembahasan mengenai prosedur tes kreatinin fosfokinase. Apabila kamu mengalami masalah otot dan jantung, segera periksakan ke dokter. Kamu bisa melakukan pemeriksaan melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Segera  download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. CPK Isoenzymes Test

Mount Sinai. Diakses pada 2022. Creatine phosphokinase test.

MyUpchar. Diakses pada 2022. Creatine phosphokinase test.