Ini Serba-serbi Operasi ACL yang Perlu Diketahui
Prosedur operasi ACL biasanya dilakukan untuk mengatasi cedera ligamen.

Daftar Isi:
- Untuk Apa Operasi ACL Dilakukan?
- Kapan Operasi ACL Diperlukan?
- Jenis-Jenis Operasi ACL
- Prosedur Operasi ACL
- Pemulihan Setelah Operasi ACL
- Risiko dan Komplikasi Operasi ACL
Operasi Anterior Cruciate Ligament alias ACL adalah prosedur rekonstruksi untuk mengembalikan stabilitas lutut setelah ligamen robek. Sisa ligamen yang robek akan diangkat dan ganti dengan ligamen lain dari tubuh sendiri atau dengan jaringan dari donor.
Lutut adalah sendi engsel di tulang paha yang terhubung dengan tibia, atau tulang kering. Sendi lutut distabilkan oleh empat ligamen utama yang berfungsi menjaga pergerakan normal dan stabilitas sendi.
Ligamen ini terbentang secara diagonal antara tulang paha dan tibia dan menjaga agar tibia tidak tergelincir di depan tulang paha. Ini juga memberikan stabilitas pada lutut saat berputar dari sisi ke sisi.
Untuk Apa Operasi ACL Dilakukan?
Operasi ACL biasanya dokter lakukan untuk mengatasi cedera pada ACL. Sebagian besar cedera ACL terjadi selama aktivitas olahraga dan kebugaran yang dapat memberi tekanan pada lutut, seperti:
- Tiba-tiba melambat dan berubah arah.
- Berputar dengan kaki tertanam kuat.
- Mendarat dari lompatan dengan tidak benar.
- Tiba-tiba berhenti.
- Menerima pukulan langsung pada lutut.
Operasi rekonstruksi ACL umumnya direkomendasikan jika:
- Seorang atlet ingin melanjutkan olahraga, terutama jika olahraga tersebut melibatkan gerakan melompat atau berputar.
- Lebih dari satu ligamen terluka.
- Memiliki meniskus robek yang membutuhkan perbaikan.
- Cedera menyebabkan lutut tertekuk selama aktivitas sehari-hari.
Kapan Operasi ACL Diperlukan?
Operasi ACL biasanya direkomendasikan jika:
- ACL robek parah dan menyebabkan ketidakstabilan lutut.
- Aktivitas sehari-hari atau olahraga terganggu akibat cedera ACL.
- Terjadi cedera lain pada lutut selain ACL, seperti robekan meniskus.
Namun, tidak semua kasus cedera ACL memerlukan operasi. Jika pasien tidak terlalu aktif atau memiliki cedera ringan, terapi fisik mungkin sudah cukup.
Konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat.
Kamu kerap alami nyeri lutut? Ini 5 Pilihan Obat Pereda Sakit Lutut yang Ampuh di Apotek.
Jenis-Jenis Operasi ACL
Terdapat dua jenis utama operasi ACL:
- Rekonstruksi ACL
Prosedur ini melibatkan penggantian ACL yang robek dengan cangkok jaringan. Cangkok bisa diambil dari bagian tubuh lain (autograft) atau dari donor (allograft).
- Reparasi ACL
Prosedur ini mencoba memperbaiki ACL yang robek tanpa menggantinya. Namun, reparasi ACL tidak selalu memungkinkan, tergantung pada jenis dan lokasi robekan.
Rekonstruksi ACL adalah pilihan yang lebih umum karena memberikan hasil yang lebih stabil dan tahan lama.
Prosedur Operasi ACL
Operasi ACL biasanya dilakukan secara arthroscopic, yaitu menggunakan sayatan kecil dan kamera untuk memandu prosedur. Berikut adalah langkah-langkah umumnya:
- Anestesi: Pasien akan diberikan anestesi umum atau regional.
- Sayatan: Dokter bedah membuat beberapa sayatan kecil di sekitar lutut.
- Pemasangan arthroscope: Arthroscope dimasukkan melalui salah satu sayatan untuk melihat bagian dalam lutut.
- Pengangkatan ACL yang robek: ACL yang robek diangkat.
- Pemasangan cangkok: Cangkok jaringan ditempatkan di saluran tulang yang dibor pada tulang paha dan tibia, lalu difiksasi dengan sekrup atau alat fiksasi lainnya.
- Penutupan sayatan: Sayatan ditutup dengan jahitan atau staples.
Setelah operasi ACL, kebanyakan orang dapat pulang pada hari yang sama. Dokter akan meminta kamu memerhatikan kaki, terutama mengistirahatkan lutut, dan memakai penyangga untuk melindungi sendi.
Pemulihan Setelah Operasi ACL
Pemulihan setelah operasi ACL memerlukan waktu dan komitmen. Berikut adalah tahapan umumnya:
- Minggu 1-2: Fokus pada pengendalian nyeri dan pembengkakan. Gunakan kompres dingin, elevasi, dan konsumsi obat pereda nyeri sesuai resep dokter.
- Minggu 2-6: Mulai latihan ringan untuk memulihkan rentang gerak dan kekuatan otot.
- Bulan 2-6: Tingkatkan intensitas latihan secara bertahap. Fokus pada penguatan otot, keseimbangan, dan propriosepsi (kesadaran posisi tubuh).
- Bulan 6-9: Kembali ke aktivitas olahraga secara bertahap, dengan pengawasan dari terapis fisik.
Penting untuk mengikuti program rehabilitasi yang direkomendasikan oleh dokter dan terapis fisik. Kepatuhan terhadap program ini akan membantu memastikan pemulihan yang optimal.
Risiko dan Komplikasi Operasi ACL
Seperti halnya operasi lainnya, rekonstruksi ACL juga memiliki risiko efek samping atau komplikasi, seperti:
- Perdarahan dan bekuan darah.
- Nyeri lutut lanjutan.
- Penularan penyakit jika cangkok berasal dari donor mayat.
- Infeksi.
- Kekakuan atau kelemahan lutut.
- Hilangnya rentang gerak.
- Penyembuhan yang tidak tepat jika tubuh menolak cangkok ligamen.
Selain itu, pada anak-anak dengan cedera ACL, juga ada risiko mengalami cedera lempeng pertumbuhan. Pelat pertumbuhan memungkinkan tulang tumbuh dan terletak di ujung tulang di lengan dan kaki. Cedera lempeng pertumbuhan dapat menyebabkan tulang menjadi pendek.
Dokter akan mengevaluasi risiko ini saat memutuskan apakah operasi harus menunggu sampai anak lebih besar dan pelat pertumbuhannya telah terbentuk menjadi tulang padat.
Itulah pembahasan mengenai operasi ACL, mulai dari manfaat hingga risikonya. Jika kamu memerlukan informasi lebih lanjut mengenai operasi ini, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter spesialis ortopedi.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


