Penyakit Infeksi

DAFTAR ISI
- Apa Itu Penyakit Infeksi?
- Jenis dan Penyebab Infeksi
- Cara Penularan Penyakit Infeksi
- Gejala Penyakit Infeksi
- Riset Tentang Penyakit Infeksi
- Pengobatan Penyakit Infeksi
- Cara Mencegah Penyakit Infeksi
Apa Itu Penyakit Infeksi?
Penyakit infeksi adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Mikroorganisme ini sering disebut sebagai patogen.
Mereka bisa masuk ke tubuh manusia melalui berbagai jalur, termasuk luka pada kulit, saluran pernapasan, atau sistem pencernaan.
Setelah masuk ke tubuh, patogen dapat berkembang biak, menghasilkan racun, atau langsung menyerang sel tubuh, yang kemudian memicu gejala penyakit.
Penyakit infeksi memiliki tingkat keparahan yang bervariasi, mulai dari yang ringan seperti flu biasa hingga penyakit yang serius seperti tuberkulosis, HIV/AIDS, atau malaria.
Jenis penyakit ini juga sering kali dapat menyebar dari satu individu ke individu lainnya, sehingga perlu diwaspadai.
Jenis dan Penyebab Infeksi
Nah, berikut ini jenis dan penyebab infeksi yang patut kamu waspadai:
1. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri terjadi ketika bakteri patogen masuk ke tubuh dan mulai berkembang biak.
Contoh bakteri patogen meliputi Staphylococcus aureus, yang sering menyebabkan infeksi kulit, dan Escherichia coli (E. coli), yang dapat menyebabkan diare atau infeksi saluran kemih.
Ini 4 Penyakit yang Disebabkan Infeksi Bakteri E. Coli yang perlu kamu waspadai.
Contoh infeksi bakteri, meliputi pneumonia (radang paru-paru), infeksi saluran kemih dan demam tifoid (tifus).
2. Infeksi Virus
Virus adalah mikroorganisme kecil yang hanya dapat berkembang biak di dalam sel inang.
Mereka dapat menyerang berbagai jenis jaringan di tubuh, mulai dari sistem pernapasan hingga sistem saraf.
Contoh infeksi virus, yaitu influenza, COVID-19, dan hepatitis B atau C. Ketahui lebih lanjut seputar Infeksi Virus – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
3. Infeksi Jamur
Infeksi jamur terjadi ketika organisme seperti Candida atau Aspergillus tumbuh berlebihan di tubuh.
Infeksi ini lebih sering menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS atau pasien kanker. Contoh infeksi jamur yaitu, kandidiasis dan aspergilosis.
4. Infeksi Parasit
Parasit adalah organisme yang hidup dengan mengambil nutrisi dari tubuh inangnya.
Mereka dapat menginfeksi tubuh manusia melalui air yang terkontaminasi, makanan mentah, atau gigitan serangga.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh parasit, yaitu malaria dan toksoplasmosis.
Cara Penularan Penyakit Infeksi
Setelah memahami jenis-jenisnya, kamu juga perlu mewaspadai cara penularannya:
1. Kontak fisik langsung
Penularan terjadi ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh pengidapnya, seperti air liur, darah, atau sekresi lainnya.
Penyakit yang menular dari kontak fisik langsung, contohnya herpes dan HIV/AIDS.
2. Kontak tidak langsung
Mikroorganisme dapat bertahan di permukaan benda seperti gagang pintu, handuk, atau mainan.
Ketika seseorang menyentuh benda ini, mereka bisa tertular. Contoh penularannya yaitu penyebaran virus flu melalui pegangan pintu yang terkontaminasi.
3. Kontaminasi makanan atau minuman
Penyakit juga dapat ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis, yang terkontaminasi patogen.
Contohnya, keracunan makanan oleh Salmonella atau terjangkit hepatitis A akibat makanan yang terkontaminasi virus.
4. Gigitan serangga
Beberapa serangga yang bisa menjadi vektor pembawa patogen, contohnya nyamuk Anopheles penyebar malaria dan nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan demam berdarah atau zika.
Gejala Penyakit Infeksi
Gejala penyakit infeksi dapat bervariasi tergantung pada jenis mikroorganisme penyebabnya, tingkat keparahan infeksi, dan bagian tubuh yang terinfeksi.
Namun, infeksi umumnya menyebabkan gejala ini
- Demam. Ini merupakan respons tubuh terhadap infeksi, biasanya disebabkan oleh pelepasan zat yang disebut pirogen oleh sistem imun.
- Kelelahan: Tubuh yang bekerja ekstra untuk melawan infeksi bisa menyebabkan kelelahan.
- Nyeri otot dan sendi. Kondisi ini sering terjadi pada infeksi virus seperti flu.
- Batuk atau pilek. Gejala khas infeksi saluran pernapasan.
- Diare atau mual. Biasanya muncul pada infeksi saluran pencernaan.
- Luka atau ruam di kulit. Bisa menjadi tanda infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Selain gejala umum di atas, ada juga gejala spesifik lain yang bisa muncul, seperti:
- Infeksi saluran pernapasan: Sesak napas, batuk berdahak, dan nyeri dada.
- Infeksi saluran kemih: Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil, atau urin berwarna keruh.
- Infeksi sistem saraf: Sakit kepala berat, kekakuan leher, atau kejang, seperti pada meningitis.
Beberapa gejala bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti demam tinggi yang tidak turun-turun atau kehilangan kesadaran. Jika gejala ini muncul, segera cari pertolongan medis.
Riset Tentang Penyakit Infeksi
Mengacu pada studi yang dipublikasikan dalam Emerging infectious diseases, penyakit menular baru adalah penyakit yang baru muncul atau meningkat pesat baik dalam jumlah kasus maupun wilayah penyebarannya.
Beberapa contohnya adalah HIV/AIDS, hantavirus, penyakit Lyme, dan sindrom uremik hemolitik.
Faktor-faktor seperti perubahan lingkungan, populasi, atau perilaku manusia dapat meningkatkan kontak dengan mikroorganisme yang sebelumnya tidak dikenal.
Selain itu, evolusi virus dan bakteri serta resistensi terhadap obat-obatan juga berkontribusi pada munculnya penyakit menular baru.
Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan pengendalian yang efektif untuk mencegah dan mengatasi penyakit menular baru.
Pengobatan Penyakit Infeksi
Pengobatan infeksi tergantung pada jenis mikroorganisme penyebabnya dan tingkat keparahan penyakit.
Nah, berikut penjelasan umum terkait pengobatan infeksi:
1. Infeksi Bakteri
Kondisi ini umumnya ditangani dengan pemberian antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri.
Contohnya, amoksisilin untuk infeksi saluran pernapasan atau telinga atau ciprofloxacin yang umumnya untuk menangani infeksi saluran kemih.
Penting untuk menghabiskan seluruh dosis yang diresepkan dokter. Jangan pernah menghentikan pengobatan meski gejala sudah hilang untuk mencegah resistensi antibiotik.
2. Infeksi Jamur
Antijamur digunakan untuk infeksi seperti kandidiasis atau aspergilosis.
Contohnya, fluconazole yang gunakan untuk infeksi jamur sistemik atau krim Antijamur untuk infeksi kulit, seperti tinea pedis (kutu air).
3. Infeksi Parasit
Obat antiparasit digunakan untuk menghilangkan parasit dari tubuh. Obat yang bisa dokter resepkan, yaitu artemisinin dalam kasus malaria atau metronidazol untuk amebiasis atau infeksi protozoa lainnya.
Kamu juga bisa menghubungi Rekomendasi Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Halodoc ini terkait penanganan infeksi yang tepat.
4. Infeksi Virus
Tidak semua infeksi virus membutuhkan pengobatan spesifik, mayoritas hanya fokus meredakan gejalanya saja.
Nah, obat-obatan yang kerap diresepkan untuk menangani infeksi virus, yaitu oseltamivir untuk influenza atau antiretroviral (ARV) yang merupakan terapi jangka panjang untuk HIV/AIDS.
Fakta Tentang Virus
Virus memiliki kemampuan untuk bermutasi dengan cepat. Mutasi ini dapat menyebabkan virus menjadi lebih mudah menular atau lebih resisten terhadap obat-obatan.
Hal inilah yang membuat pengembangan vaksin dan obat-obatan untuk virus menjadi tantangan yang terus-menerus.
Cara Mencegah Penyakit Infeksi
Pencegahanadalah langkah penting untuk melindungi diri dari penularan. Begini langkah yang harus kamu terapkan:
1. Jaga kebersihan diri
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, atau setelah menyentuh benda kotor.
Jaga kebersihan lingkungan, termasuk sanitasi toilet dan dapur.
2. Hindari kontak dengan pengidap penyakit
Jangan berbagi barang pribadi seperti handuk, gelas, atau alat makan. Hindari kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala penyakit menular.
3. Konsumsi makanan yang higienis
Masak makanan hingga matang untuk membunuh patogen. Pastikan air yang diminum bersih, atau gunakan air yang sudah disaring atau direbus.
4. Gunakan pelindung
Kenakan masker di area dengan risiko penularan tinggi. Gunakan obat nyamuk atau kelambu di daerah rawan penyakit seperti malaria dan demam berdarah.
5. Vaksinasi
Ikuti program imunisasi untuk melindungi dari penyakit seperti hepatitis, influenza, tetanus, dan COVID-19. Vaksinasi membantu mencegah penyebaran penyakit secara luas dan melindungi kelompok rentan.
Itulah penjelasan seputar penyakit infeksi yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami gejala salah satu kondisi di atas, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!