Ini Terapi Khusus yang Bisa Jadi Cara Mengatasi Depresi
"Depresi umumnya ditangani melalui terapi khusus, seperti psikoterapi, terapi obat-obatan dan terapi stimulasi otak. Pemilihannya berdasarkan gejala dan tingkat keparahan depresi."

Halodoc, Jakarta – Depresi adalah gangguan mental yang mempengaruhi perasaan, cara berpikir dan perilaku seseorang. Pengidapnya bisa merasa sedih sampai kehilangan minat untuk melakukan aktivitas. Bukan cuma menyasar emosional, depresi juga berdampak negatif pada fisik.
Kondisi ini bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga pengidapnya rentan sakit-sakitan. Salah satu lini pengobatannya adalah melalui terapi. Beberapa jenis terapi khusus untuk mengatasinya, yaitu psikoterapi, terapi obat-obatan dan terapi stimulasi otak.



Jenis Terapi untuk Mengatasi Depresi
Berikut jenis terapi khusus untuk mengobati depresi:
1. Psikoterapi
Perawatan ini sering direkomendasikan untuk depresi ringan hingga berat. Seringkali, psikoterapi dilakukan bersama pemberian obat-obatan. Berikut jenis-jenis psikoterapi:
- Cognitive behavior therapy (CBT) untuk membantu pengidap melepaskan pikiran dan perasaan negatif.
- Problem-solving therapy (PST), untuk mengajari pengidap agar mampu menghadapi rasa tertekan dan pengalaman traumatis.
- Interpersonal therapy (IPT) membantu pengidap untuk mengatasi masalah saat berhubungan dengan orang lain.
- Terapi psikodinamis untuk membantu pengidap memahami perasaannya dan bagaimana merespon perasaan tersebut.
Tergantung pada tingkat keparahan depresi, psikoterapi bisa memakan waktu selama beberapa minggu atau lebih lama. Pada umumnya, pengobatan ini umumnya berlangsung 10 hingga 15 sesi.
2. Terapi obat-obatan
Penyebab depresi bukan cuma pengalaman traumatis saja. Ketidakseimbangan bahan kimia pada otak juga bisa memicunya. Nah, obat-obatan bisa menangani masalah tersebut.
Dokter meresepkan antidepresan untuk membantu menyeimbangkan bahan kimia ini. Namun, obat ini biasanya cuma efektif dalam satu atau dua minggu pertama saja.
Jika antidepresan sudah tidak efektif lagi, dokter dapat meresepkan psikotropika. Obat-obatan ini diberikan selama enam bulan atau lebih setelah gejalanya membaik.
3. Terapi stimulasi otak
Terapi stimulasi otak hanya untuk pengidap depresi yang tidak membaik setelah menjalani pengobatan lain. Dokter umumnya menyarankan pengidap yang mengalami gejala psikosis hingga melakukan percobaan bunuh diri melakukan terapi ini. Jenis-jenis terapi stimulasi otak, yaitu:
- Electroconvulsive therapy (ECT) dengan cara mengalirkan arus listrik ke otak, melalui kulit kepala, untuk menyebabkan kejang singkat.
- Transcranial magnetic stimulation (TMS) dengan mengubah energi magnet menjadi arus listrik. Tujuannya untuk membantu mengatur emosi pasien.
- Vagus nerve stimulation dengan cara memasang elektroda untuk stimulasi saraf vagus.
Jika kamu punya pertanyaan lain seputar depresi, jangan ragu menghubungi psikiater melalui aplikasi Halodoc saja. Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik. Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!
