Ini Tips Mengonsumsi Ikan Tuna agar Terhindar dari Bahaya Merkuri
Supaya terhindar dari bahaya merkuri, pastikan kamu mengonsumsi tuna dalam kondisi matang dan porsi yang tidak berlebihan.

DAFTAR ISI
- Bahaya Merkuri bagi Kesehatan Tubuh
- Tips Mengonsumsi Ikan Tuna agar Terhindar dari Bahaya Merkuri
- Manfaat Ikan Tuna bagi Kesehatan
- Apa Kata Riset Mengenai Kandungan Merkuri dalam Ikan Tuna?
Mengonsumsi ikan tuna sering kali dianggap sebagai pilihan sehat karena kaya gizi, termasuk protein, asam lemak omega-3, dan vitamin B12. Nutrisi ini dapat membantu meningkatkan fungsi otak, kesehatan jantung, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Namun, di balik manfaatnya, ada potensi bahaya yang perlu diwaspadai, yaitu kandungan merkuri. Merkuri atau logam berat yang sering terakumulasi dalam tubuh ikan besar seperti tuna. Zat ini dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih atau secara terus-menerus.
Meski demikian, bukan berarti kamu dilarang mengonsumsi ikan tuna, ya. sebab, tidak semua ikan tuna banyak mengandung merkuri. Nah, Simak tips mengonsumsi ikan tuna agar terhindar dari bahaya merkuri berikut ini!
Bahaya Merkuri bagi Kesehatan Tubuh
Berikut ini bahaya merkuri bagi kesehatan tubuh yang perlu diwaspadai:
1. Kerusakan sistem saraf
Merkuri terutama dalam bentuk metilmerkuri, memiliki efek neurotoksik yang kuat. Ketika merkuri masuk ke tubuh, zat ini dapat menembus darah dan menumpuk dalam jaringan otak, merusak neuron serta mengganggu sinyal saraf.
Dampaknya meliputi tremor, kesemutan, gangguan koordinasi, dan kehilangan memori.
Pada anak-anak dan janin, paparan merkuri dapat mengganggu perkembangan sistem saraf pusat, menyebabkan keterlambatan bicara, gangguan motorik, hingga tingkat kecerdasan yang lebih rendah.
Buat kamu yang penasaran, Ikan Tuna Vs Ikan Salmon, Mana yang Lebih Sehat?.
2. Gangguan sistem imun
Merkuri dapat memengaruhi fungsi kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi sitokin proinflamasi. Hal ini dapat memicu reaksi autoimun atau kondisi ketika sistem imun tubuh menyerang sel-sel sehatnya sendiri.
Gejala yang sering muncul termasuk kelelahan, nyeri sendi, dan peradangan sistemik.
Dalam beberapa penelitian, paparan merkuri jangka panjang dikaitkan dengan penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis. Efek ini sering kali muncul pada individu yang secara kronis terpapar melalui konsumsi ikan tinggi merkuri.
Fakta Menarik tentang Ikan Tuna
1. Tuna memiliki otot yang kuat, sehingga mereka dapat berenang dengan kecepatan tinggi dan waktu yang lama.
2. Tuna memiliki sirip yang panjang dan ramping, berbeda dengan ikan lainnya. Ini memudahkan mereka untuk berenang lebih cepat dan bermanuver dengan lincah.
3. Ikan tuna terkenal di berbagai masakan dunia, mulai dari sushi khas Jepang hingga salad tuna khas Mediterania.
3. Dampak pada sistem reproduksi
Merkuri bisa mengganggu fungsi reproduksi pada tubuh pria dan wanita.
Pada wanita hamil, metilmerkuri dapat menembus plasenta dan mengendap di otak janin, menyebabkan risiko kelainan bawaan hingga kematian bayi dalam kandungan.
Sementara itu, pada pria, paparan merkuri kronis dikaitkan dengan penurunan jumlah sperma, motilitas yang rendah, dan peningkatan risiko infertilitas. Beberapa studi juga mencatat hubungan antara merkuri dan ketidakseimbangan hormon reproduksi.
4. Gangguan sistem kardiovaskular
Merkuri yang terkandung pada ikan tuna dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan memicu stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh.
Ini dapat mempercepat proses aterosklerosis (penumpukan plak di pembuluh darah), yang merupakan penyebab utama serangan jantung dan stroke.
Beberapa studi juga mencatat bahwa, kadar merkuri tinggi dalam darah berkorelasi dengan peningkatan tekanan darah dan disfungsi endotel (lapisan pembuluh darah), yang merupakan indikator awal dari penyakit jantung.
Tips Mengonsumsi Ikan Tuna agar Terhindar dari Bahaya Merkuri
Supaya aman, simak beberapa tips mengonsumsi ikan tuna agar terhindar dari bahaya merkuri berikut ini:
1. Pilih jenis tuna dengan kandungan merkuri yang rendah
Tidak semua jenis tuna memiliki kandungan merkuri yang sama. Tuna putih atau albakora biasanya memiliki kadar merkuri lebih tinggi dibandingkan tuna skipjack atau cakalang.
Skipjack dapat menjadi pilihan tuna yang lebih aman untuk konsumsi sehari-hari, karena kadar merkurinya relatif lebih rendah.
Faktanya, tuna mengandung nutrisi yang mampu menunjang pertumbuhan anak. Simak informasi selengkapnya mengenai 3 Manfaat Ikan Tuna bagi Pertumbuhan Anak.
2. Batasi porsi ikan tuna
Supaya kamu terhindar dari bahaya merkuri, sebaiknya batasi konsumsi ikan tuna. Mengacu pada rekomendasi U.S. Food and Drug Administration (FDA), konsumsi ikan tuna sebaiknya dibatasi 2-3 porsi per minggu untuk orang dewasa, dengan total 150-300 gram.
Sementara itu, untuk anak-anak sebaiknya mengonsumsi dalam porsi lebih kecil, sekitar 30-110 gram per minggu, tergantung usia.
3. Biasakan mengonsumsi ikan tuna yang sudah matang
Konsumsi tuna mentah (seperti dalam sushi) dapat meningkatkan risiko paparan parasit atau bahan pencemar lain.
Oleh karena itu, pastikan kamu mengonsumsi ikan tuna yang sudah matang. Tujuannya, untuk mengurangi risiko merkuri sekaligus menurunkan kadar kontaminan tertentu.
4. Perhatikan asal dan kualitas ikan yang dikonsumsi
Saat membeli tuna, pastikan ikan tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan telah diuji keamanannya oleh otoritas seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hindari produk tanpa informasi yang jelas terkait asal dan pengolahannya. Ini penting dilakukan, terutama jika kamu mengonsumsi ikan dalam kemasan kaleng.
Selain ikan tuna, berikut ini 5 Jenis Ikan Laut Penuh Nutrisi yang Rasanya Lezat.
Manfaat Ikan Tuna bagi Kesehatan
Ikan tuna menawarkan berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan nutrisinya yang kaya. Beberapa manfaatnya antara lain:
- Sumber Protein Berkualitas Tinggi: Penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.
- Kaya akan Omega-3: Mendukung kesehatan jantung dan fungsi otak.
- Mengandung Vitamin D: Penting untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
- Sumber Selenium: Antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Konsumsi ikan secara teratur dapat membantu mencegah berbagai penyakit tidak menular.
Apa Kata Riset Mengenai Kandungan Merkuri dalam Ikan Tuna?
Menurut jurnal Bioaccumulation of Mercury in Muscle Tissue of Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) of the Eastern Pacific Ocean yang dipublikasikan oleh Biological Trace Element Research (2011), kadar merkuri dalam ikan tuna sangat bervariasi, tergantung dari ukuran dan usia ikan.
Tuna yang lebih besar dan lebih tua cenderung memiliki konsentrasi merkuri lebih tinggi. Alasannya mereka berada di puncak rantai makanan dan terpapar merkuri dari mangsa mereka.
Masih menurut studi di atas, kadar merkuri yang terdeteksi pada beberapa spesimen melebihi ambang batas keamanan konsumsi yang direkomendasikan oleh lembaga kesehatan internasional.
Itulah beberapa tips mengkonsumsi ikan tuna agar terhindar dari bahaya merkuri. Dengan menerapkan tips di atas, kamu dapat tetap menikmati manfaat kesehatan dari ikan tuna tanpa khawatir akan bahaya merkuri.
Jika ragu dalam mengonsumsi ikan tuna atau memiliki pertanyaan seputar pola makan sehat, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi di Halodoc.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



