Inilah Bedanya Penyakit Kuning Pre-Hepatik, Post-Hepatik, dan Intra-Hepatik

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Maret 2019
Inilah Bedanya Penyakit Kuning Pre-Hepatik, Post-Hepatik, dan Intra-HepatikInilah Bedanya Penyakit Kuning Pre-Hepatik, Post-Hepatik, dan Intra-Hepatik

Halodoc, Jakarta - Penyakit kuning terjadi akibat kadar bilirubin yang tinggi dalam darah. Bilirubin adalah produk pemecahan normal dari katabolisme hemoglobin. Sederhananya, bilirubin terbentuk dari penghancuran sel darah merah.

Pada keadaan normal, bilirubin mengalami konjugasi di dalam hati, membuatnya mudah larut dalam air. Zat ini dieksresikan melalui empedu ke dalam saluran gastrointestinal, yang sebagian besar dikeluarkan dalam bentuk feses sebagai urobilinogen. Sekitar 10 persen diserap kembali ke aliran darah dan diekskresikan melalui ginjal. Nah, penyakit kuning terjadi ketika jalur ini mengalami gangguan.

Jenis penyakit kuning dibagi berdasarkan tempat terjadinya ketika hati mengambil dan menyaring bilirubin, yaitu:

Penyakit Kuning Pre-Hepatik

Penyakit kuning pre-hepatik disebabkan kondisi yang meningkatkan tingkat hemolisis darah, proses ketika sel darah merah dipecah, melepaskan hemoglobin, dan mengubahnya menjadi bilirubin. Penyebab paling umum dari penyakit kuning jenis ini yaitu:

  • Malaria, infeksi darah yang disebabkan oleh parasit.

  • Anemia sel sabit, kondisi genetik ketika sel darah merah berbentuk menyerupai sel sabit.

  • Thalasemia, kondisi genetik yang menyebabkan tubuh membuat jenis hemoglobin tidak teratur yang membatasi jumlah sel darah merah sehat dalam aliran darah.

Perawatan diberikan untuk jenis penyakit kuning ini didasarkan penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: Perbedaan Penyakit Kuning dengan Hepatitis A

Penyakit Kuning Intra-Hepatik

Jenis penyakit kuning ini terjadi ketika terdapat kerusakan pada jaringan hati yang dikenal dengan sirosis hati. Kondisi ini membuat hati menjadi kurang efektif dalam menyaring bilirubin dari darah. Penyebab paling umum dari penyakit kuning jenis ini yaitu:

  • Sirosis, tergoresnya jaringan hati terhadap infeksi atau zat beracun, seperti kadar alkohol yang tinggi.

  • Virus hepatitis, peradangan hati yang disebabkan oleh salah satu dari beberapa virus yang masuk ke tubuh melalui makanan, air, darah, atau kontak seksual.

  • Sirosis bilier primer, terjadi ketika saluran empedu mengalami kerusakan dan tidak dapat memproses empedu, menyebabkannya menumpuk di hati dan merusak jaringan hati.

  • Hepatitis alkoholik, jaringan hati mengalami bekas luka akibat konsumsi alkohol dalam jangka panjang.

  • Leptospirosis, infeksi bakteri yang disebarkan oleh hewan yang terinfeksi atau urine maupun feses.

  • Kanker hati, berkembangnya sel kanker pada organ hati.

Sama halnya dengan pre-hepatik, pengobatan penyakit kuning intra-hepatik didasarkan pada penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Penyakit Kuning Disebabkan Oleh Penyakit Hati

Penyakit Kuning Post-Hepatik

Jenis penyakit kuning ini terjadi ketika bilirubin tidak dapat disalurkan dengan baik dalam saluran empedu atau saluran pencernaan karena penyumbatan. Penyebab umum dari gangguan hati jenis ini yaitu:

  • Batu empedu, endapan kalsium keras dalam kantong empedu yang menghalangi saluran empedu.

  • Kanker pankreas, perkembangan dan penyebaran sel kanker di pankreas, organ yang membantu memproduksi zat-zat untuk pencernaan.

  • Kanker saluran empedu, perkembangan dan penyebaran sel kanker di saluran empedu.

  • Pankreatitis, peradangan atau infeksi pada pankreas.

  • Atresia bilier, kondisi genetik ketika saluran empedu menyempit atau hilang.

Pengobatan dan perawatan penyakit kuning jenis ini didasarkan pada penyebab yang melatar belakangi terjadinya gangguan kesehatan ini.

Baca juga: Mengenal Penyakit Kuning pada Bayi, Berbahaya atau Normal?

Itu tadi sekilas ulasan mengenai tiga jenis penyakit kuning yang perlu kamu ketahui. Kalau ingin tahu lebih banyak lagi, segera download aplikasi Halodoc di ponselmu dan langsung tanyakan pada dokter. Urusan kesehatan? Halodoc aja!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan