Inilah Cara Mencegah Terjadinya Retardasi Mental

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Juli 2019
Inilah Cara Mencegah Terjadinya Retardasi MentalInilah Cara Mencegah Terjadinya Retardasi Mental

Halodoc, Jakarta – Keterbelakangan mental atau biasa juga dikenal dengan retardasi mental digunakan untuk menunjukkan kecerdasan seseorang dan fungsi sehari-hari, yang lebih rendah daripada orang lain pada usia yang sama. 

Diagnosis retardasi mental juga tercermin dari bagaimana seorang anak berinteraksi dengan lingkungannya, dan seberapa banyak dukungan sosial dan lainnya diperlukan. Anak-anak dengan retardasi mental adalah anak-anak yang membutuhkan gaya belajar khusus karena bila menggunakan pola belajar pada umumnya akan lambat dibanding anak-anak seusianya. 

Anak-anak berkebutuhan khusus ini mungkin perlu waktu lebih lama untuk belajar berbicara, berjalan, berpakaian, ataupun makan sendiri. Dengan dukungan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing individu, anak-anak dengan retardasi mental dapat mengalami perkembangan yang diharapkan dapat meningkat seiring waktu.

Retardasi mental memiliki banyak penyebab berbeda, dan kadang-kadang faktor biologis, sosial, perilaku, dan pendidikan berinteraksi untuk memengaruhi cara seseorang berfungsi. Peristiwa yang mungkin terkait dengan diagnosis retardasi mental dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah kelahiran. 

Baca juga: Gangguan Jiwa Dapat Terlihat Sejak Anak-Anak, Benarkah?

Mungkin juga ada kondisi genetik (bawaan), infeksi serius, masalah pembuluh darah (pembuluh darah), trauma (cedera) pada otak, kondisi metabolisme (kimia tubuh), atau paparan racun (seperti timah atau alkohol) yang semuanya dapat menyebabkan atau berkontribusi keterbelakangan mental. 

Upaya Pencegahan Kondisi Retardasi Mental

Ada kalanya kondisi retardasi mental tidak dapat dicegah, tapi ada beberapa langkah yang diharapkan bisa menjadi jalan pencegahan yang signifikan, yaitu:

  1. Imunisasi rubella untuk mencegah fenomena rubella kongenital dan morbiditas yang menyertainya.

  2. Perawatan prenatal yang ditingkatkan dengan perhatian pada kehamilan yang berisiko, termasuk peningkatan gizi, penatalaksanaan diabetes, dan pencegahan prematuritas.

  3. Perawatan khusus untuk bayi prematur sebagaimana dicontohkan oleh spesialisasi pediatri neonatologi dan unit perawatan intensif bayi baru lahir.

  4. Konseling genetik untuk keluarga di mana ada masalah yang diketahui (seperti, sindrom Fragile-X, translokasi kromosom).

Baca juga: Sering Dimarahi Bisa Bikin Anak Depresi, Mengapa?

  1. Saran mengenai asupan alkohol selama kehamilan untuk pencegahan sindrom alkohol janin.

  2. Pengurangan paparan lingkungan terhadap timbal pada anak-anak yang berkaitan dengan keracunan timbal dan peningkatan beban timbal.

  3. Pengurangan kecelakaan masa kanak-kanak (cedera kepala) dengan memperhatikan pengendalian yang efektif pada mobil, dan terhadap bahaya lainnya.

  4. Konseling dan pendidikan untuk mengurangi kehamilan di masa remaja dengan petugas meningkatkan risiko kebidanan dan sosial.

  5. Upaya untuk mengurangi penelantaran dan pelecehan anak dengan memanfaatkan dukungan, pendidikan, dan pengawasan.

  6. Pendidikan kesehatan dan gizi yang dirancang untuk mempromosikan perawatan preventif dan antisipatif anak-anak.

  7. Skrining bayi baru lahir untuk hipotiroidisme kongenital diikuti dengan terapi penggantian.

  8. Pemberian layanan yang berkelanjutan dan efektif bagi keluarga anak-anak penyandang cacat untuk mempromosikan kemajuan anak dan integrasi keluarga.

Baca juga: Ini Dampak Albinisme pada Kondisi Mental Anak

Selain itu perawatan prenatal yang tepat adalah cara terbaik untuk mencegah keterbelakangan mental pada anak. Ibu hamil harus berpantang alkohol dan penggunaan narkoba selama kehamilan. Sindrom alkohol janin adalah salah satu jenis retardasi mental yang paling umum dan dapat dengan mudah dicegah. Suplemen vitamin asam folat dapat membantu mencegah keterbelakangan mental juga.

Jika seorang ibu berisiko untuk penyakit menular atau memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik, ada baiknya harus menjalani tes sebelum hamil. Beberapa tes dapat dilakukan selama kehamilan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterbelakangan mental. 

Punya masalah kesehatan? segera periksakan langsung di rumah sakit yang direkomendasikan Halodoc di sini. Penanganan tepat dapat meminimalisir risiko kesehatan jangka panjang. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Yuk, download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan