Inilah Fakta DBD Bisa Dicek Lewat Air Liur
“Tidak hanya lewat pemeriksaan darah, DBD bisa diketahui melalui pemeriksaan air liur. Para peneliti dari Institute of Bioengineering and Nanotechnology (IBN) mengembangkan sebuah teknologi pemeriksaan berbasis kertas untuk memeriksa air liur. Kertas yang digunakan sekali pakai ini dapat membantu mendeteksi DBD dan diaplikasikan selama 20 menit. Jadi, pemeriksaan DBD pun dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan pemeriksaan darah.”

Halodoc, Jakarta – Umumnya, penyakit demam berdarah hanya bisa diketahui dari pemeriksaan darah. Namun, teknologi terbaru saat ini telah ditemukan kalau tak lagi melalui metode cek darah, DBD ini bisa diketahui dari pemeriksaan air liur.
Menurut sebuah jurnal berjudul Use of Saliva for Early Dengue Diagnosis (2011) yang dipublikasikan di Harvard School of Public Health, uji air liur dapat mendeteksi virus dengue (DENV) dengan spesifik imunoglobulin A (Ig A) di awal fase infeksi. Pemeriksaan air liur dinilai lebih mudah dilakukan dan hemat biaya.
Bagaimana Cek DBD dengan Air Liur Dilakukan?
Para peneliti dari Institute of Bioengineering and Nanotechnology (IBN) mengembangkan sebuah teknologi pemeriksaan berbasis kertas untuk memeriksa air liur. Kertas yang digunakan sekali pakai ini dapat membantu mendeteksi DBD dan diaplikasikan selama 20 menit. Jadi, pemeriksaan DBD pun dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan pemeriksaan darah.
Menurut Direktur Eksekutif IBN, Profesor Jackie Ying, teknologi ini dapat membedakan antara infeksi primer dan sekunder. Sehingga pasien yang mengidap sakit ini dapat didiagnosis lebih cepat dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Kecanggihan perangkat berbasis kertas ini adalah dapat mendeteksi IgG, yakni antibody dengue yang umumnya ditemukan pada awal infeksi sekunder dengan pemeriksaan air liur. Tentu tidak menggunakan sembarang kertas, para peneliti ini menggunakan teknologi desain yang sama seperti yang digunakan pada alat tes kehamilan. Pasien dengan infeksi sekunder lebih berisiko terkena DBD atau dengue shock syndrome.
Selain DBD, teknologi baru ini pun dapat mendeteksi infeksi virus HIV dan juga sifilis pada seseorang. Uniknya, meski digagas untuk pemeriksaan air liur, alat ini pun bisa digunakan dengan sampel darah, serum, serta urine dengan hasil yang akurat.
Pentingnya Waspada DBD
Perubahan cuaca yang tidak menentu bisa menyebabkan timbulnya beberapa wabah penyakit. Salah satu yang paling umum muncul adalah demam berdarah dengue (DBD). Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini bisa berakibat fatal jika tidak diatasi dengan tepat.
Mitos mengenai DBD sudah berkembang di masyarakat sejak dulu. Sehingga tidak sedikit orang yang salah kaprah dan menganggap penyakit ini sebagai sesuatu yang biasa. Nyatanya, DBD merupakan penyakit yang cukup berbahaya.
Pada DBD ringan, gejala yang muncul adalah demam, sakit atau nyeri sendi, ruam, sakit kepala, mual, hingga diare. Namun, pada gejala yang parah, pengidapnya bisa mengalami pendarahan, sesak napas, gagal hati, hingga penurunan tekanan darah. Sehingga penanganan medis yang tepat sangat penting untuk terhindar dari akibat yang fatal.
Salah satu yang sering kali dianggap sebagai indikasi DBD adalah jumlah trombosit yang rendah. Namun, faktanya tidak hanya DBD penyakit yang mengakibatkan turunnya trombosit. Ada penyakit lain seperti HIV, hepatitis B dan C, chikungunya, tifus, dan leptospirosis.
Perlu diketahui juga jika DBD memiliki empat serotipe yang berbeda, yaitu DEN-1, 2, 3, 4. Setiap serotipe memberikan perlindungan seumur hidup terhadap serotipe yang sama bukan untuk yang lain.
Jadi, DBD tidak terjadi sekali seumur hidup, tapi orang bisa terkena DBD hingga empat kali seumur hidup. Umumnya risiko DBD lebih berat bisa terjadi pada seseorang jika ia terinfeksi kedua kalinya. Namun, bisa jadi infeksi berat terjadi pertama kali dan selanjutnya adalah infeksi ringan.
Ingat juga untuk selalu jaga kondisi kesehatan di mana pun berada dan sedia selalu aplikasi Halodoc. Lewat Halodoc, kamu bisa buat janji pemeriksaan kesehatan di rumah sakit terdekat, sesuai dengan kebutuhanmu.
Dengan aplikasi ini juga kini kamu bisa melakukan pemeriksaan DBD dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya). Untuk lebih lengkapnya, klik gambar di bawah ini:
