Inilah Jenis-Jenis Aritmia yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Oktober 2018
Inilah Jenis-Jenis Aritmia yang Perlu DiketahuiInilah Jenis-Jenis Aritmia yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Aritmia adalah kondisi yang menggambarkan detak jantung yang tidak teratur, antara terlalu cepat, terlalu lambat, ataupun terlalu dini, intinya adalah irama ataupun detak jantung yang tidak teratur. Aritmia terjadi ketika sinyal listrik ke jantung yang mengkoordinasi detak jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga membuat detak jantung tidak teratur.

Beberapa aritmia jantung tidak berbahaya, tetapi ketika dalam kondisi abnormal atau kondisi jantung yang lemah, aritmia bisa menyebabkan gejala kesehatan yang serius, bahkan berpotensi fatal. Sebagian orang yang mengidap aritmia tidak memiliki gejala ini semua tergantung dengan jenis aritmia yang diidapnya.

Berikut adalah jenis-jenis aritmia yang perlu diketahui:

1. Takikardia

Takikardia adalah jenis gangguan irama jantung yang berdetak lebih cepat ketimbang biasanya saat istirahat. Sebenarnya kondisi detak jantung cepat normal terjadi bila kamu sedang dalam masa latihan, tetapi ketika kamu dalam situasi istirahat tetapi jantung berdetak cepat itu artinya kamu sedang mengalami takikardia.

Pengidap takikardia menghasilkan sinyal listrik cepat yang mempercepat denyut jantung meningkat dari yang biasanya 60–100 kali per menit saat istirahat. Dalam beberapa kasus, takikardia dapat menyebabkan tidak ada gejala atau komplikasi, tetapi jika tidak diobati takikardia dapat menyebabkan komplikasi serius termasuk gagal jantung, maupun serangan jantung yang mengakibatkan kematian mendadak.

2. Atrial Flutter

Pada atrial flutter, atria jantung berdetak sangat cepat, tetapi dengan laju yang teratur. Tingkat cepat menghasilkan kontraksi lemah dari atria. Atrial flutter disebabkan oleh sirkuit tidak teratur di dalam atria. Episode atrial flutter dapat sembuh sendiri atau mungkin memerlukan perawatan. Orang yang mengalami atrial flutter juga sering mengalami fibrilasi atrial pada waktu lain.

3. Takikardia Supraventrikular (SVT)

Takikardia supraventrikular adalah kondisi detak jantung cepat yang abnormal yang berasal dari suatu tempat di atas ventrikel. Ini disebabkan oleh sirkuit abnormal di jantung yang biasanya hadir saat lahir dan menciptakan tumpang tindih sinyal listrik.

4. Takikardia Ventrikel

Takikardia ventrikel adalah denyut jantung cepat yang berasal dari sinyal listrik abnormal di ruang bawah jantung (ventrikel). Denyut jantung yang cepat tidak memungkinkan ventrikel untuk mengisi dan berkontraksi secara efisien untuk memompa cukup darah ke tubuh.

5. Fibrasi Ventrikel

Fibrilasi ventrikel terjadi ketika impuls listrik yang kacau dan cepat menyebabkan ventrikel bergetar tidak efektif daripada memompa darah yang diperlukan ke tubuh. Ini bisa berakibat fatal jika jantung tidak kembali ke ritme normal dalam beberapa menit dengan kejutan listrik ke jantung (defibrilasi).

6. Bradikardia

Bradikardia adalah denyut jantung yang melambat melebihi normal ketika beristirahat. Biasanya jantung berdenyut 60–100 kali per menit setiap kamu beristirahat. Namun kalau kamu mengidap bradikardi,a denyut jantung akan kurang dari 60 kali per menit.

Ada beberapa kondisi yang mengiri bradikardi, yaitu nyeri di dada, kesulitan berkonsentrasi, kebingungan, kesulitan saat berolahraga, pusing, lelah, kepala terasa ringan, dan sesak napas.

7. Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium adalah denyut jantung yang tidak teratur dan sering cepat yang dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi yang berhubungan dengan jantung lainnya.

Selama fibrilasi atrium, dua bilik atas jantung (atria) memukul secara kacau dan tidak teratur dari koordinasi dengan dua bilik bawah (ventrikel) jantung. Gejala-gejala atrial fibrilasi sering termasuk palpitasi jantung, sesak napas, dan kelemahan.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai jenis-jenis aritmia, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan